Cari Motor Harian di Bawah Rp 17 Juta? Ini 6 Pilihannya
Apa alasan Anda membeli sepeda motor? Butuh tampilan yang keren dan sporty, fitur kekinian yang tersambung dengan gadget, atau performa mesin yang yahud? Jika sisi rasional lebih mendominasi keputusan dalam membeli kendaraan roda dua, rasanya menyoal estetika dan fitur kekinian tak bakal jadi acuan. Yang penting bisa memenuhi kebutuhan berkomutasi. Jika merasa begitu, rasanya Anda patut memperhatikan sederet motor Jepang ini. Lantaran semua dibanderol kurang dari Rp 17 juta. Apa saja pilihannya?
Yamaha Mio Z, M3 dan S
Opsi pertama dan berjenis skutik adalah keluarga Yamaha Mio. Ya, mungkin sudah banyak yang mulai lupa, Yamaha masih memiliki jajaran skutik legendaris satu ini. Poin keunggulan mereka, semua dipasang mesin 125 cc meski kasta bawah. Cukup menggoda untuk konsumen yang tak cocok dengan karakter 110 cc.
Semisal Mio Z, yang dijual seharga Rp 15,8 juta, mencatat output 9,5 Hp @ 8.000 rpm dan torsi 9,6 Nm @ 5.500 rpm. Lebih baik dari kompetitor sekelas. Secara bersamaan, dimensi dan bobotnya tetap ringkas. Jadi ekstraksi daya tadi tak sia-sia.
Bicara model, memang tak bisa dipungkiri, sudah usang. Bentuknya bak interpretasi desain era awal skutik merajalela. Konvensional. Bagi sebagian orang, boleh jadi kurang menggugah. Namun sebetulnya, masih bisa dibilang proporsional.
Perangkat-perangkat bawaan tentu sekadar hal fundamental. Ya, apa yang mau diharapkan dari uang Rp15 juta? Paling tidak, semua kebutuhan harian terakomodir. Kapasitas bagasi 10 liter misalnya, cukup untuk mengangkut keperluan darurat semacam jas hujan, tools, jaket atau sepatu. Area dek juga rata lantai, lega untuk menggantung atau menaruh barang.
Selanjutnya ada Mio M3, kembaran tipe Z seharga Rp 16,5 juta. Rasanya yang satu ini sulit dikatakan lebih baik ketimbang tipe termurah tadi. Perbedaannya terlalu minim.
Masalahnya, hanya menyoal tema. Grafis M3 memang lebih modern, serta memiliki silang warna atraktif. Namun apalah arti semua itu? Lagi pula ukuran rodanya pun kurus. Profil di depan 70/90 dan belakang 80/90 masing-masing 14 inci. Sementara tipe Z, 80/80 di depan dan 100/70 dengan diameter sama. Secara proporsi, kami rasa mayoritas setuju, lebih baik yang Z bukan?
Sekadar informasi. M3 memiliki satu trim level lagi di atas itu. Lengkap dengan fitur Start Stop System (SSS) dan remote answer back system. Tapi harganya sudah menyentuh Rp 17 jutaan, tak masuk dalam kategori paling murah menurut kami.
Terakhir Mio S, yang digaungkan cocok untuk kaum hawa. Nilai jualnya memang paling dekat dengan batas toleransi, Rp 16,9 juta. Tapi ia masih pantas dikatakan murah, serta memiliki bekalan fitur yang menarik.
Salah satunya, tipe ini sudah dibekali LED pada pencahayaan depan. Meski tail light dan sein masih bohlam. Setidaknya, satu langkah lebih unggul dari dua tipe tadi. Lantas Answer back system, juga sudah menjadi perangkat standar. Memudahkan kala mencari motor di kerumunan pasar, atau supermarket yang dikunjungi para wanita. Opsi warnanya pun beragam, sekaligus lembut. Pink, biru muda, merah, biru, serta hitam bisa Anda temui di seri ini.
Rancangan versi S juga lebih atraktif. Sosoknya tampak muda, sama sekali tak mewariskan apapun dari tipe lain. Berkat desain membulat serta refleksi cahaya LED. Tapi apa yang ada di dalam, semuanya sama.
Baca juga: Bedah Varian Kawasaki KLX230, Pilih-Pilih yang Terbaik
Yamaha Gear 125 Standard
Masih irisan Mio, Yamaha juga punya produk baru bertajuk Gear 125. Secara spesifikasi dapur pacu sebetulnya tak beda dengan Mio lain. Hanya saja formatnya menarik. Dan versi standar alias trim bawah dilego Rp 16,75 juta OTR Jakarta.
Sesungguhnya, bukan soal alat-alat elektronik canggih yang membuat Gear unik. Melainkan inovasi terhadap kepraktisan mengakomodir barang. Pertama, lantainya rata tanpa tunnel sama sekali. Artinya barang bawaan mestinya bisa diselip atau diberdirikan dengan mudah.
Nah, perihal kebiasaan orang Indonesia ini ternyata dipikirkan lebih matang lagi. Terdapat lubang untuk tambahan footstep tepat di dek depan (opsional). Bentuknya persis pijakan penumpang, hanya saja untuk pengendara. Dimaksudkan ketika dimensi barang bawaan pada dek agak lebar, kaki masih bisa bertumpu sempurna. Dan tak membahayakan pengendalian. Sederhana, namun fungsional. Walaupun memang secara estetika tidak enak dipandang.
Belum selesai dengan itu, Yamaha memasang dua hook atau gantungan supaya makin praktis. Letaknya di dek tengah seperti biasa, sementara tambahannya ada di cover sadel. Jika diperhatikan, papan pijakan melengkung ke atas untuk di sisi penumpang. Ternyata ini pun ada artinya. Yaitu demi membuat anak-anak bisa memijak dengan nyaman, tak perlu meraih footstep ukuran orang dewasa. Lantas pijakan model lipat standarnya tetap ada, fleksibel digunakan siapapun.
Menggendong mesin satu silinder 124,96 cc dua katup SOHC, dengan rangkaian bore dan stroke 52,4 mm x 57,9 mm. Kompresi sama persis dengan si matic gambot, 9,5:1. Dari situ tercipta daya 9,3 Hp di 8.000 rpm, serta torsi mencapai 9,5 Nm pada 5.500 rpm. Lumayan bertenaga.
Honda Revo
Di samping skutik, bebek juga bisa jadi opsi. Malah nilainya makin tak seberapa. Salah satunya moped besutan Honda nan legendaris. Mereka masih menjual Revo dalam dua trim level. Mulai Rp 15,1 juta untuk Revo Fit – Rp 16,8 juta untuk Revo X. Keduanya adalah harga OTR Jakarta.
Versi termurahnya dinamakan seri Fit. Artinya, tampilan motor sangat sederhana dengan pilihan pelek jari-jari. Pun grafisnya cenderung datar, kurang atraktif. Sementara satunya lagi agak bersolek. Plus sudah memakai pelek palang sporty.
Mesin 109 cc SOHC PGM-FI siap menyokong kebutuhan perjalanan sehari-hari. Tenaga puncaknya tak terlalu besar, hanya 8,7 Hp @ 7.500 rpm dan torsi 8,76 Nm @ 6.000 rpm. Namun konsumsi bahan bakar klaim pabrikannya, mencatat angka 62,2 km per satu liter bensin. Sangat efisien untuk kegunaan harian. Anda yang tak mementingkan tampilan dan lebih memilih fungsi, Revo bisa jadi pilihan.
Baca juga: 9 Opsi Motor Besar Berbagai Tema dengan Budget Rp 200 Jutaan
Honda BeAT Standard
Nah, kalau ini si penguasa pasar. Generasi terbarunya jelas punya beragam peningkatan. Dari mulai rangka, mesin, hingga fitur. Tapi khusus yang termurah ini (Rp 16,65 juta), dapat apa saja?
Satu yang pasti, BeAT Standard tak disertakan perangkat baru jagoan mereka, power outlet. Slot laci dibiarkan kosong, hanya berguna untuk menaruh barang kecil. Pun sistem Idling Start Stop absen. Terakhir, pilihan kelir dan tema lebih sederhana.
Kalau urusan basis sama persis. Struktur eSAF anyar menopang bodi motor, membuatnya lebih ringan sekaligus tangkas dibawa manuver. Mesin 110 cc juga kompak dengan Genio, mengeluarkan daya 8,9 Hp @ 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm @ 5.500 rpm. Tapi, konsumsi bahan bakarnya lebih irit, mencapai 60,6 kpl. Hal-hal penunjang lain seperti headlight LED, bagasi 12 liter, tangki bahan bakar 4,2 liter, serta mekanisme pengereman CBS (Combi Brake System), turut tersedia. Rasanya layak ada di urutan teratas.
Suzuki Smash FI
Bebek kedua kategori harga ini adalah Suzuki Smash FI. Ia dijual cukup murah, hanya Rp 16,1 juta – Rp 16,85 juta. Dibagi dalam varian R FI dan SR FI. Perbedaan keduanya ada pada tampilan bodi dan pelek saja.
Mengenai jantung pacu, ia disisipi mesin 113 cc injeksi. Tenaga yang bisa diproduksi sebesar 9 Hp @ 8.000 rpm dan torsi 9,1 Nm @6.000 rpm. Tenaga itu dipasok ke roda belakang menggunakan transmisi manual empat percepatan tanpa kopling. Serta digerakkan oleh rantai. Rasanya, di perkotaan lebih enak menggunakan motor otomatis ketimbang yang semacam ini.
Sajian fiturnya biasa saja. Ada bagasi yang cukup untuk membawa jas hujan dan pakaian, serta panel meter analog yang menampilkan informasi fundamental. Kekurangan pada bebek seperti ini, ruang dek tidak luas dan laci di balik shield harus absen. Pilihan warna yang ditawarkan mulai dari Summer Red, Titan Black, dan Medium Blue.
Baca juga: Motor Honda 150 cc ini Bisa Jadi Pilihan Tepat Selain All New CB150R Streetfire
Suzuki Nex II Standard dan Elegant
Terakhir, skutik Suzuki juga dapat dijadikan opsi menarik. Mereka masih punya Nex II, motor kompak eksentrik dengan tema menarik. Taksiran harganya pun ekonomis. Untuk varian Standard dan Elegant dibanderol sama, masih di kisaran Rp 16,5 juta OTR Jakarta. Cukup ramah di kantong.
Fiturnya lumayan. Dari mulai headlight LED. Sampai hadirnya USB charger pada laci kiri Perangkat ini bahkan tak butuh konektor lagi untuk mengisi daya gawai. Meski sisanya cenderung polosan. Tapi paling tidak bagasinya cukup mengakomodir barang. Dan memiliki fasilitas fundamental penunjang komutasi.
Mengusung mesin 113 cc SOHC, bertenaga 8,9 Hp @ 8.000 rpm dan torsi 8,5 Nm @ 6.000 rpm. Pusaran daya itu mengangkut bobot motor 93 kg, yang berarti cukup seimbang. Respons motor mestinya kurang lebih sama seperti Honda BeAT, karena angkanya mirip. So, cukup lumayan untuk masuk daftar alternatif. (Hlm/Raju)
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature