Kilas Balik Perjalanan Corolla dalam Menciptakan Identitas Toyota di Indonesia (Part-1)
Nyaman dan bisa diandalkan, itulah persepsi masyarakat terhadap merek Toyota. Kiprahnya memang diinisiasi oleh jip andalan mereka. Namun, ada satu nama yang juga berjasa membentuk identitasnya: Corolla.
Sudah 48 tahun semenjak kemunculan pertamanya di Indonesia. Sejarahnya diawali sebagai sedan kompak yang sederhana. Kini, ia berevolusi menjadi sedan mewah yang sarat teknologi tinggi. Selama perjalanannya, ia membuktikan bahwa produk Toyota juga bisa memberikan rasa nyaman di balik ketangguhannya.
Corolla Betawi
Corolla pertama yang dipasarkan seri E20. Padahal secara global, versi ini sudah generasi kedua. Sedan rakitan 1971 – 1975 ini dibekali mesin berkode 3K 1.300 cc. Tenaganya hanya 68 hp tetapi porsinya pas, sebab bobot mobil kurang dari 800 kg.
Mengintip sejarahnya, mobil ini lazim disebut Corolla Betawi (Corbet). Tak ada alasan pasti mengapa ia dijuluki demikian. Mungkin saja dulu digemari oleh keturunan Betawi. Selain itu, E20 digunakan sebagai armada President Taxi yang terkenal di era 70-80an.
Dari sinilah perjalanan Corolla dimulai. Perlu sebuah pembuktian kualitas agar Corolla bisa diterima pasar. Salah satu trik pemasarannya ditemui pada sebuah selebaran iklan dengan pernyataan “Corolla Juara Jaya Bali Rally-1972”.
Corolla Veteran
Masa penjajakan Corolla di Tanah Air dilanjutkan oleh generasi penerus Corbet: seri E30. Model ini beredar mulai dari 1975 hingga 1979. Masyarakat lokal lumayan kreatif untuk memberikan julukan agar mudah diingat. Ya, model ini juga punya sebutan unik, Corolla Veteran (Corvet).
Dimensi dibuat lebih besar, tetapi masih mengusung mesin 1.300 cc yang persis pendahulunya. Bentuk bagasi lebih panjang dan tidak terlalu membungkuk. Ia pun masih menggunakan lampu bulat dengan bukaan grille lebar.
Keberhasilannya mendulang popularitas dibantu lantaran krisis minyak dunia. Mobil-mobil Amerika mulai ditinggalkan karena boros dan rumit. Kepercayaan masyarakat atas kualitas produk Jepang pun semakin meningkat karena keandalannya. Tak kecuali Toyota, yang untungnya menjadi inisiator masuknya mobil Jepang di Indonesia. Melalui Corolla, mereka membentuk identitas nyaman dan bandel.
Corolla DX
Ini dia sedan yang digandrungi kawula muda 80an, Corolla DX. Dipasarkan dari 1980-1983, pamornya hingga kini tak kunjung pudar. Banyak klub dan komunitas menyediakan wadah untuk bertukar informasi. Saking populernya, harga aksesori untuk Corolla ini dikabarkan relatif mahal, karena keterbatasan pasokan di antara banyaknya penggemar.
Sektor dapur pacu masih mengandalkan seri K, 1.300cc, namun menggunakan unit 4K yang lebih bertenaga. Output dayanya meningkat hingga 71 hp.
Gaya DX ini kaku dan serbakotak, serta sarat garis-garis lurus nan tegas. Semasa hidupnya tercatat tiga kali perubahan wajah. Kala itu headlamp-nya berevolusi dari empat lampu bulat, menjadi kotak ‘celong’, dan diakhiri lampu persegi panjang dengan permukaan rata. Dua wajah pertamanya mengusung bumper krom. Nah, di tahun terakhir bumpernya berubah menjadi berbahan plastik lentur warna hitam.
Corolla GL
Ini dia saudara sedarah mobil legendaris ‘Hachi-Roku’ yang dipasarkan pada 1983-1987. Kita mendapatkan versi 4 pintu berpenggerak roda depan. Sedan 4 pintu memang selalu diminati di sini, sayangnya di titik ini Toyota tidak lagi memproduksi Corolla berpenggerak roda belakang.
Ketika pertama diluncurkan, sedan mungil ini mendapatkan mesin baru 2A, 1.300cc. Kala itu dikenalkan ke pasar sebagai Corolla GL. Perubahan wajah dan mesin menjadi 2E 1.300cc terjadi pada 1985. Penamaan trimnya ikut berubah menjadi SE-Saloon hingga masa jabatannya habis pada 1986.
Corolla Twin Cam
Panggilan Twin Cam menjadi stereotip Corolla model E90 lansiran 1987-1991. Padahal, jika melihat modelnya, ada satu tipe (SE) tanpa cam ganda. Trim ini memanfaatkan unit 2E berkapasitas 1.300 cc SOHC 12 katup. Sebagai trim terendah, belum dilengkapi power steering dan power window. Fitur ini baru disematkan pada tingkatan di atasnya.
Opsi mesin Twin Cam baru tersedia dari trim SE-Limited, mengusung mesin 1.600 cc berkode 4A-F. Teknologi Twin Cam merupakan terobosan baru di segmen sedan kompak. Makanya, sebutan ini selalu digembar-gemborkan Toyota, hingga melekat di namanya.
Varian GTi hadir sebagai versi paling kencang serta punya performa ekstra. Dapur pacunya mengandalkan unit legendaris 4A-GE 1.600 cc. Semburan bahan bakarnya sudah menggunakan injeksi. Hasilnya, tenaga 140 hp sanggup diekstrak dari unit ini. Untuk membantu kontrol pengendalian, Toyota sematkan empat buah rem cakram serta stabilizer kokoh.
Jenis bodi yang dipasarkan tak hanya sedan, namun ada tambahan Liftback 5-pintu. Tipe bodi ini paling nyeleneh dari keluarga Corolla yang resmi dipasarkan di sini. Pasalnya, model liftback hanya tersedia di generasi Twincam.
Great Corolla
Kejayaan ‘Twin Cam’ di Indonesia dilanjut oleh Great Corolla atau sering disingkat Greco. Penamaannya sendiri kemungkinan besar berasal dari salah satu brosur penjualan Corolla. Di brosur tersebut jelas terpampang judul “Great Corolla”. Entah disengaja atau tidak, sepertinya tajuk ini tertanam di benak konsumennya.
Transisi desain terjadi di generasi ini. Guratan serbakotak nan kaku dilengserkan oleh profil melengkung. Langkah ini dilakukan demi mendapatkan aerodinamika yang lebih baik. Tubuhnya dibuat melar untuk meningkatkan kenyamanan penumpangnya.
Dua tipe ditawarkan Toyota selama masa hidup Greco: SE dan SE-G. Awalnya Trim SE mengandalkan jantung mekanis 1.300cc berkode 2E, sementara varian SE-G mengusung unit 4A-FE 1.600cc. Mesin 2E-nya diambil utuh dari pendahulunya, sedangkan 4A-FE merupakan hasil pengembangan terbaru yang dibekali sistem injeksi. Pada 1994, motor penggerak 2E dipensiunkan sehingga semua Greco mengandalkan mesin 1.600cc.
All-New Corolla
Greco akhirnya dipensiunkan sekitar tahun 1995 untuk menyambut kedatangan model baru, All New Corolla. Sebutan ‘All New’ identik dengan Corolla model E110 ini. Desainnya lebih konvensional ketimbang Greco dengan meminimalisir guratan melengkung. Perbedaan paling kentara terletak di bagian buritan. Lampu All New Corolla tidak lagi panjang terkoneksi melalui garnis, melainkan bergaya individual dan cenderung mengkotak.
Model E110 dipasarkan melalui tiga pilihan trim: XLi, SE-G, dan S-Cruise. SRS Airbag disematkan sebagai peranti standar untuk trim SE-G dan S-Cruise. Fitur ini merupakan sebuah terobosan lain di segmen sedan kompak. Pasalnya, di masa ini airbag merupakan kelengkapan mobil-mobil ‘mahal’ saja.
Sebelum berakhir pada tahun 2000, Corolla tercatat satu kali mendapatkan ubahan. Kami rasa faceliftnya sukses membuat Corolla terlihat mewah. Matanya berbinar berkat penggunaan crystal headlamp. Gaya lekukan lampu depan dan belakangnya dibuat melengkung dan lembut.
Ubahan tidak hanya terletak di sisi eksteriornya saja, jantungnya juga mengaryakan jenis baru. Saat momen pertama peluncuran, model ini memboyong jantung 4A-FE milik Greco. Barulah ketika diberi penyegaran, mesin 1.800 cc 7A-FE ditugaskan sebagai garda penghasil tenaga. Mesin besar dan tampang baru membuatnya semakin condong ke kelas sedan mewah. (Krm/Odi)
Baca Juga: Kilas Balik Perjalanan Corolla dalam Menciptakan Identitas Toyota di Indonesia (Part-2)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Toyota Corolla Altis
Model Mobil Toyota
Promo Toyota Corolla Altis, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Corolla Altis Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
Mesin
1798
|
1998
|
1498
|
-
|
Tenaga
138
|
153
|
176
|
313
|
Torsi
172 Nm
|
200 Nm
|
240 Nm
|
360 Nm
|
Automatic Climate Control
Dual Zone
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Sambungan Bluetooth
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Audio 2DIN
Ya
|
Ya
|
Tidak
|
Tidak
|
Jok Dilapis Kulit
-
|
Ya
|
Ya
|
-
|
|
Tren Sedan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Toyota Corolla Altis dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota Corolla Altis dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature