Diklaim Murah, Berapa Biaya Servis Berkala DFSK Glory?

DFSK berani menawarkan banderol produk mereka dengan harga miring. Ternyata tak cuma itu, biaya servis dan perawatan berkala juga diklaim hemat bagi konsumen. Diucap oleh Product Technology of Training Team Sokonindo Automobile, Sugihartono, perawatan berkala disiapkan lebih murah dan hemat.

"Jadi kami di after sales DFSK, menjanjikan slogan: tepat, hemat dan profesional. Itu yang menjadi tujuan utama. Semua proses servis dan perawatan berkala kemudian merujuk kepada pengerjaan tepat, biaya yang dikeluarkan konsumen hemat, kemudian proses perbaikan dan perawatannya harus dilakukan secara profesional," ungkap Sugihartono di DFSK Head Office, Jakarta (12/7).

Dari daftar biaya servis yang tertera di buku panduan, maupun situs resmi, servis berkala pertama atau 5.000 km, tak ada biaya yang dikenakan pada konsumen. Baru pada servis kedua atau 10.000 km ada biaya jasa dan suku cadang. Kisaran Rp 800 ribu untuk Glory 580 dan Rp 900 ribuan untuk Glory 560. Biaya tetap di kisaran sama sampai servis ke-5 atau 40.000 km. Untuk Glory 560 mesin 1,5 turbo dibebani Rp 1,3 jutaan, sedang Glory 580 1,8 liter Rp 1,2 jutaan. Biaya turun lagi pada servis 50.000 km. Kalau dijumlah, servis sampai 50.000 km Glory 560 di kisaran Rp 5 juta, dan Glory 580 di bawah itu.

Murahnya biaya servis berkala DFSK Glory 560 dan 580, juga didukung dari harga suku cadang yang miring. "Contohnya filter bensin, harganya Rp 59 ribu. Itu murah sekali," papar Sugihartono. Sementara konsumen dijamin oleh garansi 7 tahun atau 150.000 km yang meliputi mesin, turbocharger, bodi, sasis, transmisi dan kelistrikan.

"Tertulis turbocharger dijamin sampai 7 tahun. Banyak yang bilang turbo itu komponen rentan, tapi kami berani jamin sampai 7 tahun. Artinya kualitas suku cadang yang kami punya baik," tambah Sugihartono lagi. Dengan catatan, garansi berlaku untuk cacat produksi, bukan kesalahan selama digunakan.

Bagaimana dengan biaya setelah garansi habis? Sugihartono menegaskan, biaya perawatan tetap di kisaran sama, meski setelah anjuran servis berkala sampai 50.000 km. Salah satu contohnya oli transmisi atau CVT. "Oli CVT itu diganti setiap 60.000 km, panjang sekali. Di Jakarta kami survei 60 ribu km itu bisa 3 - 4 tahun, baru ganti oli CVT," ungkapnya.

DFSK saat ini sudah didukung 64 jaringan diler dari target 90 diler sampai akhir tahun. Sebagian besarnya sudah menawarkan layanan 3S. "Pengingat servis kami juga ada, dari email dan SMS. Ada layanan call center 24 jam, jadi untuk emergency langsung saja hubungi," tutup Sugihartono. (Tom/Van)

Baca Juga: Berpotensi Terbakar, Puluhan Ribu Jimny Kena Recall