Tak Mau Merek Cina, Ini Pilihan Motor Listrik dari Brand Jepang
Motor listrik pabrikan Jepang yang sudah resmi dijual di Indonesia
Perkembangan motor listrik di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kontribusinya masih didominasi merek-merek asal Cina. Namun kini brand Jepang di Indonesia mulai meluncurkan kendaraan niremisi mereka. Tercatat ada Honda dan Kawasaki dengan beragam model. Berikut pilihannya.
KEY TAKEAWAYS
Model motor listrik apa saja rilisan merek Jepang?
Di Indonesia sudah ada dari brand Honda dan KawasakiHonda EM1 e:
Pertama kali melantai di ajang EICMA Milan, Italia 2022. Kemudian dipamerkan untuk masyarakat Indonesia pada Februari atau bertepatan dengan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Tersedia dalam dua tipe, EM1 e: standar dijual Rp40 juta dan EM1 e: Plus Rp40,5 juta OTR Jakarta. Khusus varian termahal sudah menggunakan rear rack atau braket tambahan pada bagian belakang.
Tipe standar hadir dengan tiga pilihan warna yakni Innovative White, Intelligent Matte Black dan Smart Red. Sementara trim tertinggi hanya tersedia Excellent Matte Silver.
Ia memiliki dimensi kompak. Menyuguhkan sensasi berkendara yang serupa dengan sepeda motor konvensional, baik dikendarai secara personal maupun berboncengan. Bentuk tubuh dan visualnya mengambil ide dari motor-motor eksis di pasar Jepang.
Wujudnya dari depan hingga belakang mengedepankan unsur futuristis. Hadir dengan penggunaan lampu LED plus DRL di bagian depan. Rumah lampunya tampil menarik, berdesain menyerupai siluet diamond shape. Lalu, untuk lampu penanda sein, ditempatkan tepat di tiap sisi batok depan.
Buat menopang beban keseluruhan, EM1 e: menggunakan rangka tipe underbone. Bagian ruang kaki atau pijakan didesain datar dan luas. Memiliki jok yang dapat digunakan secara pribadi maupun berboncengan, dan memiliki tinggi dari permukaan tanah 135 mm.
Bagian belakang diisi stoplamp LED lengkap dengan lampu sein. Dudukan pelat nomor terletak persis di bawah lampu belakang. Untuk bagian detailnya, ada kaca spion bulat, sepatbor depan lebar, footpeg pembonceng yang bisa dilipat, serta pemakaian mud guard sebagai pengganti sepatbor belakang.
Secara dimensi dirinya berukuran 1795 x 680 x 1080 mm (PxLxT). Jarak sumbu roda 1.300 mm dan ketinggian kursinya 740 mm serta berat kosong tanpa baterai cuma 93 kg.
Fiturnya ada pencahayaan yang sudah dilengkapi dengan teknologi lampu LED. Dibenamkan pula Inner Rack dan USB charger type A (daya maksimal 5V 2.1A). Informasi penggunaan sepeda motor listrik ini telah didukung dengan full digital panel meter dengan tampilan canggih. Wujudnya mirip kepunyaan Genio dan sudah berteknologi negative display. Isinya meliputi kecepatan, jarak tempuh, jam digital, trip meter, pilihan mode hemat daya (ECON), serta indikator baterai.
Ia memiliki performa yang halus dan responsif layaknya sensasi menggunakan sepeda motor konvensional. Dihasilkan dari motor penggerak tipe Hub-Mounted Motor dengan tenaga maksimal 1,7 kW. Dukungan baterai MPP e: yang dapat dilepas-pasang (detachable) turut memberikan kemudahan konsumen. Dan dilengkapi dengan sistem Battery Safety-Lock.
Dalam melakukan pengecasan, konsumen dapat melakukan pengisian daya dengan Honda Power Pack Charger e:. Waktu pengisiannya 2,7 jam (160 menit) untuk 25 persen-75 persen dan 6 jam untuk 0 persen-100 persen.
Sebagai sarana pendukung mobilisasi area perkotaan, Honda EM1 e: mampu mencapai kecepatan maksimal 45 km/jam dengan jarak jangkauan 40 km.
Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1
Setelah melantai di ajang Japan Mobility Show 2023, Kawasaki Indonesia akhirnya memboyong Ninja e-1 dan Z e-1 ke Tanah Air. Resmi diluncurkan pada 17 November 2023. Keduanya resmi dijual dengan harga Rp149,9 juta untuk model full fairing dan Rp146,9 juta buat versi naked bike. Unit anyar didatangkan langsung dari Jepang alias berstatus CBU (Completely Built Up).
Keduanya dirancang sebagai sepeda motor listrik bergenre sport yang setara dengan mesin pembakaran internal satu silinder 125 cc. Masing-masing menawarkan gaya yang menarik, dilengkapi dengan warna dan grafis sesuai kendaraan masa depan. Dilengkapi pula dengan sejumlah fitur utilitas yang dipadu performa sporty.
Kendaraan listrik jalan raya pertama Kawasaki ditenagai motor listrik compact brushless yang menawarkan akselerasi off the line yang kuat dan respons low-end. Tingkat tenaga yang dapat dipilih berkontribusi pada kepercayaan diri pengendara.
Power maksimal hanya 9,0 kW (12 PS) dari 2.600-4.000 rpm. Kemudian torsi puncak 40,5 Nm (4,1 kgf.m) sejak 0-1.600 rpm. Kecepatan bervariasi tergantung mode dijalankan. Terdapat dua pengaturan mode, ECO dan ROAD.
Ia juga memiliki fitur e-Boost. Namun untuk mencegah panas berlebih, pengoperasian dibatasi hingga 15 detik. Saat diaktifkan, akselerasi menjadi lebih kuat ketika throttle diputar, seketika kecepatan meningkat. Ketika semua kondisi telah terpenuhi, indikator e-boost di tampilan instrumen akan berwarna abu-abu agar menunjukkan kesiapan tancap gas.
Buat mode ECO speed untuk Ninja e-1 dibatasi hingga 64 km/h (75 km/h with e-Boost). Sedang Z e-1 sebesar 62 km/h (72 km/h with e-Boost). Lalu gaya berkendara ROAD Ninja e-1 bisa capai 88 km/h (105 km/h with e-Boost). Sementara Z e-1 mencapai 85 km/h (101 km/h with e-Boost).
Semua tenaga yang dihasilkan berasal dari permanent magnet synchronous motor dan disokong lithium-ion battery pack. Nominal voltage mencapai 50,4 V dan berat baterai 11,5 kg per pack. Untuk mengisi dari nol hingga penuh butuh tempo 3,7 jam. Kalau konsumen menggunakan double pack, artinya waktu pengecasan dikalikan dua.
Ada tiga opsi pilihan pengisian daya, di antaranya charging secara langsung tanpa charging dock (baterai dilepas), charging dengan charging dock (baterai dilepas) dan charging dengan baterai terpasang di tempatnya (offboard charge).
Sebagai pengganti tangki bahan bakar, masing-masing unit dilengkapi dengan box penyimpanan berkapasitas 5 liter. Letaknya tepat berada di atas baterai. Bisa untuk menyimpan barang-barang kecil seperti sarung tangan dan perlengkapan hujan.
Ia juga punya Walk Mode (with Reverse). Opsi nyaman ini membantu bermanuver di tempat parkir. Saat diaktifkan, membuka throttle akan menggerakkan motor ke depan dengan kecepatan sangat rendah. Menutup throttle melewati titik ‘nol’ akan menggerakkan sepeda secara mundur.
Kemudian telah dibekali sistem regenerative. Saat pengendara melepaskan throttle, energi perlambatan didaur ulang kembali ke baterai. Hal ini berkontribusi pada jangkauan jelajah yang lebih panjang.
Lalu terpasang layar TFT 4.3 inci colour instrumentation. Di dalamnya sudah ada smartphone connectivity, menggunakan aplikasi Ridelogy. Sejumlah fungsi instrumen dapat diakses. Informasi kendaraan seperti odometer, pengukur bahan bakar, jadwal perawatan, dapat dilihat di ponsel. Saat Anda terhubung, pemberitahuan telepon (panggilan & pesan) ditampilkan di panel instrumen.
Ninja dan Z EV mengambil sasis dari Z400. Jadi tipe frame sama, berbahan high-tensile steel. Untuk dimensi, panjang Kawasaki Ninja e-1 mencapai 1.980 mm, lebar 690 mm, tinggi 1.105 mm. Jarak sumbu roda 1.370 mm, Ground clearance 160 mm dan beratnya mencapai 140 kg (with batteries).
Untuk Z e-1 punya panjang 1.980 mm, lebar 730 mm, tinggi 1.035 mm. Jarak sumbu roda 1.370 mm, Ground clearance 170 mm dan beratnya mencapai 135 kg (with batteries).
Untuk rodanya masing-masing 100/80-17M/C 52S di depan, dan 130/70-17M/C 62S belakang. Dan pengereman sudah mengandalkan cakram depan-belakang dengan sistem ABS.
Selain itu, kedua unit mengadopsi Relaxed Rider Triangle. Mampu mengakomodasi berbagai ukuran pengendara dan ramah digunakan. Posisi berkendara relatif tegak dan letak footpeg sedikit ke depan, jadi rider bisa dengan mudah mengendalikan motor sekaligus memberikan kenyamanan.
Warna yang tersedia untuk dua varian yaitu, Metallic Bright Silver / Metallic Matte Lime Green / Ebony.
Honda CUV e:
Selain EM1 e: series yang dijual Rp40 jutaan, AHM kembali merilis skuter listrik CUV e: dengan status debut dunia (world premiere) pada 9 Oktober 2024. Sebelumnya model ini sempat dipajang di IIMS 2024, namun masih dalam bentuk purwarupa.
Hadir dalam dua varian, standar dibanderol Rp53-57 juta dan tipe RoadSync Duo kisaran Rp57-61 juta on the road Jakarta. Honda CUV e: memiliki 3 pilihan warna yaitu Stellar Matte White, Stellar Matte Silver, dan Stellar Matte Black. Sedangkan RoadSync Duo opsinya ada Quantum Matte White, Quantum Matte Silver, dan Quantum Matte Black.
Untuk jantung elektrik, Honda CUV e: menggunakan dinamo yang terpasang di tengah (motor hub). Power tersalur ke roda belakang. Tenaga puncak dihasilkan mencapai 6 kW atau 8,15 PS. Sedangkan torsi maksimal dihasilkan 22 Nm. Mengenai kecepatan maksimum tembus 83 km/jam. Dengan format seperti ini, ia cocok digunakan sebagai moda transportasi pribadi dalam kota nan efisien.
Terkait dimensi, ia memiliki panjang 1.889 mm, lebar 664 mm, tinggi 1.096 dan jarak sumbu roda 1.310 mm. Kemudian ground clearance mencapai 139 mm. Semua roda pakai pelek 12 inci, berikut profil ban depan 100/90 dan 110/90 belakang. Sistem pengereman depan gunakan cakram dan tromol di belakang.
Kelengkapan lain berupa remote keyless, memungkinkan pengguna menghidupkan dan mematikan motor dengan mudah tanpa perlu kunci konvensional. Lalu sistem pencahayaan LED, terpasang di depan maupun belakang.
Panel instrumen digital menampilkan informasi penting. Tipe standar ukurannya 5 inci dan varian termahalnya 7 inci. Punya tampilan berwarna dan memberikan informasi lengkap. Seperti kecepatan, jarak tempuh dan sisa baterai, semuanya mudah dibaca dengan jelas.
Khusus varian tertinggi sudah dilengkapi dengan konektivitas RoadSync Duo, yang dapat menampilkan informasi kendaraan, navigasi, pengontrol musik, hingga menerima dan melakukan panggilan.
Jarak tempuh maksimal mencapai 80,7 km. Sumber tenaganya berasal dari dua baterai Honda Mobile Power Pack e: yang dapat di-swap (ditukar) atau dicas sendiri dengan off-board charger. Pengisian baterai dari kosong hingga penuh memakan waktu enam jam, dan 2,7 jam (160 menit) untuk pengisian dari 25 persen ke 75 persen.
Terdapat tiga mode berkendara, yakni ECON, STD, dan Sport, yang bisa dipilih untuk menyesuaikan kebutuhan dan kondisi. Kelengkapan pendukung tersemat adalah USB type-C charger, terletak di console box untuk pengisian baterai gawai.
Honda ICON e:
Selain CUV e:, Astra Honda Motor (AHM) juga merilis ICON e:. Ditawarkan dengan harga estimasi pabrikan Rp28 juta hingga Rp32 juta on the road DKI Jakarta. Angka ini sudah termasuk charger. Ditawarkan dalam lima pilihan warna, yakni iconic mint, iconic orange, iconic red, iconic white, dan iconic matte black.
Kalau dilihat dari bentuk, wujudnya mirip dengan EM1 e:. Boleh dibilang ia seperti versi lebih murah. Ia mengusung konsep tema Advance – Compact, diklaim sangat cocok buat penggunaan harian. Berbekal desain advance, clean dan smart.
Dimensinya pun mirip Em1 e:, memiliki panjang 1.796 mm, lebar 680 mm, tinggi 1.085 mm dan jarak sumbu roda 1.298 mm. Sedangkan jarak terendah ke tanah 132 mm, tinggi tempat duduk 742 mm, serta berat kosong 89 kg.
Bedanya, lokasi baterai ICON e: ada di bawah pijakan kaki. Diletakkan secara horizontal. Sementara EM1 e: ditempatkan di bawah jok dalam bentuk vertikal. Maka itu ICON e: punya ruang bagasi sebesar 26 liter.
Honda ICON e: menggendong motor listrik (In-Wheel Brushless Motor) dengan tenaga maksimal 1,8 kW (2,44 PS) di 618 rpm. Kemudian torsi puncak tembus 8,5 Nm di 110 rpm berikut daya rata-rata 1,5 kW. Ia sanggup melaju hingga kecepatan tertinggi 55 km/ jam. Baterai yang tertanam (asal Cina) di dek bawah motor mampu bertahan dan membawa kendaraan untuk menempuh jarak maksimal 53 km dalam sekali pengisian.
Lalu tipe baterai tertanam berjenis lithium-ion berikut voltase 48 V dan berkapasitas 30,6 Ah. Sedangkan beratnya sendiri mencapai 11,4 kg. Sistem pengisian baterai direct charge, langsung ke sepeda motor atau ke baterainya. Mengenai pengecasan, dari kosong hingga penuh membutuhkan waktu 7 jam 20 menit. Misal tingkat 25 persen ke 75 persen membutuhkan waktu pengisian 3 jam 30 menit.
Yang menarik lagi, terdapat riding mode ECON untuk pengendaraan lebih irit baterai. Kemudian ”STD” agar memberi pengalaman berkendara normal. Kelengkapan pendukung lain ada USB charger di konsol boks, panel meter full digital, dan semua lampu menggunakan teknologi penerangan diode supaya kian hemat energi.
Jenis rangka yang diadopsi berupa tulang punggung. Ukuran ban depan 90/90 - 12 dan roda belakang 100/90 - 10. Perangkat deselerasi pakai rem cakram hidrolik di depan dan tromol di belakang. Seperti skutik AHM lainnya, ia menggunakan Combi Brake System (CBS). Sedangkan redaman pakai teleskopik atas dan suspensi belakang ganda. (BGX/TOM)
Baca juga: Harga Maksimal Rp45 Juta, Ini Opsi Skutik dan Motor Sport Pakai ABS
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature