Komparasi MG ZS Ignite VS Suzuki S-Cross, Pilih Pendatang Baru atau Dia yang Memberi Kepastian?

Morris Garage ZS adalah sosok pendatang baru nan menawan. Sudah dibanderol murah, fiturnya ternyata lengkap. Berbeda dari Suzuki S-Cross, ia tidak begitu terlihat spesial, malah cenderung moderat. Hanya saja sanggup memberikan kepastian lebih urusan pemakaian. Lantas siapa yang sanggup memikat hati Anda?

Dasar Perbandingan

Harga MG ZS sangat menggiurkan di segmen crossover lima penumpang. Bagaimana tidak, dari dua tingkatan trim tak ada yang menyentuh angka Rp 300 juta. Excite dipasarkan seharga Rp 255,8 juta dan Ignite Rp 289,8 juta. Total opsi konsumen hanya dua varian lantaran semua menggendong girboks otomatis.

Sementara itu, Suzuki SX4 S-Cross hanya dijajakan dalam satu tingkatan trim dan dua pilihan transmisi. Opsi manual dibanderol Rp 291 juta, otomatis Rp 304 juta. Atas dasar pertimbangan harga, MG ZS Ignite dapat maju untuk bertarung dengan Suzuki S-Cross.

Dari Luar

Dimensi kedua Crossover ini boleh dibilang sepantar. MG ZS mencatatkan ukuran 4.314 mm x 1.809 mm x 1.624 mm. Saat membandingkan dengan S-Cross, selisih terpaut dalam satuan sentimeter saja. S-Cross sendiri diukur 4.300 mm x 1.785 mm x 1.595 mm. Tak salah bila disebut sepantar walau pemain Suzuki tampak lebih kecil di atas kertas. Perbedaan terjauh terletak di ketinggian keseluruhan dengan angka 29 mm. Tak sampai 3 sentimeter.

Cerita serupa berlaku saat membandingkan pengukuran di sudut lain, Wheelbase Suzuki diukur sepanjang 2.585 mm sementara MG 2.585 mm. Perbedaan juga tidak begitu kentara pada ground clearance. Crossover keturunan Inggris sanggup melangkahi rintangan setinggi 165 mm. Jarak terendah ke tanah si keturunan Jepang sejauh 185 mm.

Baca Juga: Suzuki SX4 S-Cross Versus Honda HR-V 1.5 S

Angka-angka ini mungkin terlihat memusingkan, namun dapat diambil kesimpulan bahwa ukuran keduanya nyaris identik di atas kertas. Mungkin saja berimbas kepada kelapangan kabin, untuk membuktikan perlu komparasi nyata.

Terkait fitur eksterior, MG ZS boleh berbangga. Headlamp menganut sistem proyeksi bersumber dari pencahayaan lampu High Intensity Discharge (HID) disertai fitur sakelar otomatis. Oke, Suzuki juga menyematkan proyektor LED yang tak kalah terang, sekaligus kuat dan hemat energi. Di samping itu, MG dengan berani menempelkan kaca di atap alias Panoramic Roof. Barang ini jelas memperkuat kesan mewah, membuat Suzuki terlihat moderat.

Di Dalam

Paradigma produk asal Tiongkok masa kini berlaku di ZS sampai ke kabin. Mereka sanggup membungkus fitur komplet dengan harga terjangkau. Ambil contoh suguhan material soft touch di banyak sudut kabin. Paling dominan di permukaan dasbor sehingga membuat nuansa mewah jelas terasa. Tak hanya itu, material kulit sintetis pembungkus jok dan setir menyudahi permainan sensasi interior.

Aura premium juga ditawarkan Suzuki meski tidak seflamboyan MG. Upaya ini dieksekusi lewat pembungkusan jok, setir, dan doortrim dengan leather. Seluruh jok dan lingkar setir terbungkus kulit, namun hanya sebagian ditemukan pada doortrim. Usaha lain adalah center stack berisi finishing hitam mengilap. Sentuhan sisanya mungkin tidak semenggugah ZS.

Fitur kenyamanan dan hiburan kabin hampir seimbang, tapi S-Cross menampilkan sedikit keunggulan. Ya, mereka berdua sudah disokong tombol start-stop button dan head unit touchscreen berisi konektivitas Bluetooth. Kontrol audio di setir serta cruise control pun dapat digunakan. Setting posisi Tilt and Telescopic? Ada. Namun, S-Cross menawarkan ekstra kemewahan dan rasa sporty lewat digital AC dan Paddle Shift.

Dari segi produk, Suzuki S-Cross hanya mampu congkak sampai situ saja. Kalau membahas elemen lain, ia dipastikan diam terpaku. Tak berani mengucap sepatah kata. Safety Features misalnya. MG ZS Ignite dibekali airbag sebanyak enam titik. Sistem pengereman tak sekadar ABS + EBD, sudah disokong kemampuan menjaga stabilitas handling seperti Curve Brake Control, Stability Control System, dan Traction Control System. Sebagai pelengkap, Hill Start Assist System membantu menahan posisi saat menanjak.

Peranti keselamatan bawaan Suzuki terlihat ciut. Airbag hanya dua. Pun penjagaan manuver baru sebatas ABS + EBD tanpa kontrol stabilitas. Jangan Harap Hill Start Assist. Dibanderol lebih tinggi dengan fitur mendasar ini tampak kurang menarik jika tidak mempertimbangkan merek.

Pemacu Daya

Morris Garage kemudian berlanjut ke sektor pemacu daya. Enjin 15S4C empat silinder berkapasitas 1.498 cc sanggup mengail tenaga hingga 114 PS pada 6.000 rpm. Puntiran terkuat dicapai pada 4.500 rpm sebesar 150 Nm. Seperti disebutkan di awal, hanya disediakan opsi girboks otomatis konvensional empat percepatan.

Ekstraksi unit M15A Suzuki tidak sebesar itu. Pemacu empat silinder 1.500 cc mereka gelontorkan 109 ps pada 6.000 rpm. Torsi juga tidak lebih besar, 138 Nm di putaran 4.400 rpm. Opsi manual lima percepatan atau otomatis menggerakkan roda depan. Unik, transmisi otomatis mengenakan padanan gir enam tingkat percepatan maju.

Simpulan

Jelas kalau bicara fitur dan harga, produk Cina seringkali tak tertandingi. Mau itu di smartphone sampai pertarungan crossover dua baris seperti ini, tawaran mereka sangat menggiurkan. ZS terbilang lengkap nan mewah diberi label harga miring. Membuat pemain Suzuki terlihat kurang menarik – mesin seolah tidak bertaring, dan fitur safety bagai barang yang tertinggal entah dimana.

Kendati begitu, mobil bukanlah barang sekali pakai. Perlu kepastian kemudahan perawatan dan ketersediaan suku cadang selama masa pemakaian. Suzuki dengan penuh percaya diri menawarkan itu semua. Sudah terbukti. Di lain sisi, MG baru terbentuk di sini, mereka berjanji soal garansi 5 tahun bebas jarak tempuh dan roadside assistance 24 jam. Ditambah lagi rencana perluasan jaringan selama 2020. Tapi itu baru sebatas janji. Jadi, berani membuktikan sendiri atau cari yang sudah pasti? Sila tentukan sendiri. (Krm/Odi)

Baca Juga: Suzuki XL7 Alpha vs Honda BR-V Prestige, Mana yang Layak Dibeli?