First Ride United E-Motor T1800, Skuter Listrik Racikan Produsen Sepeda
Menjamurnya kendaraan bermotor listrik murni tampak dimulai oleh deret kontestan beroda dua. Adaptasinya jauh lebih mudah sebab tidak perlu waktu lama untuk mengisi ulang daya baterai serta titik harga cukup rendah. Di samping itu, proses pengembangan juga mungkin tidak sekompleks mobil sehingga lahir banyak seleksi di pasar.
Bicara soal seleksi di pasar, kini mulai disambangi oleh banyak pemain. Bahkan sebuah perusahaan yang identik dengan sepeda – PT Terang Dunia Internusa sebagai produsen United Bike –ikutan bermain dengan merek baru. Adalah United E-Motor, baru-baru ini resmi mengenalkan model T1800. Pengalaman selama puluhan tahun menciptakan sepeda dituangkan untuk ikut serta memasuki zaman setrum. Lumayan menjanjikan.
Skuter Listrik Bergaya Maxi dengan Dimensi Kompak
Terbersit skuter maxi yang sering seliweran begitu pertama melihat wujudnya. Postur tameng cukup tegap dan tinggi mendominasi fasad depan. Apalagi, ia disudahi windscreen imut yang tampil seolah mengambang. Begitu pula ketika melirik profil samping, area dek tidak sepenuhnya mendatar sebab dilanjut permukaan diagonal bak siap menyuguhkan posisi kaki selonjoran. Tak ketinggalan undakan di tengah seperti tangki bensin di Yamaha Nmax. Well, di situ pula United menempatkan asupan energi untuk mencipta laju berupa baterai.
Rancangan tubuh dengan guratan tegas dan nuansa maxi diimbangi komponen kaki-kaki. Kuda-kuda depan didukung suspensi teleskopik. Sementara itu, di belakang ia mengenakan komposisi dual shock dan arm tebal seperti sebuah sports bike. Ditampilkan utuh sebab powertrain terintegrasi langsung di roda tanpa tertutup boks CVT. Sepatunya sendiri mengandalkan pelek 12 inci dibalut ban Maxxis 100/70 (depan) dan 120/70 (belakang) berikut ditemani rem cakram untuk kedua sisi.
Baca juga: United E-Motor Kenalkan model T1800, Motor Listrik Bergaya Skuter Maxi
Meski begitu, tubuhnya tidak benar-benar besar. Dari pandangan saja dapat dilihat betapa kompak bodi T1800. Selaras pula dengan fakta bahwa panjang 1.865 mm tidak berbeda jauh dari skuter matic entry level. Dipadatkan dengan lebar 715 mm dan tinggi 1.170 mm. Ketika diduduki, sensasi kompak jelas terasa. Ringan dan dipastikan gesit saat bermanuver meski untuk menyandarkan kaki ke dek depan agak canggung bila berkaki panjang.
Fitur Berkendara Premium dengan Sentuhan Sensasi ala Mainan
Urusan fitur berkendara, United E-Motor T1800 patut diacungi jempol sebab boyong kelengkapan premium. Untuk tebusan Rp 27 juta (OTR Jakarta), boleh dibilang nilai fiturnya berada di atas kata moderat. Misal penanaman unit pendar LED dalam rumah lampu bergaya futuristis dan memicing. Wajar tersemat dalam sebuah kendaraan listrik sebab hemat energi tanpa mengompromikan intensitas cahaya. Begitu pula isi dari strip lampu sein menjorok di sisi samping. Sama halnya ketika melirik buritan, sensasi mutakhir dipancarkan oleh penerangan bergaya strip tipis berisi dioda pemancar cahaya.
Lainnya lagi ditemukan dalam format peranti pengoperasian. Set kontrol remote dilengkapi sistem alarm. Lalu, untuk mulai menjalankan tersedia tombol start/stop di tengah setang. Di samping itu, sambungan port USB disediakan untuk mengisi ulang daya gawai. Eksis di kompartemen depan dan ruang bagasi. Tak kalah menarik adalah instrumentasi digital untuk menampilkan informasi kecepatan, mode berkendara, dan sisa daya baterai.
Kebisuan sebuah sepeda motor listrik dapat membahayakan. Pengguna lain bisa jadi kurang awas terhadap eksistensinya di jalan raya. Nah, menanggulangi hal ini, satu fitur unik disematkan ke T1800. Adalah speaker eksternal yang dapat memutar media via Bluetooth atau radio. Di samping itu ada juga “Racer Sound Mode”, mengeluarkan suara seperti knalpot motor sport selaras bukaan akselerator.
Dari segi fitur jelas premium dan futuristis, seolah bakal menjadi kelengkapan standar di masa mendatang. Disayangkan suara dari speaker malah terdengar kurang berkelas, seperti memanfaatkan asisten dari speaker Bluetooth murah atau sebuah mainan. Juga pada Racer Sound Mode, menyuarakan knalpot motor seakan membuatnya kurang percaya diri sebagai sebuah EV. Suka atau tidak tergantung selera, tapi boleh jadi lebih menggugah ketika diciptakan aksen khusus.
Perlu Adaptasi
Velositas T1800 tercipta melalui pergerakan elektris dari motor listrik yang terintegrasi di roda belakang. Menggendong unit keluaran Bosch 60V1800 W. Sesuai nomenklatur, buncahan tenaga dicatatkan sebesar 1.800 W atau sekitar 2,41 hp. Bukan figur mengesankan namun torsinya di atas kertas terbilang hebat, sampai 27 Nm.
Teknologi anyar tentu memerlukan adaptasi. Sama halnya saat mengendarai skuter listrik United ini, harus membiasakan diri dengan karakter tuas akselerator. Ya, torsi besar nan instan terasa ketika akselerator dipelintir dari kondisi diam. Menciptakan senyum sesaat sebab klimaksnya terlalu cepat: mudah hilang napas ketika sudah melaju. Apalagi ketika dipecut saat kondisi jalan, komando dari pengemudi ke pencipta gerak seperti birokrasi yang berbelit-belit. Terasa boyo hanya saja bukan berasal dari kepayahan potensi memacu. Tidak ada hentakan langsung meski pada akhirnya ia tetap berlari.
Memang United E-Motor T1800 diciptakan sebagai alat komutasi jarak dekat. Tidak ada urusan menyoal lintasan balap atau kegiatan penuh adrenalin. Kecepatan maksimum diklaim sampai 70 kpj saja, itupun tergantung mode berkendara. Bicara soal mode berkendara, ada tiga pilihan dasar menyesuaikan velositas puncak. Mode 1 menahan sampai titik 50 kpj, Mode 2 mentok di 60 kpj, dan mode 3 di 65 kpj. Baru ketika menekan tombol one click overtaking terasa dorongan ekstra untuk keperluan menyusul. Sekaligus juga menambah kekuatan hingga 70 kpj. Nah, menariknya lagi disediakan bantuan putaran roda untuk mundur.
Urusan adaptasi lainnya juga berkaitan dengan cara berkendara. United sematkan tiga titik engine cut-off sebagai pemutus arus otomatis. Satu di standar samping dan sisanya pada masing-masing tuas rem. Penyematan di tuas rem sendiri cukup mengganggu kebiasaan sebab dari posisi diam harus benar-benar melepas rem baru kemudian memutar gas agar dapat kembali melaju. Boleh jadi diaplikasi atas pertimbangan keselamatan. Pun bukan berarti buruk, perlu pembiasaan saja kalau masih asing atau tidak sesuai dengan cara berkendara masing-masing.
Tak ketinggalan penyesuaian atas daya tempuh elektris berbanding kebutuhan komutasi. Masuk akal untuk dipakai harian bila jarak pulang-pergi tidak terlalu jauh. Lewat baterai 60V 28Ah, T1800 diklaim sanggup menempuh 60 km di kecepatan rata-rata 50-60 kpj. Kalau dikendarai lebih santai lagi disebutkan dapat menambah jangkauan hingga 5 km. Tidak sampai belasan jam pula untuk mengisi ulang daya, cukup siapkan waktu minimal 4 jam. Jangan khawatir kelewat penuh, charger dapat segera memutus arus ketika sudah full.
Nilai Produk dan Harga
Realistis bila membandingkan dengan kemampuan sepeda motor konvensional. Toh pada akhirnya roda dua dipakai karena kepraktisannya. Dengan klaim daya tempuh sampai 65 km, T1800 memiliki potensi lebih dari sekadar tunggangan ke rumah ibadah, mini mart atau warung. Di samping itu, tenaganya dinilai cukup buat mengimbangi kondisi lalu lintas. Niremisi pula, mendukung perbaikan kualitas udara – akan semakin efektif andai diikuti pengembangan populasi.
Urusan harga, titik Rp 27 juta masih tergolong murah dalam perspektif pengembangan ekosistem EV. Tidak dibiarkan tinggi tidak karuan sebab tertanam fitur komplet. Mungkin semua ini akan semakin menarik bila infrastruktur sudah benar-benar mendukung keperluan wara-wiri. (Krm/Tom)
Baca juga: Motor Listrik Asal Semarang, Volta Ramaikan IIMS Motobike Hybrid Show
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature