EURO 4: Mercedes-Benz dan BMW Sudah Siap
Jakarta - Tahun depan, standar emisi baru EURO 4 mulai diterapkan. Indonesia akhirnya memasuki tingkat persaingan lebih tinggi, menyusul tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Dengan penerapan EURO 4, efeknya mempengaruhi lingkungan dengan kualitas udara yang lebih baik. Sementara dari segi industri, peraturan itu membuka jalan bagi keberagaman model sekaligus menghemat biaya produksi. Pasalnya, sejumlah model yang diimpor dari luar, perlu penyesuaian untuk EURO 2 saat masuk ke Indonesia. Begitu juga sebaliknya, mobil yang diekspor harus disesuaikan dengan EURO 4.
Pabrikan mobil premium Mercedes-Benz, siap mendukung peraturan baru itu. "Sebetulnya kami sangat mendukung policy pemerintah mengenai upgrade dari EURO 2 menjadi EURO 4. Karena pada hari ini, kami sudah menjual mesin berteknologi EURO 6. Mesin Mercedes-Benz sudah menggunakan teknologi tinggi dengan kompresi yang cukup tinggi juga, maka dari itu memerlukan bahan bakar yang bersih," ujar Department Manager Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Yudi Lesmana, saat peluncuran Mercedes-Benz E-Class rakitan lokal Jumat (7/4).
Lebih lanjut Yudi mengungkapkan, dengan standar EURO 4, kualitas bahan bakar yang nantinya dipasarkan di Indonesia juga turut membaik. Para penyedia bahan bakar minyak pasti mengikuti standar peningkatan mutu emisi dari kendaraan yang dijual.
Tak hanya Mercedes-Benz, pabrikan premium lain yang juga kelahiran Jerman, BMW, memiliki pendapat serupa. Head of Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O'tania pernah mengatakan, BMW Group selalu mendukung peraturan dari pemerintah. "Terkait penggunaan EURO 4 dari KLHK juga sudah melakukan cost analysis dan dilihat dampaknya positif, baik untuk Indonesia," ungkapnya.
Seperti halnya Mercedes-Benz, mobil-mobil lansiran BMW saat ini, sudah mengadopsi EURO 6, termasuk di Indonesia. Namun ada spesifikasi tertentu yang memang disesuaikan dengan konsumen di Indonesia, seperti iklim.
"Kendaraan yang ada di Indonesia untuk spesifikasi bisa ditambahkan. Karena memang di beberapa negara sudah mengadopsi EURO 4. Jadi untuk spesifikasi kendaraan di Indonesia bisa lebih beragam. Kemudian kualitas bahan bakar jelas semakin meningkat," ungkap Jodie. "Berbicara dari industri otomotif sendiri, ini pasti mendorong lebih banyak variasi di industri otomotif, juga untuk para investor bisa menambah investasinya di Indonesia," tambahnya.
Per September 2018, mobil berbahan bakar bensin sudah harus menggunakan standar emisi EURO 4, bukan lagi EURO 2. Sementara untuk mesin diesel, peraturan standar emisi EURO 4 baru berlaku pada 2021. Hal itu sesuai peraturan menteri nomor 20/2017 tentang Penerapan Baku Mutu Emisi Kendaraan yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup pada 10 Maret 2017.
Untuk mobil yang sudah beredar sebelumnya, diberikan waktu untuk menyesuaikan dengan standar emisi baru itu. Waktunya 2 tahun untuk mesin bensin dan 4 tahun untuk diesel. Dengan standar EURO 4 berarti BBM yang bisa digunakan tak kurang dari RON 92.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Mercedes Benz
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Mercedes Benz Terbaru di Oto
Artikel Mobil Mercedes Benz dari Carvaganza
Artikel Mobil Mercedes Benz dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature