Kisah M.Fadli, Atlet yang Kehilangan Kaki di Balap Motor dan Raih Emas di Asian Para Games
Sempat berkarir sebagai pembalap motor Tanah Air, Muhammad Fadli Immamuddin (M. Fadli) kembali muncul dengan torehan prestasi baru. Balap sepeda yang ditekuni berhasil mengantarkannya menjadi pahlawan bangsa.
Pria yang akrab disapa Fadli ini, sukses membanggakan Indonesia dengan banyak raihan medali di Asian Para Games 2018. Ia mengoleksi medali perunggu, perak hingga yang terakhir emas di cabang olahraga balap sepeda.
Medali perak pertama diraih setelah Fadli bertanding di nomor individual time trial (ITT) C4 putra pada Senin (08/10) di Sirkuit Sentul, Jawa Barat. Kemudian medali perunggu direbut lewat nomor road race C1-5 team sprint di Velodrome Ramawangun, Jakarta Timur pada Kamis (11/10). Ia meraih medali itu bersama rekan atlet lainnya, yaitu M. Habib Shales dan Marthin Losu.
Paling membanggakan adalah torehan emas di nomor 4.000 meter individual pursuit C4. Fadli sukses menjadi yang terdepan dengan catatan waktu 5 menit 3,605 detik di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur pada Jumat (12/10).
Atas prestasinya, Ia berhak mendapatkan bonus yang dijanjikan pemerintah. Menariknya, bonus yang diterima dimanfaatkan Fadli untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Tak lupa, sebagai rasa terima kasih kepada orangtua, ia juga memberangkatkan keduanya ibadah umrah.
Dari Balap Motor ke Balap Sepeda
Kesuksesan Fadli mengharumkan nama bangsa lewat olahraga di Asian Para Games 2018, bukan terjadi dengan mudah. Ada cerita yang menarik dan inspiratif mengenai perjalanan karirnya. Sebelum menjadi atlet balap sepeda, ia dikenal sebagai pembalap sepeda motor yang banyak meraih prestasi.
Awal perkenalan Fadli dengan dunia balap terjadi pada 2001, seperti dikutip dari Bola.com (15/10). Ia memulai dengan balap skuter. Kemudian beralih ke motor bebek 110cc dan 125cc. Prestasi demi prestasi diraih seperti juara nasional pada tahun 2004 dan 2007. Bahkan ia pernah menjadi kontingen DKI Jakarta di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004 dan mendapat medali emas.
Merasa ingin menantang diri, Fadli kemudian menjajal kelas lebih tinggi, Supersport 600cc. Cukup lama ia melakoninya dan menyabet banyak juara. Hingga akhirnya pada ajang Asia Road Racing Championship 2015, tepatnya 7 Juni, Fadli mengalami musibah yang mengubah jalan hidupnya.
Di ajang itu, Fadli berhasil menjadi yang terdepan dengan catatan waktu 24 menit 13 detik. Fadli pun merayakannya dengan menyapa pendukungnya di tribun Sirkuit Sentul sesaat setelah melewati garis finish.
Namun, sayang selebrasinya tak berlangsung lama karena ia terlibat insiden dengan pembalap Thailand, Jakkrit Sawangswat. Fadli yang berada di sisi kanan lintasan dengan kecepatan rendah tertabrak Jakkrit dari belakang. Akibatnya cukup fatal, bahkan membuat keduanya harus dilarikan ke rumah sakit. Singkat cerita, akibat insiden itu Fadli harus kehilangan kaki kirinya. Sekaligus membuatnya berhenti menjadi seorang pembalap motor.
Tak mau berlama-lama berdiam diri, Fadli bangkit dengan menjadi seorang pelatih dan konsultan di sekolah balap yang didirikannya, 43 Racing School. Semangatnya berkarya terus berkobar. Merasa ingin menghasilkan lebih, Fadli pun mulai mencoba kembali olahraga yang pernah dilakoninya untuk menjaga stamina saat membalap motor, yakni bersepeda.
Meski sempat merasa ragu, ia terus berusaha. Ternyata tak butuh waktu lama bagi Fadli untuk beradaptasi dengan kondisi fisiknya yang berbeda. Usahanya berbuah hasil. Pada 2017, Fadli mendapatkan tawaran untuk menjadi atlet paralimpik dari Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari. Ia tak berpikir dua kali menerima tawaran, hingga ikut berlaga di Asian Paracycling Championship 2017 di Bahrain.
Keikutsertaannya menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Soalnya, untuk pertama kali ada atlet Indonesia ikut di ajang Asian Paracycling Championship. Meskipun tak meraih juara, Fadli sukses menempatkan diri pada posisi keempat dari kesembilan pembalap di ajang itu.
Pencapaiannya sekaligus menjadi pembuktian bagi Fadli, ia masih bisa berkarya. Semakin termotivasi, Fadli terus berlatih sampai akhirnya terpilih menjadi salah satu kontingen Indonesia untuk Asian Para Games 2018 cabang olahraga balap sepeda. (Hfd/Van)
Sumber foto: Instagram @MFadly43
Baca Juga: Astra Honda Motor Tingkatkan Pembinaan Pembalap Muda
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature