BMW M2, Monster Baru Yang Akan Segera Hadir Di Indonesia
BMW M tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu produsen mobil yang legendaris, diluar dari induknya yang memang piawai membuat mobil. M, seperti yang mereka klaim adalah ‘the most powerful letter’ dan kami tidak keberatan dengan hal itu. Pengalaman menguji beragam mobil buatan mereka, membuat kami yakin akan kemampuan dan nilai yang dikandungnya. Seperti AMG dari Mercedes-Benz, mereka membuat mobil yang sudah bagus menjadi luar biasa.
Tapi itu saat mereka membuat BMW M3, M5, X5 M, atau X6 M. Kini, keluarga M kedatangan spesies baru, bernama M2. Mobil ini berbasis BMW 2-series yang beberapa variannya berpenggerak roda depan, dan membuat tanda tanya besar hadir disitu. Untungnya, ada satu hal yang membuat keyakinan kembali tumbuh yaitu M2 berpenggerak roda belakang, sesuai fitrahnya sebagai mobil M, dimana kalau tidak berpenggerak roda belakang, ya AWD.
Bukannya kami tidak suka dengan mobil kencang berpenggerak roda depan (Civic Type R adalah mobil yang hebat), tapi rasanya akan lebih lengkap jika mobil berperforma dilengkapi gerak RWD. Anyway, kembali ke soal M2, BMW sejak melahirkan varian compact coupe ini memang memiliki rencana yang panjang, dengan memanfaaatkan nomenklatur 2-series. Selain 2-Series coupe ini, BMW juga menghasilkan dua kendaraan MPV (Active Tourer dan Grand Tourer), dan kini sports coupe berperforma tinggi, yang konon teinspirasi dari kesuksesan BMW 2002 di era 1970-an.
Dan karena BMW Indonesia tidak lama lagi akan meluncurkannya di Indonesia, kami menjadi tergelitik untuk mengetahuinya lebih dalam. Dan sepertinya memang cukup menjanjikan.
Desain Fungsional
Anda akan bisa dengan mudah membedakan BMW 2-Series biasa dengan M2. Terutama karena tampilannya yang lebih berotot, yang mencerminkan kemampuan yang ada di baliknya. Dan dengan mudah pula Anda akan bisa mengenalinya sebagai sebuah produk M Division BMW. Menurut pembuatnya, bentuk ini bukan sekedar gaya, tapi memang ada fungsinya.
Intake besar di bumper depan mengalirkan udara yang diperlukan oleh mesin, ataupun mendukung aerodinamika. Bagian tepian mulai dari fender depan hingga ke belakang yang membengkak menjadi rumah dari jarak pijak roda yang melebar dengan velg alloy 19 inchi, demi memberikan kestabilan dan performa manuver. Di bagian belakang, desain bumper yang sporty juga berfungsi sebagai pengalir angin untuk mendukung aerodinamika, berasma dengan diffuser dan spoiler mungil di penutup bagasi.
Di kabin, M Division memebrikan sentuhan yang tidak kalah sportif, meski tidak seheboh M4, misalnya. Lapisan Alcantara di door trim, plus carbon fiber di beberapa tempat menegaskan hal tersebut. Kursi model bucket, meski kami pernah melihat bentuk yang lebih baik di mobil M lainnya, diklaim akan membuat pengemudinya nyaman dan percaya diri saat mengendarai mobil ini.
Fitur standar di kabin termasuk BMW ConnectedDrive, sistem konektivitas berkendara ala BMW dihadirkan di sini, dengan layar multimedia untuk menampilkan informasinya. Selain itu, berbagai aplikasi yang menarik. Contohnya adalah aplikasi GoPro, dimana pengendara bisa memanfaatkannya untuk mencatat waktu tempuh di sirkuit, seraya merekamnya dengan kamera GoPro yang dikendalikan dari pengendali iDrive di konsol tengah, dan hasilnya bisa langsung di-share melalui sosial media.
Pocket Rocket Under The Bonnet
Apa yang ada di balik kap mesinnya yang panjang adalah sebongkah mesin enam silinder segaris (ya, segaris) terbaru yang dikembangkan oleh M Division. Di dalamnya, hadir teknologi M TwinPower Turbo yang mampu menghasilkan 370 hp. Fitur overboost yang hadir sebagai standar akan mendongkrak torsi puncaknya dari 465 Nm menjadi 500 Nm.
Dengan menggunakan transmisi M Double Clutch (kopling ganda), plus launch control, BMW M2 diklaim mampu berakselerasi 0-100 kpj hanya dalam tempo 4,3 detik. Kecepatan puncaknya dibatasi hanya sampai 250 kpj, dan konsumsi bahan bakarnya diklaim sebesar 11,7 kpl (kombinasi). Sebuah angka yang luar biasa untuk kendaraan berperforma tinggi.
Sebagai penopang, BMW memasangkan berbagai peranti yang tidak hanya ringan, tapi memang kuat. As roda depan dan belakang misalnya, dibuat dari aluminium. Selain itu, sistem kemudi dilengkapi dengan servotronic, sebuah sistem buatan BMW yang kadang mengundang pro dan kontra karena bisa menyesuaikan rasio stir, dan kadang kurang memberikan feel yang tepat. Namun untuk mobil M, biasanya dilengkapi dengan dua pilihan pengaturan yang lebih meyakinkan.
Yang menarik adalah kehadiran Active M Differential, demi menghasilkan pengendaraan yang optimal di berbagai situasi. Fitur ini akan mengoptimalkan traksi dan kestabilan saat bermanuver. Fitur tersebut kemudian dikombinaskan dengan MDM, atau M Dynamic Mode, dimana komputer akan membiarkan roda belakang untuk selip, dan memungkinkan Anda untuk bermanuver drift, di lintasan tertutup tentunya.
BMW Indonesia akan menghadirkan mobil ini pada hari Kamis (28/4) yang akan datang. Jujur saja, spesies baru ini membuat kami penasaran sekaligus menaikan ekspektasi kami. Pengharapan tersebut wajar karena ini mobil M tulen, yang tidak pernah gagal memuaskan kami. Kita tunggu saja.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi BMW 2 Series Coupe
Model Mobil BMW
Promo BMW 2 Series Coupe, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Mobil BMW 2 Series Coupe Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
Mesin
1998
|
1984
|
Tenaga
184
|
242
|
Tempat Duduk
4
|
4
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Otomatis
|
|
Tren Coupe
- Terbaru
- Populer
Artikel Mobil BMW 2 Series Coupe dari Carvaganza
Artikel Mobil BMW 2 Series Coupe dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice