Mercedes-AMG GT Black Series, Monster Affalterbach Pengemban Strata Paling Buas

Mobil ini menyandang model Mercedes-Benz paling segala macam. Mulai dari ditenagai mesin V8 paling bertenaga, desain paling ekspresif, aerdinamika paling rumit, penggunaan material paling cerdas, sampai rasa berkendara paling dinamis. Mercedes-AMG  GT Black Series, kembali menempatkan diri sebagai mobil super sport, yang sanggup melawan barisan para supercar.

Menjadi varian tertingi dari AMG GT atas GT R, sekaligus  mengembalikan nama Black Series sejak SLS AMG Black Series. Nama itu terakhir terucap ke pasar pada tahun 2012, disertai sejumlah model AMG lain. Pada model terbaru, GT Black Series diklaim menjadi wujud sempurna dari tradisi AMG di arena motorsport.

Berbagai peningkatan performa dilakukan. Tidak hanya dari mesin, namun juga pada sektor aerodinamika dan chassis. Unit V8 4,0 liter twin-turbo bawaan AMG GT didongkrak hingga bertenaga 720 hp dan torsi 800 Nm. Tenaga semakin ganas, sudah setara dengan supercar seperti McLaren 720S dan Ferrari 488 Pista.

Baca Juga: Mercedes-Benz S-Class W223 Pakai MBUX Baru, Makin Pintar Serbaotomatis

Teknisnya menerapkan konfigurasi flat-plane crank, berikut crankshaft baru, saluran knalpot baru, dan system pelumasan dry slump. Begitu juga dengan mekanisme pembakaran, Mercedes membuatnya beroperasi dalam urutan yang berbeda pada setiap silinder. Bahkan dipakai juga roda kompresor turbocharger lebih besar untuk menghasilkan suara lebih menggoda.

Jantung pacu V8 dipadukan transmisi otomatis dual-clutch 7-speed untuk mengakomodir torsi kuat. Untuk melesat 0-100 kpj, dapat dilakukan dalam waktu 3,2 detik saja. Sementara 0-200 kpj tidak sampai 9 detik. Fitur bawaan dari GT R dipertahakan, yaitu traction control yang bisa diatur dalam 9 tingkat demi optimalisasi output delivery.

Upgrade aerodinamika menjadi yang paling mencolok dari keseluruhan GT Black Series. Peningkatan downforce sangat ditekankan di seluruh sisi, menyerupai AMG GT4 dan GT3. Mulai dari spoiler depan, kini dilengkapi splitter serat karbon lebih besar, disertai canard dan intake melebar. Ventilasi ekstra disematkan pada sisi atas fender depan, juga di kap mesin ekstrapanjang. Side skirt makin agresif demi memaksimalkan aerodinamika ground effect.

Velg forged alloy 19 inci menghuni sepatbor depan, sementara di belakang 20 inci. Seluruhnya bersepatukan Michelin Pilot Sport Cup 2 R. Paling ekstrem adalah fascia belakang. Selain diffuser yang menyapu jalan, sayap belakang kini layaknya mobil balap. Dua buah bilah bertingkat, bagian atas kini bisa aktif secara elektris, menyesuaikan kebutuhan grip di setiap kecepatan. Sudut sayap bisa disesuaikan secara otomatis atau manual sesuai keinginan pengemudi.

Penguatan pada chassis diberikan berkat aplikasi suspensi coil-over dan sistem damper adaptif, berikut anti-roll bars dan adjustable camber. Material serat karbon mendominasi eksterior, termasuk panel atap. Roll cage ala mobil balap tidak ketinggalan menghiasi kabin, terpasang di belakang kokpit.

Pengemudi dan penumpang di depan dimanjakan oleh bucket seat serat karbon yang dilapisi material kulit Nappa. Bagian lain dari interior diberi sentuhan microfiber. Serta aksen jahitan oranye yang kontras dan trim serat karbon hitam. Material microfiber ikut membalut lingkar kemudi, sementara pintu menggunakan panel ringan dengan tali simpul kulit sebagai gagang.

Untuk saat ini, tidak disebutkan berapa banderol yang harus disediakan untuk meminang GT Black Series ke garasi Anda. Namun Mercedes-AMG masih menyediakan opsi tambahan AMG Track Package yang meliputi sabuk empat titik, pemadam api dan roll cage titanium. Namun sayangnya, paket itu hanya ditawarkan untuk konsumen di negara tertentu. (Why/Odi)

Sumber: Carscoops

Baca Juga: Mercedes-AMG Kenalkan Turbocharger Baru Dari Teknologi F1