Trik Berkendara Hemat Bahan Bakar ala Isuzu
Di tengah harga bahan bakar yang makin mahal, perlu siasat jitu untuk penghematan. PT Isuzu Astra Motor Indonesia sebagai produsen otomotif yang fokus menggarap pasar komersial pun berbagi ilmu eco driving. Tak hanya bisa diaplikasikan pada kendaraan angkutan barang tapi juga mobil penumpang.
Selain memilih kendaraan yang memiliki kualitas tinggi dalam menjaga efisiensi bahan bakar, pengendalian si pengemudi turut berpengaruh besar. Bahkan hal sederhana yang dilakukan nyatanya berdampak pada konsumsi bahan bakar.
Matikan Mesin saat Diam (idle)
Berhenti dengan kondisi mesin menyala berarti terjadi suplai bahan bakar ke ruang silinder. Hal ini bertujuan menjaga jantung pacu tidak mati. Dalam jangka pendek mungkin tidak terlalu terasa dampaknya, tapi bila diakumulasi dalam rentang cukup lama maka nilainya bisa besar. Berdasarkan pengetesan internal Isuzu menggunakan truk Elf, bahan bakar terpakai selama satu jam di posisi idle dapat mencapai 0,7 liter. Bila hal ini terjadi sekali dalam sehari, maka dalam sebulan BBM yang dibuang mencapai 21 liter.
Batasi Kecepatan
Level kecepatan sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Berdasarkan uji internal Isuzu di Jepang, kecepatan 80 km/jam mempunyai efisiensi 6,7 km/liter. Sementara 90 km/jam mengalami penurunan menjadi 6,1 km/liter dan 100 km/jam akan membakar 1 liter bbm untuk 5,4 kilometer. Dari sini terlihat bahwa semakin tinggi kecepatan maka bbm yang dibutuhkan semakin banyak.
Kecepatan Konstan
Di samping membatasi kecepatan, menjaganya secara konstan bisa memaksimalkan efisiensi. Soalnya ketika kendaraan melakukan akselerasi, maka putaran mesin meningkat dan suplai bahan bakar ikut naik signifikan. Bila terjadi berulang-ulang, jumlah yang dipakai tentunya lebih besar ketimbang laju konstan, yang berarti asupannya terjaga di level tertentu.
Baca Juga: Cara Menghemat BBM saat Harganya Makin Mahal
Menjaga Putaran Mesin
Masing-masing kendaraan memiliki batas efektif putaran mesin (rpm) untuk mengeluarkan tenaga dan torsi optimal. Ada baiknya menjaga putaran di rentang tersebut. Ini tentunya terhubung dengan dua poin di atas. Kalau berdasarkan pengujian Isuzu, zona hijau berada di 1.000 hingga 2.000 rpm, sementara 3.000 rpm ke atas merupakan zona merah yang membuat kendaraan lebih boros. Menjaga putaran mesin juga berlaku untuk pemindahan gigi. Bahasannya ada di bawah.
Memaksimalkan Gear Tinggi
Perpindahan gigi efektif terjadi di rentang putaran mesin yang hijau. Artinya bila jarum rpm sudah mendekati batas tertinggi sesuai spesifikasi kendaraan, segeralah mengganti gear yang lebih besar. Hal ini tentunya selaras dengan penambahan laju, sehingga output dorongan bisa terus optimal. Bahkan pada kecepatan tinggi menurut Isuzu ada baiknya memaksimalkan penggunaan gigi tinggi yakni 4, 5 dan 6. Berdasarkan pengujian, pemakaian gigi 6 mampu meraih 10,6 km/liter. Sementara pada kecepatan yang sama dengan pengaplikasian gigi 4 hanya mendapatkan 6,7 km/liter.
Akselerasi Perlahan dan Konstan
Injakan pedal yang dalam ketika berakselerasi awal berarti menginstruksikan mesin untuk menyuplai BBM dalam jumlah maksimal. Memang lonjakan tenaga yang dihasilkan jadi besar, tapi hal ini jadi percuma bila setelahnya bergerak konstan. Lebih baik memulai perjalanan dengan menginjak pedal gas minimal 50% atau sampai terasa cukup untuk menggerakkan kendaraan. Perlakuan tersebut membuat pasokan BBM lebih sedikit, sekaligus mengizinkan penggantian gigi yang lebih terkendali. Alias tak membiarkan putaran rpm melejit cepat bahkan menembus zona hijau.
Manfaatkan Engine Break
Coba hindari melakukan pengereman tiba-tiba, apalagi setelah secara konstan melakukan akselerasi. Bila memungkinkan manfaatkan juga engine break. Ini adalah kondisi di mana kendaraan tetap bergerak tanpa adanya pasokan bahan bakar, akibat paksaan putaran roda dan momentum. Maksudnya begini, ketika Anda menginjak pedal gas kemudian harus berhenti sehingga mengaplikasikan rem secara tiba-tiba, di sini ada konsumsi bahan bakar. Sementara dengan jarak yang sama, Anda langsung melepas pedal akselerasi kemudian memanfaatkan engine break. Berarti Anda langsung memutus suplai bahan bakar ke mesin. Di sinilah terjadi penghematan bahan bakar.
Hal ini pun dibuktikan Isuzu melalui uji internal. Sebuah truk tetap bergerak sejauh 300 meter sambil menginjak pedal gas, lalu dihentikan dengan penggunaan rem yang signifikan. Penggunaan bahan bakarnya mencapai 24,1 cc. Sementara truk yang sama dibiarkan bergerak kemudian pada titik tertentu dibiarkan melaju memanfaatkan engine break hingga akhirnya teraplikasi rem. Konsumsinya hanya 0,8 cc. (HFD/ODI)
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Populer
Video Truk Terbaru di Oto
Artikel Truk dari Zigwheels
- Motovaganza