Berbasis Renault Kwid, DFSK Fengsen EX1 Berbanderol Rp 138 Juta

DFSK punya mobil listrik mungil. Namanya Fengshen (Aeolus) EX1 yang resmi diluncurkan di Chengdu Auto Show 2019 kemarin (5/9). Kalau Anda amati, tampilannya identik dengan Renault Kwid versi elektrik. Di pasar global, familiar sebagai Renault City K-ZE bertenaga listrik murni. Rebadge menjadi cara mudah menambah jajaran produk, tanpa pusing memulai riset sendiri dari awal. Harganya pun murah.

Rancang bangun nyaris tak berubah, kecuali muka dan lencana DFSK di depan. Fengsen EX1 punya daya jelajah 271 km berdasar medote pengujian NEDC. Betul, setara Renault City K-ZE. Pemerintah Cina amat mendukung mobilitas tanpa polusi udara. Makanya mobil listrik diberi insentif dan banderolnya menjadi 70.000-80.000 yuan. Setara Rp 138 juta hingga Rp 158 jutaan. Angkanya mirip dengan harga jual mobil LCGC di Indonesia.

Fengshen EX1 sedikit beda di bagian muka depan. Grille tertutup plastik hitam didampingi lampu biasa. Fender dan trim gelap di bagian bawah pintu dipertahankan, guna menampilkan kesan crossover yang kuat. Barang anyar ini punya panjang 3.732 mm, lebar 1.579 mm, tinggi 1.515 mm dan wheelbase 2.423 mm. Sedikit lebih panjang dari Renault City K-ZE. Sekitar 3 mm lantaran perbedaan bentuk frontal bar.

Interior Dongfeng Fengshen EX1 persis sama dengan Renault City K-ZE. Jujur, kabin sederhana dan sebaiknya jangan berharap banyak. Dapat dilihat, konsol tengah menampilkan desain warna kontras orange dan hitam. Mobil dilengkapi mekanisme pengalihan transmisi pakai kenop. Terpasang layar besar 8 inci sebagai pusat kontrol dan hiburan. Anda dapat mengakses kontrol jarak jauh di dalam aplikasi. EX1 memiliki navigasi online dan real time monitoring.

Saat Anda duduk, tersaji kursi berlapis kulit imitasi dengan warna dan tekstur yang serasi. Namun mobil ini hanya dilengkapi dengan rem tangan mekanis dan pendingin udara manual. Tampilannya agak kuno. Kurang mencirikan kendaraan listrik futuristik.

Urusan daya, Dongfeng Fengshen EX1 ditenagai motor listrik dengan tenaga maksimum 33 kW (44 Hp). Berbagai mode pengisian energi membuatnya kompatibel dengan colokan listrik rumahan 220 volt dan infrastruktur publik. Dalam pengisian cepat, hanya perlu 50 menit untuk mengecas daya dari 0 hingga 80 persen. Sebaliknya, mode pengisian lambat, dibutuhkan 4 jam untuk mengisi baterai hingga 100 persen. Market yang ingin diraih ialah kaum urban yang punya pergerakan serbacepat. Selain bentuknya kompak dan harga miring, kualitas mobil Renault yang diganti logo juga bisa diadu dengan kompetitor. (Alx/Odi)

Sumber: Chinapev

Baca Juga: Jarang yang Tahu, DFSK Punya Double Cabin Berbasis Nissan Navara