BMW 2 Series Teranyar Mendebut, Tampilkan Nuansa Klasik 2002 di Atas Kanvas Kontemporer
Boleh dibilang identitas BMW dikuatkan oleh kontestan kupe bertubuh kompak nan lincah. Sebut saja model seperti 2002 hingga sang leluhur 3 series E21 dan M3 E30 yang melegenda. Namun, definisi kompak itu lantas berubah seiring dengan bertambahnya dimensi tubuh seluruh jajaran setiap pergantian generasi.
Kendati begitu, bukan berarti keseruan BMW bertubuh kecil malah tak berlanjut. Mereka selipkan 2 Series coupe beberapa tahun lalu sebagai perwujudan kupe paling mungil. Pun baru-baru ini si bontot sudah resmi berganti generasi.
Tidak seperti evolusi terkini model BMW, 2er generasi G42 cenderung terlihat sederhana. Seakan tidak mau menarik banyak menarik perhatian lewat detail menohok. Tidak seperti line-up flagship atau 4er berikut keturunan divisi Motorsport yang terjangkit virus inflamasi rongga hidung. Terkesan konservatif di antara anggota keluarga terbaru pabrikan. Tapi jangan salah, ia juga memiliki diferensiasi karakter yang terbilang sangat kuat. Menyuarakan jati diri 2 Series, bukan sebatas versi kecil dari sekelompok seri di atasnya.
Well, sekarang ia mungkin bisa disebut sebagai penerus semangat 02 yang paling lantang. Jelas terlihat dari aransemen detail komponen tubuh. Contoh di fasad depan, tidak akan ditemukan gambaran quad headlamp ikonik pabrikan. Masing-masing sisi lampu utama hanya mengadopsi satu unit pemendar LED – mengikuti komposisi mata 02. Juga dimensi lampu belakang cenderung mengotak dan berukuran kompak ketimbang mengusung komposisi horizontal. Membangkitkan ciri khas klasik, belum lagi dibarengi pahatan otot sepatbor melebar.
Inilah kombinasi pamungkas antara kesan tradisional dan arah desain kontemporer. Ya, rancangan lampu depan berisi unit pendar tunggal jadi permainan baru di era modern – meski di era 60-an merupakan pemandangan umum. Namun di samping itu, pabrikan turut mengotak-atik area grille. Visual jeruji vertikal klasik diganti oleh eksistensi air flap seutuhnya.
Ketika di luar begitu lantang menyuarakan gaya spesifik 2er G42, lain cerita dalam kabin. Terutama di dasbor, nuansanya familiar mirip kepunyaan 3er atau 4er teranyar. Lihat saja kisi AC dan tombol pengaturan terpadu dalam satu klaster trapezoidal. Di atasnya lalu bertengger sistem infotainment layar sentuh yang dapat dikendalikan lewat berbagai cara. Berikut pula panel selektor gigi di konsol tengah. Mirip sang kakak, bersih dan tentunya difokuskan untuk pengemudi.
Baca juga: BMW M3 dan M4 Resmi Mengaspal di Tanah Air Dalam Spek Competition
Standarnya sendiri telah dibekali sport seat dan sport leather steering wheel demi menyuguhkan kesan sporty. Baru dari situ, segala hal berbau digital ikut meramaikan. Sebut saja sistem infotainment, layar instrumentasi, hingga ke HUD (Head-up Display) opsional. Kalau dirasa kurang sporty, tersaji M leather steering wheel dam M sport seat dengan head rest integral sebagai opsi tambahan.
Urusan perbekalan, AC otomatis tiga zona dan kaca depan dengan lapisan akustik hadir untuk seluruh varian. Dapat dibikin semakin lengkap berisi pemanas setir, bangku elektrik plus fungsi memori, atau ambient lighting dengan visual menarik di door trim. Bisa juga tampil semakin mewah lewat sound system Harman Kardon dan sunroof besar.
Demi menyajikan kenikmatan berkendara, BMW saat ini tawarkan 2er keturunan divisi M. Adalah model dengan nomenklatur M240i xDrive. Mengusung pemacu enam silinder 3.000 cc TwinPower Turbo yang sanggup gelontorkan tenaga sampai 374 hp dan torsi 500 Nm menuju keempat roda. Tenaganya meningkat sampai 34 hp dari model eksis.
Baca juga: Mobil Terbang Bermesin BMW Sukses Memangkas Waktu Perjalanan Antarkota Sampai Setengahnya
Kendati sudah mengenalkan alunan gaya klasik untuk 2er, BMW justru tidak mengombinasikan potensi memacu dengan transmisi manual. Girboks otomatis Steptronic 8 percepatan jadi perbekalan standar. Bukan berarti keseruan berkurang, setidaknya terdapat opsi ekstra Steptronic Sport berisi fungsi paddle shifter hingga Launch Control.
Ditambah pula berbagai sajian penyokong handling seperti M Sport suspension atau variable sport steering wheel. Bahkan M240i xDrive disematkan racikan komponen khusus termasuk M Sport suspension, M Sport brake, M Sport differential, dan penguat struktur di depan. Kalau masih kurang, tinggal centang suspensi adaptif M pada form pemesanan.
Jelas seleksinya bukan sekadar kontestan di atas langit. Turut tersaji varian merakyat dalam format enjin empat silinder. Pada awal peluncuran ini disediakan pilihan diesel mild hybrid 220d atau bensin 220i. Dikabarkan pabrikan juga tengah menyiapkan 230i untuk segera menemani. Namun, bisa dinantikan pula kehadiran M2 atau mungkin versi paling buas M2 CS di masa mendatang. (Krm/Raju)
Sumber dan foto: press.bmwgroup
Baca juga: Pengguna Seri 535i GT 2011 Mati Mesin Mendadak, Ajukan Gugatan ke BMW Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil BMW
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Mobil BMW Terbaru di Oto
Artikel Mobil BMW dari Carvaganza
Artikel Mobil BMW dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature