Lima Fakta Menarik Yamaha Tricity
Bekal Yamaha untuk bersaing di blantika matik Tanah Air, terbilang lengkap. Bukan hanya bermain di skutik 'biasa', brand ini malahan menyiapkan 'amunisi' yang jauh berbeda dari kompetitornya. Ya, Tricity, motor bertransmisi otomatis dengan dua roda depan.
Di samping mewarisi tampilan desain bodi 'tidak biasa', rupanya salah satu motor jagoan Yamaha ini menyimpan deretan fakta yang belum banyak diketahui. Apa sajakah faktanya? Berikut kami paparkan untuk Anda.
Pertama Di Kelasnya
Eksistensi motor dengan sepasang roda depan di Indonesia memang sudah ada dari dulu. Sehingga, wajar bila Yamaha Tricity tidak termasuk sebagai pelopor di dalam negeri. Sebelumnya, brand otomotif asal benua Eropa yakni Piaggio dan Peugeot Scooter telah memasarkan genus unik itu. PT Piaggio Indonesia (PID), membawa serta MP3 Yourban dan merek asal Prancis memboyong Metropolis 400i.
Cuma kedua produk ini mengusung jantung mekanis yang besar. MP3 Yourban mengandalkan volume silinder 280 cc sedangkan Metropolis menggendong pabrik berkubikasi 400 cc. Makanya, tak heran bila banderol yang dikenakan tergolong tinggi.
Nah, melihat celah ini, Yamaha berinisiatif menghadirkan Tricity yang dibekali volume mesin lebih compact, yakni155 cc. Dengan begitu, kelas skuter 150 cc kembali terbelah dengan kedatangannya ini dan menjadi yang pertama.
Blue Core dan VVA
Inovasi Blue Core yang 'happening' dikenakan oleh PT Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) pada kebanyakan matiknya sekarang, turut diaplikasikan juga pada produk ini. Mesin Tricity yang segera dipasarkan di Indonesia berteknologi Blue Core, fuel injection, 1-silinder, 155 cc, berpendingin cairan dan mengusung Variable Valve Actuation (VVA). Manfaat dari VVA sendiri ialah menyediakan asupan tenaga di segala tingkat putaran mesin.
Melihat wujudnya di perhelatan Indonesia Motorshow November 2016 lalu, bongkahan mekanisnya serupa dengan varian Nimble Maximum atau Yamaha Nmax dan Aerox 155 VVA. Tidak hanya bentuk filter udara, knalpot bahkan sampai cover pelindung radiator.
Berdasar data spesifikasi di laman Yamaha Jepang, performa Tricity sanggup menelurkan tenaga 15 PS pada 8.000 rpm dan menggelontorkan momen puntir 14 Nm di 6.000 rpm. Adapun peranti penghubung ke roda belakang, dipercayakan V-belt CVT.
Banyak Fitur Modern
Diposisikan sebagai produk yang beda, pihak pabrikan sepertinya tampil jor-joran. Merujuk dari catatan kami, fasilitas berkendara yang disediakan terbilang lengkap. Mulai dari lampu utama LED yang memancarkan cahaya mumpuni, lalu layar instrumen cluster full digital lengkap dengan multi information display (MID), indikator ECO dan petunjuk waktu.
Pindah ke fitur yang berkaitan dengan pengendalian, tercangkok tuas rem tangan di sisi kiri stang. Tugasnya menjaga motor ketika berhenti di turunan atau tanjakan. Selain itu, dibenamkan Anti-lock Braking System (ABS) yang mencegah piringan rem terkunci saat pengendara melakukan deselerasi mendadak.
Bergeser ke aspek akomodasi, Yamaha menyediakan ruang penyimpanan sebesar 23,5 liter di bawah jok yang muat untuk helm full face. Kemudian, laci di kanan depannya terpasang jack pengisian smart phone. Serta multi-function key, rumah kunci yang dapat menyalakan mesin, membuka jok dan penutup lubang kunci.
Sensasi Berkendara Unik
Leaning Multi Wheel (LMW) merupakan terobosan yang ditawarkan Yamaha via Tricity. Menurut pihak pabrikan, teknologi ini mampu menghadirkan benefit dari sisi pengendaraan dan kenyamanan yang 'lebih' dibandingkan motor dua roda. Karenanya, pengalaman berkendaranya menjadi berbeda.
Tercatat sebanyak 5 keunggulan LMW. Pertama ialah meningkatkan kualitas pengereman yang terjadi berkat tapak sepasang ban depan yang lebih besar dan menjadi tumpuan imbas gaya dorong yang terjadi. Lalu, mengurangi insiden tergelincir yang umumnya menghantui motor 'konvensional' ketika menikung di permukaan licin atau basah.
Keunggulan lainnya yaitu mereduksi gejala 'tertiup' angin kencang, bantingan yang nyaman di medan jalan tidak rata dan lebih stabil saat berkendara tandem. Mengingat dampak pemakaian dua ban di depan yang menopang bobot motor lebih baik saat bermanuver putar balik dan situasi stop and go di kepadatan lalu lintas.
Status Motor CBU
Selain Grand Filano, matik bermesin compact yang menyandang status Completely Built-up Unit (CBU) di Indonesia, rupanya Tricity juga memakai 'gelar' tersebut. Kabar itu tersiar dari pihak prinsipal di Negeri Sakura yang mempercayakan fase produksi line-up ini di fasilitas pabrik Yamaha Thailand. Karenanya, konsumen perlu merogoh kocek lebih dalam.
Memang, sampai sekarang YIMM masih merahasiakan harga on the road Tricity. Namun berbekal aksi 'dengar-dengar' saat para indeners 'berburu'nya di IMOS, kisaran angka yang mencuat berada di atas Rp 65 jutaan. Ehm, lumayan juga yah nominalnya.
'Kabar tidak resmi' itu pun menjadi masuk akal. Pasalnya, di Yamaha Jepang, produk yang resmi dijual pada tanggal 20 Januari 2017 nanti dilepas dengan nilai 453.600 yen atau setara Rp 54,4 jutaan.
Baca Juga : Apa Itu Leaning Multi Wheel (LMW)?
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature