Alasan DAS Belum Jualan Jeep Bermesin Diesel untuk Pasar Indonesia
PT DAS Indonesia Motor menjadi distributor baru merek mobil Jeep di Indonesia sejak 1 Juni 2020 lalu. Hampir 2 tahun menjual merek mobil legendaris ini, tapi keseluruhan produk yang ditawarkan semuanya bermesin bensin.
KEY TAKEAWAYS
Model Jeep di Indonesia
Compass, Wrangler Sport, Wrangler Sahara, Wrangler Rubicon, dan Gladiator RubiconDari laman resmi mereka, Jeep di bawah naungan DAS kini meniagakan Compass, Wrangler Sport, Wrangler Sahara, Wrangler Rubicon, dan Gladiator Rubicon. Dari berbagai varian tersebut, semuanya menenggak BBM bensin.
Dijelaskan oleh Chief Operating Officer (COO) DAS Indonesia Motor, Dhani Yahya keputusan belum menawarkan varian mesin diesel untuk beberapa line-up mobil Jeep di Indonesia lantaran pertimbangan kualitas bahan bakar di Indonesia. Di lain hal juga dikarenakan ketersediaan solar bagus yang belum merata di wilayah Indonesia.
"Untuk diesel sendiri di Eropa sudah masuk ke Euro 4 atau 5. Yang saya paham bahwa klasifikasi dari diesel itu dilihat dari sulfur PPM-nya, kemarin dengan Pertamina Dex (versi lama-red) maksimum 250 PPM, itu hanya bisa Euro 3 sementara adblue, Euro 5 dan Euro 6 tidak bisa. Dengan DPF (Diesel Particulate Filter) definitely Dex ini kurang, kata Dhani di sela-sela acara Media Gathering, di kawasan Jakarta, Kamis (14/4).
Baca juga: Ultah 1 Tahun, DAS Indonesia Motor Targetkan Jeep Raih 20 Persen Pasar Premium Indonesia
Tapi kini pemerintah Indonesia sudah meneken regulasi Euro 4 untuk mesin diesel. Lewat Kementerian ESDM bekerjasama dengan Pertamina mulai menerapkan bahan bakar minyak jenis solar CN 51 dengan kandungan sulfur 50 PPM setara Euro 4 yang dilaksanakan di seluruh SPBU Indonesia mulai 1 April 2022.
Pertamina menggunakan kandungan sulfur lebih rendah, yakni maksimum hanya 50 part per million (PPM) atau mengikuti standar Euro 4. Adapun jenis solar sebelumnya atau Pertamina Dex versi lama, memiliki kandungan sulfur maksimal 500 PPM.
Nah dengan peralihan regulasi Euro itu, Dhani mengatakan pihaknya mulai merencanakan bisnis terbaru soal produk diesel. Paling terdekat antara 2023 atau 2024 mereka akan meluncurkan Jeep Meridian bermesin diesel produksi India atau yang di Eropa lebih dikenal sebagai Jeep Commander.
"Kalau kita sudah memulai Euro 4 atau Euro 5 seperti di Singapura 50 PPM sulfurnya, diesel-diesel bagus seperti brand premium dengan adblue mungkin kita bisa masukin. Nah kita mau masuk rencananya dengan Jeep Meridian, makanya saya kemarin mengurus berapa requirement-nya, bahan bakarnya bagaimana, beli Adblue di mana," katanya.
Mesin diesel, lanjut Dhani, menawarkan konsumsi bahan bakar yang lebih baik ketimbang mesin bensin. Tapi menurutnya konsumen Jeep kerap kali khawatir akan ketersediaan solar bagus di SPBU luar area Jakarta, dan ini jadi alasan utama mengapa belum menawarkan produk diesel.
"Ada beberapa engine (diesel) yang digunakan misalnya untuk off-road. Cuma kalau dipakai off-road ke luar kota waktu dulu takut enggak ada Pertamina Dex atau masih jarang sehingga dieselnya tidak berkembang. Sekarang kalau sudah bagus akan menjadi normal," katanya. (Kit/Tom)
Baca juga: Jual-Beli Mobil Bekas Sekarang Kena PPN Cek Peraturannya di Sini!
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Jeep Wrangler
Model Mobil Jeep
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Mobil Jeep Wrangler Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1995
|
1998
|
2999
|
1998
|
1999
|
Tenaga
270
|
252
|
367
|
303
|
258
|
Tempat Duduk
5
|
5
|
5
|
7
|
5
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Kapasitas Baterai
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Jeep Wrangler dari Carvaganza
Artikel Mobil Jeep Wrangler dari Zigwheels
- Motovaganza