Pilihan Motor Bebek Honda, Dari Legendaris Hingga Ikonik
Meski kepopulerannya tidak seperti dulu, masih banyak masyarakat Indonesia yang setia memakai motor bebek. Selain memiliki desain yang ringkas, motor jenis ini juga sangat mudah perawatannya. Dari sekian banyak produsen motor di Indonesia, Honda masih bertahan dengan mopednya. Tersedia beragam tipe mesin mulai dari 110 cc, 125 cc, sampai 150 cc. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan para penggemarnya, Astra Honda Motor masih menjual bebek legendarisnya dan rela mendatangkan model ikonik. Berikut pilihannya.
Honda Revo Series
Honda Revo series hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menyukai sepeda motor bebek. Memiliki kapasitas mesin 110 cc, dilengkapi teknologi PGM-FI dan berpendingin udara. Selain dikenal irit, dia juga tangguh dan mudah dalam hal perawatan.
Dirinya punya beragam fitur terbaik yang tidak kalah dengan skutik. Bahkan ia terbukti menjadi motor teririt. Model ini dapat menjangkau 59,8 km dengan 1 liter (metode ECE R40) menggunakan metode pengukuran EURO 3 (EURO 2 = 62,2 km/liter).
Dari sisi fungsionalitas, memiliki bagasi serbaguna sebesar 7 liter yang dapat menyimpan berbagai kelengkapan pengendara. Pijakan pembonceng terbuat dari bahan aluminum sehingga kuat dan menunjang tampilan sporty. Terdapat pula sistem kunci kontak berpengaman dengan auto lock (Auto Secure Key Shutter). Namun hanya khusus di New Honda Revo X.
Hadir dalam dua pilihan, New Honda Revo Fit dan New Honda Revo X. Perbedaan keduanya hanya pada striping dan model pelek, sisanya semua sama. Untuk varian terendah dipasarkan Rp 15,1 juta dengan 3 pilihan warna yakni Neo Green, Raving Red dan Galaxy Blue. Sementara tipe termahal yang dijual Rp 16,8 juta punya dua warna, yakni Attractive Red dan Quantum Black. Masing-masing banderol berstatus OTR DKI Jakarta.
Baca juga: 5 Pilihan Naked Sport dengan Harga di Bawah Rp 30 Juta, Mana Paling Oke?
Honda Supra X 125 FI
Supra merupakan salah satu motor bebek legendaris di Indonesia. Sudah mengaspal sejak 1997 dan masih eksis hingga sekarang. Dari dulu model ini dikenal sebagai motor irit, tarikan responsif, serta mudah perawatan.
Honda Supra X 125 FI dibekali mesin 125 cc 4 tak SOHC yang disertai dengan teknologi Programmed Fuel Injection (PGM-FI). Mampu menghasilkan tenaga sebesar 10 Hp pada 8.000 rpm dan torsi 9,30 Nm di 4.000 rpm. Berdasarkan pengetesan internal perusahaan, satu liter bensinya bisa menempuh jarak 57,2 km (EURO 3). Angka yang dihasilkan tersebut masih bisa mengimbangi keriritan motor bertransmisi otomatis.
Kesan berkelas ditunjukkan melalui desain Honda Supra X 125 yang punya bodi meruncing. Penyematan dual keen winker dan position light yang dilengkapi dengan garis reflektor membuatnya makin stylish. Lampu belakangnya sudah berteknologi LED dan terdapat fitur berupa soket charger di bagasi serta gantungan barang di dek tengah. Panel meter tampil modern dan mudah dibaca. Pengereman juga sudah cakram depan dan belakang.
Dirinya ditawarkan dengan dua varian. Untuk tipe CW (pelek racing) dipasarkan dengan harga Rp 19,535 juta dengan pilihan warna Quantum Matte Black dan Energetic Red. Sementara model SW (pelek jari-jari) dengan kelir Energitic Red dijual Rp 18,455 juta OTR Jakarta.
Honda Supra GTR 150
Sejak kemunculannya, Supra GTR150 menyajikan sebuah motor bebek sporty. Dituangkan melalui konsep bodi ala motor berfairing. Desain tubuh agresif, dengan tarikan garis-garis tajam. Kini dirinya dilepas mulai Rp 24,280 juta untuk tipe Sporty dengan kelir Spartan Red dan Gun Black. Sementara varian tertinggi, tipe Exclusive dipatok Rp 24,530 juta (OTR DKI Jakarta). Opsi warnanya meliputi Matte Red dan Matte Silver.
Dirinya tak bisa dibandingkan dengan bebek entry level Honda lain. Lantaran ia mengusung mesin 150 cc DOHC 4-valve, bertransmisi 6 percepatan. Dia punya tenaga cukup berlimpah, 16 Hp di 9.000 RPM. Diklaim terbaik di kategorinya. Soal akselerasi juga lumayan responsif. Jarak 0-200m bisa ditempuh 10,7 detik. Sementara kecepatan maksimumnya di speedometer disebut bisa tembus 122 km/jam. Tak lupa juga, GTR150 tetap mengedepankan efisiensi bahan bakar. Dari pengujian PT AHM, dia dapat menjangkau 42,2 km dengan 1 liter bensin (pengujian ECE R40).
Demi durabilitas, produk bebek identik lewat sematan suspensi ganda. Namun tak demikian dengan Supra GTR150. Ia justru mengandalkan monoshock untuk menyangga bodi. Dipadu ban tubeless berukuran lebar, sudah pasti motor ini asyik bermanuver di lintasan aspal.
Panel meter Supra GTR150, sudah sepenuhnya digital. Sebelumnya, penunjuk RPM masih ditandai dengan jarum analog. Tapi kini informasi itu sudah lebih modern. Berpadu dengan speedometer serta tampilan transmisi. Otomatis pula penampangnya lebih besar ketimbang dulu. Lalu indikator BBM-nya tak lagi terintegrasi, melainkan sudah terpisah pada layar di sebelah kiri.
Baca juga: Pilihan Motor CBU Honda di Bawah Rp 100 juta, dari Klasik Hingga Adventure
Honda Super Cub C125
Ia didaulat sebagai motor bebek termahal di Indonesia. Dibanderol Rp 73,645 juta OTR DKI Jakarta. Dengan value segitu, fiturnya sudah modern dan berstatus CBU (Completely Built Up) dari Thailand. Ada tiga pilihan kelir: pear shining black (hitam putih), pearl niltava blue (biru putih) dan pearl nebula red (merah putih).
Dari besaran harganya pula, dia diproyeksikan untuk kalangan kolektor dan penggila motor klasik. C125 merupakan produk yang dibangun dari desain autentik Honda. Memiliki sejarah panjang sejak 60 tahun lalu. Berpenampilan retro, bodi ramping, stang berbentuk sayap, lampu dan spion bulat serta tubuh tanpa sudut jadi ciri khas.
Honda tidak sepenuhnya membuat motor ini lekat dengan sosok lawas. Sebut saja sistem pencahayaan full LED, keyless, panel instrumen kombinasi, answer back system dan alarm. Fungsi lampu LED untuk visibilitas berkendara lebih baik di malam hari. Keyless bertujuan supaya motor tidak mudah dibobol maling karena terintegrasi immobilizer. Panel instrumen kombinasi, memudahkan pemberian segala informasi soal motor ke pengendara.
Aura modern juga tampil lewat pelek palang berbalut krom. Tidak ketinggalan yang membuatnya semakin enak dilihat, warna jok merah mentereng khusus pilihan bodi pearl niltava blue. Sementara warna lain: pearl shining black (hitam putih) dan pearl nebula red (merah putih), pakai jok warna hitam.
Dibekali mesin silinder tunggal 125 cc SOHC, 4 tak, berpendingin udara dengan dua katup. Dan sudah menggunakan penyemprotan bahan bakar injeksi (PGM-FI). Ukuran bore 52,4 mm x stroke 57,9 mm itu memiliki rasio kompresi 9,3:1. Output tenaga yang dihasilkan sebesar 9,2 Hp di 7.500 rpm dan torsi 9,79 Nm pada 5.000 rpm. Dayanya itu disalurkan ke roda belakang dengan transmisi manual 4 percepatan dan kopling sentrifugal seperti Supra X.
Super Cub C125 menggunakan basis rangka C110 'Backbone' baja berbentuk tabung. Dilengkapi dengan suspensi depan teleskopik dan twin rear suspension (swing arm). Peleknya berbahan alumunium berdiameter 17 inci yang elegan. Kedua rodanya dibalut dengan ban tubeless masing-masing berukuran 70/90 dan 80/90. Pengeremannya dibekali sistem rem cakram di bagian depan dan tromol di bagian belakang.
Honda CT125
Ia tergolong moped pendatang baru. Sama seperti saudaranya, Honda CT125 juga bisa dikatakan sebagai motor hobi. Lantaran harga yang ditawarkan fantastis, yakni Rp 76,8 juta OTR Jakarta. Ia pun diimpor secara utuh alias Completely Built Up (CBU) dari Thailand. Hadir dengan satu pilihan warna yakni Glowing Red. Model ini dipasarkan secara eksklusif di seluruh jaringan Honda Big Wing dan Wing dealer.
Tampilan dari keluar pabrik sudah menarik perhatian. Ia mewarisi konsep CT asli, yang didesain berperawakan retro-scrambler. Memadukan gaya hidup modern dan fungsionalitas. Dalam sejarahnya, gaya itu mampu menarik perhatian banyak kalangan, khususnya penyuka off-road roda dua.
Ciri khas pada dirinya yakni bodi yang ringkas, ban dual purpose, dan knalpot ala motor scrambler. Joknya pakai model single seat dan ada rak besi berlogo Trail Hunter di bagian belakang. Kapasitas maksimalnya hingga 20 kg, jadi pengendara dapat membawa barang lebih banyak untuk menemani perjalanannya. Karena tampilanya, moped ini tidak hanya bisa digunakan di jalan perkotaan, tetapi juga untuk beragam aktivitas outdoor.
Ia menggunakan setang tinggi dan lebar dengan model telanjang. Memberikan posisi berkendara yang tegap agar mudah dikendalikan. Selain itu, pengendara juga mendapat keuntungan dalam hal visibilitas, karena pandangan terbuka sempurna ke segala arah. Di bagian tengahnya ada spidometer kecil dengan bentuk bundar.
Buat melindungi bagian mesin, dipasangkan besi di kedua sisi dan skid plate bagian bawah. Garpu depan punya ukuran yang lebih panjang dari Super Cub. Selain memberikan travel lebih bagus, model garpu semacam ini membuatnya tampak lebih gagah.
Walau tampangnya klasik, dia sudah disematkan unsur modern. Semua sektor pencahayaan sudah berteknologi LED. Lampu utamanya bulat dengan DRL bentuk lingakaran yang estetik. Lalu panel meter full digital dengan desain bulat dan kompak. Mirip punya Honda Monkey. Tak lupa pula perangkat ABS (Anti-lock Breaking System) di roda depan.
Spesifikasi CT125 Hunter Cub sebetulnya tidak jauh berbeda dengan Super Cub 125, karena memakai mesin basis yang sama. Dibekali dengan mesin 125 cc, 1-silinder, SOHC, injeksi PGM-FI, 4 langkah dan berpendingin udara. Motor ini memiliki bore dan stroke 52,4 x 57,9 mm dengan rasio kompresi 9.3:1. Tercatat dapur pacunya mampu menghembuskan tenaga sebesar 8,7 hp pada 7.000 rpm dengan torsi maksimum 11 Nm pada 4.500 rpm.
Karena diciptakan untuk melintasi semua area kondisi jalan, maka itu pabrikan memberikannya kick starter. Semisal berkendara di cuaca dingin atau ketika perangkat mesin kemasukan air, pengendara dapat mudah menyalakan mesin.
Dirinya menggunakan rangka yang rigid dan ringan. Tangki bahan bakarnya berkapasitas 5,3 liter, cukup untuk menemani berkendara jarak jauh. Penampung bensin itu dibungkus dengan sempurna di balik kursi pengendara, agar dijauhkan dari air jika menerjang banjir. Benar-benar menerapkan moped off-road ringan.
Suspensi depan teleskopik dengan model segitiga atas bawah, macam ayago yang didesain untuk meningkatkan kekukatan. Jarak mainnya 10 mm, lebih tinggi dibanding moped pada umumnya. Dilengkapi dengan cover karet tahan debu (dustproof rubber) bergaya motor trail, dapat melindungi komponen peredam kejut dari benda asing. Belakangnya mengadopsi dual shock, yang mampu menahan beban lebih baik. Daya redamnya juga bisa diandalkan ketika melahap trek off-road.
Peleknya menggunakan jari-jari berdiameter 17 inci dengan balutan ban semi dual purpose. Karet bundar depan dan belakang diberi ukuran yang sama, yakni 80/90. Dan sistem pengereman kedua roda sudah pakai cakram. (Bgx/Tom)
Baca juga: Cari Motor Harian di Bawah Rp 17 Juta? Ini 6 Pilihannya
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature