Makin Banyak Pendatang Baru, Ini Pilihan Motor Adventure Kelas Menengah
Semakin banyak opsi motor sport adventure di Indonesia. Kuda besi jenis ini sedang digandrungi lantaran bisa digunakan untuk beraktivitas di jalur perkotaan maupun alam bebas. Berbagai spesifikasi khusus disematkan guna melibas perjalanan jauh dan berbagai kondisi jalan. Dari sekian banyak yang ditawarkan pabrikan, kelas menengah menjadi pilihan bijak. Berikut rekomendasi dari kami.
KEY TAKEAWAYS
Motor adventure kelas menengah
Ada pendatang baru yakni Aprilia Tuareg 660 dan Honda XL750 TransalpHonda XL750 Transalp
Hadir sebagai pendatang baru di kelas adventure kelas menengah. Posisinya mengisi celah di atas CB500X, di bawah CRF1100L Africa Twin. Honda XL750 Transalp punya tampang klasik yang dibungkus dengan konsep modern. Visual bodywork dirancang untuk keseimbangan kinerja aerodinamis. Bagian mesin dibiarkan tanpa panel agar tampak bersih. Boleh dibilang pakai konsep half fairing. Bagian depan dioptimalkan dengan windshield tinggi.
Ditenagai mesin Paralel-Twin 755 cc SOHC berpendingin cairan dengan 8 katup unicam head. Ukuran bore stroke 87 mm x 63,5 mm. Rasio kompresi mencapai 11:1. Angka performa mencapai 90,5 hp pada 9.500 rpm dan torsi puncak 75 Nm di 7.250 rpm. Meski cuma dua silinder, Transalp menggunakan poros engkol 270 derajat untuk menghasilkan hentakan yang meniru V-twin dan pengiriman torsi yang lebih baik. Badan throttle ride-by-wire 46 mm yang digunakan menghasilkan pemetaan mesin berbeda yang mengutamakan tur dan kenyamanan.
Fiturnya ada pencahayaan yang seluruhnya berteknologi LED yang mencakup ESS (Emergency Stop Signal). Disematkan TFT Full Digital Panel Meter berpenampilan canggih untuk membantu rider dalam mengelola elektronik sambil memberikan empat pilihan tampilan layar. Sistem penguncian sepeda motor dibekali Honda Ignition Security System.
Menawarkan lima mode berkendara yang dapat dipilih: Gravel, mode Sport, mode Rain, Mode Standard, Mode User untuk dapat disesuaikan. Setiap mode menawarkan pengaturan level, mulai dari empat level tenaga mesin, tiga level engine brake, dua level ABS, dan lima level kontrol traksi.
Sistem elektronik XL750 Transalp ditunjang dengan teknologi Honda Selectable Torque Control (HSTC) yang sudah terintegrasi dengan Wheelie Control.
Suspensi depan upside down 43 mm SFF-CA (Separate Function Fork-Cartridge) lansiran Showa. Belakang pakai monoshock Showa dengan pengaturan preload reservoir. Guncangan terhubung melalui sistem Pro-Link ke lengan ayun berbahan aluminium.
Pakai roda depan wire-spoke 21 inci dan belakang 18 inci. Tugas pengereman diselesaikan melalui kaliper dudukan aksial dua piston Nissin di bagian depan dengan cakram ganda 310 mm. Lalu satu cakram belakang 256 mm dan kaliper piston tunggal. ABS adalah standar dengan dua tingkat intervensi yang dapat dipilih, dan ABS belakang dapat dilepas untuk penggunaan off-road. Transalp hadir dengan ban berukuran 90/90-21 dan 150/70-18 yang siap hadapi jalanan aspal dan berpasir maupun semi Off-Road.
AHM memasarkan XL750 Transalp dengan tiga varian warna yakni Honda Tricolor, Matte Ballistic Black Metallic serta Matte Iridium Gray Metallic. Seluruh varian dipasarkan dengan Harga Rp330,5 juta on the road DKI Jakarta.
Honda CB500X
Dari pabrikan yang sama ada CB500X. Big bike paling populer di Indonesia kini dipasarkan Rp204,5 juta OTR DKI Jakarta. Pilihan warnanya ada Pearl Organic Green, Matte Gunpowder Black Metallic dan Grand Prix Red.
Ia menggunakan desain lampu depan modern dengan sentuhan baru pada pola titik LED. Pencahayaan jadi lebih maksimal. Kesan adventure turut diperkuat dengan bentuk front fender terbaru. Ukurannya lebih besar. Komponen anyar ini tentu dapat memberi kenyamanan bagi pengendara ketika touring dan berpetualang. Kerikil atau cipratan air bisa terhalang dengan baik.
Model sekarang gunakan upside down Showa dengan fitur SFF-BP (Separated Function Fork Big Piston) berdiameter 41 mm. Dilengkapi dengan pengaturan preload. Berkat penyematan peredam kejut berukuran besar, tampang depan jadi terlihat padat.
Beragam fitur canggih ada pada dirinya. Seperti windscreen berukuran besar yang dapat disesuaikan ketinggiannya, serta penyematan tapered handlebar. Kemudian tampilan full digital panel meter dan HISS (Honda Ignition Security System) yang terintegrasi dengan kunci kontak. Tersedia ruang di bawah kursi untuk penyimpanan dan pelat pengamanan disiapkan untuk memberi proteksi bagian bawah mesin dan pipa knalpot dari permukaan kasar.
Dirinya mengusung mesin DOHC, 8 katup, 2 silinder segaris berkapasitas 471 cc, liquid cooled. Mereka mampu mengeluarkan tenaga 47 Hp di 8.500 rpm dengan torsi 44,6 Nm di kitiran 6.500 rpm. Performanya disalurkan ke transmisi manual 6 percepatan.
Ia telah dibekali dengan fitur Assist/ Slipper Clutch. Berfungsi mencegah ban belakang selip yang disebabkan oleh engine brake saat penurunan gigi secara ekstrem. Kemudian pakai double wavy disc brake atau rem depan ganda lengkap dengan radial mount caliper. Perangkat ABS dual channel juga telah terpasang.
Kawasaki Versys 650
Dari pabrikan Kawasaki ada Versys 650. Ia tergolong kuda besi di segmen adventure tourer. Saat ini memiliki banderol Rp225 juta OTR DKI Jakarta. Hanya tersedia satu pilihan warna, Candy Lime Green / Metallic Flat Spark Black / Metallic Spark Black.
Memiliki desain headlamp yang mengadopsi DNA dari motor fairing sport-nya yakni Ninja ZX-6R. Windshield yang terpasang bisa diatur ketinggiannya sampai 4 tingkatan. Dipasangkan half fairing di sisi kiri dan kanan body, pabrikan sengaja mengekspos bagian sasis agar aura agresifnya tetap muncul. Stoplamp LED dengan mika smoke masih jadi andalan. Di buritan desainnya terlihat berotot berkat penggunaan komponen behel yang dipadukan tarikan body yang tajam.
Fiturnya ada teknologi Kawasaki Traction Control, Electronic Throttle Valve, perangkat konektivitas smartphone via Bluetooth serta panel meter menggunakan TFT (Thin-film Transistor) dengan bentang layar yang cukup besar.
Punya bekal mesin paralel-twin berkapasitas 649 cc, DOHC, 4-tak, pendingin cairan, pengabut injeksi, dan sudah memenuhi standar Euro 5. Soal tenaganya, motor ini dapat memproduksi tenaga maksimal sampai 67 Hp pada 8.500 rpm serta torsi puncaknya 61 Nm di 7.000 rpm. Output daya disalurkan langsung lewat roda belakang dengan transmisi manual kopling 6-percepatan.
Sektor kaki-kaki, suspensi depan menggunakan model upside down berdiameter 41 mm dengan travel di 150 mm. Sementara di belakang pakai jenis monoshock dengan travel main di 145 mm. Rangka pakai tipe Diamond yang diklaim rigid, stabil, dan memiliki ketahanan apik di berbagai medan. Roda depan pakai velg palang 17 inci dengan ban 120/70 dan di belakang pakai ukuran ban 160/60 ring 17 juga.
Pengereman depan pakai cakram ganda berukuran 300 mm dengan dengan kaliper masing-masing 2 piston. Sementara di bagian belakang menggunakan cakram tunggal 250 mm berkaliper 1 piston. Peranti deselerasi sudah terintegrasi dengan fitur keselamatan aktif ABS (Anti-lock Braking System) 2-channel di roda depan dan belakang.
Aprilia Tuareg 660
Dari pabrikan Italia ada Aprilia Tuareg 660. Memiliki basis serupa dengan RS 660 dan Tuono 660. Model anyar berjenis sport adventure dibanderol Rp656 juta on the road (OTR) Jakarta.
Aprilia Tuareg 660 memiliki visual gagah. Mulai dari bagian fascia, memakai lampu model Tri Led Lamp dengan DRL. Layaknya motor adventure, ia dibekali windshield dan hand guard. Aura tangguhnya terlihat dari penggunaan layout bodi minimalis dan tajam di bagian shroud.
Sektor bawah dibekali dengan cover engine yang berfungsi sebagai proteksi dari rintangan. Desain knalpot besar dan menjulang tinggi turut memperkuat identitas serbabisa. Mundur ke belakang, visualnya tak kalah menarik. Pabrikan tidak membekali bodi plastik di belakang. Agar kesan tangguhnya makin kuat.
Fiturnya sudah dibekali layar instrumen TFT 5 inci, menampilkan segala informasi penting dari kendaraan. Kemudian multimap Ride-by-Wire dan paket APRC (Aprilia Performance Ride Control) meliputi Traction Control, Cruise Control, Engine Brake, dan Engine Map. Disematkan juga 4 riding mode yakni Urban, Explore, Offroad, dan Individual.
Menggendong enjin berkubikasi 659 cc DOHC, 4-tak, 2-silinder, pendingin cairan, pendingin oli, dan berpengabut injeksi. Racikan itu mampu memproduksi tenaga maksimal hingga 79 Hp di 9.250 rpm dan torsi puncak menyentuh 70 Nm di puntiran 6.500 rpm. Keseluruhan outputnya disalurkan langsung lewat transmisi manual kopling 6-percepatan dengan teknologi assist and slipper clutch.
Suspensi depan pakai model upside down garapan Kayaba dengan travel 240 mm. Sudah memiliki fungsi pengaturan yang bisa disesuaikan dengan keinginan dan kondisi jalan. Lengan ayun berbahan alumuniumnya menjadi penyangga suspensi tunggal Kayaba di belakang. Memiliki travel di 340 mm. Serupa di depan, suspensi belakang ini turut dibekali dengan opsi pengaturan.
Roda depan pakai size 21 inci dengan ban 90/90 dan belakang mengusung 18 inci dengan 150/70. Seluruh kulit bundar sudah memakai tipe garuk tanah dan memiliki fungsi tubeless.
Untuk penghenti laju, dikawal dengan sepasang cakram 300 mm dan kaliper 4 piston dari Brembo di depan. Sementara belakang ditopang dengan 1 kaliper berukuran 260 mm yang juga diproduksi Brembo. Fitur pengereman ABS (Anti-lock Braking System) sudah terpasang di roda depan atau belakang dengan kontrol atau pengaturan yang bisa disesuaikan.
Benelli TRK 502X
Dari pabrikan Benelli ada TRK 502X. Punya desain yang tak kalah gahar dengan motor sejenis. Banderolnya terbilang ekonomis untuk ukuran motor adventure berkapasitas 500 cc, di angka Rp185 juta OTR Jakarta.
Ciri khas motor adventure ditampilkan melalui spakbor depan mirip paruh burung. Tangkinya pakai konsep mengotak dengan lekukan tegas. Model headlamp terpisah dengan sudut meruncing. Begitupun stoplamp belakang, mika minimalis sudah dilengkapi LED. Windshield tinggi dipasang tepat di atas headlamp yang berguna menahan empasan angin. Tentu ini menjadi sebuah kewajiban motor adventure.
Panel instrumen disajikan dengan perpaduan digital-analog. Jarum mekanik hanya buat tachometer. Informasi penting lain seperti speedometer, fuel gauge, trip meter, jam, suhu mesin, odometer, dipresentasikan pada layar LCD monochrome.
Menggunakan model rangka trestle in steel tubes, atau biasa disebut model teralis, membuatnya memeluk seluruh bagian mesin. Dari samping rangka ini dipertontonkan guna memberi kesan kokoh.
Jantung mekanis tertanam mesin DOHC dua silinder segaris berkubikasi 499,6 cc. Kompresinya ada di rasio 11,5:1 dengan ukuran (Diameter x Langkah) 69x66,8 mm. Karakter enjin bermain di putaran menengah dengan keluaran tenaga sebesar 47 Hp di 8.500 rpm dan dorongan torsi 46 Nm di 5.000 rpm.
Agar pengendaliannya semakin baik, TRK dibekali suspensi yang mumpuni. Di depan model upside-down super besar berdiameter 50 mm. Travelnya mencapai 135 mm. Untuk menopang di belakang, suspensi tunggal tertanam dengan kenop untuk menyesuaikan setelan sesuai kebutuhan pengendara.
Dimensi motor yang tinggi tak hanya disebabkan oleh setelan suspensi dan rangka. Ini juga disebabkan oleh penggunaan ban berukuran 110/80 ring 19 di depan dan 150/70 ring 17 di belakang.
Walaupun berharga murah, peranti penahan lajunya cukup mumpuni. Di roda depan tertanam dua cakram 320 mm semi-floating yang diapit kaliper empat piston masing-masing. Begitu pula di belakang, sebuah cakram 260 mm dengan kaliper satu piston. Untuk mencegah ban terkunci saat pengereman keras, ABS sudah menjadi standar di kedua roda.
Royal Enfield Himalayan
Royal Enfield juga punya produk bergenre adventure, yakni Himalayan. Kapasitas mesinnya boleh dibilang tanggung dibanding kompetitor, cuma 411 cc. Meski demikian, ia termasuk dalam kelas menengah.
Berbeda dari yang lain, ia justru mengedepankan konsep visual motor adventure bertampang klasik. Terlihat dari penggunaan headlamp bulat, ciri khas motor tualang zaman dulu. Walau berwujud retro, kelengkapan berkendaranya cukup modern. Salah satunya fitur Tripper Navigation, sebuah perangkat navigasi turn-by-turn yang canggih dan intuitif. Saat ini Himalayan dijual Rp145 juta on the road.
Elemen serbabisa dan orisinalitas-nya masih bertahan. Terdapat pelindung di sisi tangki bensin, membuatnya tampil gagah. Selain itu dibekali windshield dan spion bulat. Panel instrumen berbentuk bundar yang dikombinasikan dengan panel digital. Informasi kecepatan, putaran mesin, serta fuel meter ditunjukkan jarum mekanik. Sementara sisanya di dalam layar, berikut fitur kompas yang jadi ciri khas-nya.
Buat kenyamanan saat dibawa jauh, dirinya pakai jok model menyatu tapi bagian belakang dibuat tinggi. Bagian belakang sudah dibekali dengan rak kecil untuk membawa barang. Bagian samping juga sudah disediakan lubang jika ingin menambahkan pannier atau tas samping.
Rangkaian dapur pacu masih satu silinder 411 cc SOHC bertenaga 24,3 Hp di 6.500 rpm dan torsi 32 Nm memuncak di 4.500 rpm. Dikawinkan transmisi 5-percepatan.
Kaki-kaki depan pakai pelek 21 inci ban 90/90 dan belakang 17 inci dibalut 120/90. Suspensi depan punya jarak main 220 mm, sementara belakang 180 mm. Himalayan tak menugaskan cakram sendirian untuk berdeselerasi. Kedua piringan terkoneksi sensor Anti-lock Braking System (ABS). Supaya saat diajak berjelajah terhindar dari gejala ban terkunci.
(BGX/TOM)
Baca juga: Pemula Ingin Naik Kelas, Simak Rekomendasi Pilihan Motor Kelas Menengah
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature