Setelah diluncurkan pada akhir tahun lalu, all new Honda BR-V mulai didistribusi ke konsumen pada Januari 2022 lalu. Namun, PT Honda Prospect Motor (HPM) mendapati masalah soal krisis chip semiconductor yang berdampak pada proses pemenuhan unitnya ke konsumen.

Kelangkaan chip bukan hanya melanda industri otomotif domestik, masalah ini juga jadi isu besar di industri otomotif global. Nah, khusus all new BR-V varian Prestige with Honda Sensing paling berdampak, bahkan indennya mengular sampai 3 bulan padahal tipe ini paling banyak dipesan sampai 60 persen.

Public Relations & Digital Manager HPM, Yulian Karfili menjelaskan, meski demand dari all new BR-V tinggi namun pihaknya tak bisa menyeimbangkan suplai karena imbas dari kelangkaan chip semiconductor.

"Sayangnya, chip semiconductor ini banyak digunakan pada model-model yang menggunakan teknologi tinggi, salah satunya adalah mobil yang menggunakan Sensing," kata Karfili dalam diskusi virtual, Selasa (15/2/2022).

Kondisinya sekarang, lanjut dia, pemesanan untuk all new Honda BR-V dengan Honda Sensing yang tinggi tak bisa dipasok dengan sempurna oleh HPM. Dirinya menyarankan, jika konsumen memang ingin mendapatkan BR-V terbaru dengan cepat varian tanpa teknologi Honda Sensing adalah opsi yang tepat.

"Saat ini, sebenarnya yang bisa lebih cepat diproduksi oleh fasilitas produksi kami adalah all new BR-V yang tidak menggunakan Honda Sensing. Ini pasokannya dan suplainya lebih tinggi," pungkasnya.

Baca juga: Kelangkaan Chip, Honda Indonesia Tumbalkan Mobilio Demi Jualan Brio

Menyiasati model dan tampilan yang paling dekat dengan varian Sensing adalah tipe Prestige non Sensing. Secara visual, all new BR-V dengan Sensing atau tidak sama saja. Diferensiasinya hanya pada fitur keselamatan aktifnya, kualitas audio, dan menu di dalam monitor head unitnya saja.

"Karena all new Honda BR-V Prestige tanpa sensing tetap menawarkan fitur dan value yang setara dengan itu (varian Sensing). Kami harap, masalah pasokan ini sedikit demi sedikit mulai membaik meskipun belum sepenuhnya tapi kami harap bisa segera pulih dan bisa memenuhi apa yang dibutuhkan konsumen," jelasnya.

Honda Sensing di BR-V

Teknologi ini fungsinya memudahkan pengendara dalam melakukan mobilitas dengan all new BR-V. Low SUV itu jadi model entry level pertama yang menyandang fitur canggih tersebut.

Adapun pada all new ew Honda BR-V, terdapat 6 fitur keselamatan dan bantuan mengemudi yang ada pada varian Honda Sensing. Kehadiran fitur canggih pada mobil ini bertujuan untuk membantu mencegah terjadinya kecelakaan serta memudahkan pengemudi dalam kondisi tertentu. Di bawah ini adalah ragam fiturnya:

• Collision Mitigation Braking System
• Lane Keeping Assist System
• Road Departure Mitigation System
• Adaptive Cruise Control
• Lead Car Departure Notification System
• Auto High Beam.

Bicara mesin, dari balik bonnet bersemayan enjin 1.5L i-VTEC DOHC anyar yang identik dengan Honda City Hatchback. Dapur pacunya menjanjikan tenaga maksimal tenaga 121 PS pada putaran mesin 6.600 rpm dan torsi maksimum 145 Nm pada 4.300 rpm.

Per Februari 2022, Honda BR-V generasi kedua ini ditawarkan mulai banderol Rp 278 jutaan sampai yang termahal menyentuh nominal Rp 342 jutaan OTR Jakarta.

• All New Honda BR-V S M/T - Rp278.900.000
• All New Honda BR-V E M/T - Rp292.900.000
• All New Honda BR-V E CVT - Rp302.900.000
• All New Honda BR-V Prestige CVT - Rp324.900.000
• All New Honda BR-V Prestige CVT Honda Sensing - Rp342.900.000.

(Kit/Tom)

Baca juga: Tancap Gas, Brio dan BR-V Jadi Tumpuan Penjualan Honda di Awal 2022