First Drive UD Trucks Kuzer RKE 150 3850: Pekerja Pintar Bertenaga Besar
Kuzer terlahir sebagai jawaban UD Trucks terhadap kompetisi di ring tinju Light Duty Trucks. Ia menawarkan tenaga besar di kelasnya. Selain itu, kabin lebar serta seperangkat fitur pun jadi unggulan – baik itu di eksterior maupun interior. Penasaran seperti apa rasa berkendara, saya berkesempatan mencobanya.
Bertempat di area driving experience GIICOMVEC, Kuzer RKE 150 menunggu di sisi sebelah kanan lintasan uji. Area Loading Hall B yang dialokasikan untuk test drive kurang lebih seluas 1.000 meter persegi. Tidak terlalu besar bila diparkirkan beragam truk dari banyak pabrikan. Namun setidaknya manuver-manuver pelan dapat dicoba.
Unit uji yang dipinjamkan adalah RKE 150 varian wheelbase panjang 3850 berkelir merah. Ia menggendong bak muatan berupa flatbed. Dari luar, detail komposisi kepala cukup unik. Banyak spion melekat di pintu. Sebelah pengemudi dua buah cermin bertengger di pilar A. Sementara itu sisi kernet tersedia tiga: dua di pilar A, satu melekat di atap dari atas. Ini berguna saat mengemudi.
Selain itu, bentuk kaca pintu kanan dan kiri tidak sama. Sisi pengemudi diberikan cerukan tambahan persis di sudut depan guna meminimalisir blind spot. Namun tidak di sisi kiri, beltline rata bagai trapesium siku-siku. Jangan salah, bukan berarti sektor blind spot area kernet tidak diperhatikan. Eksekusinya beda, nanti dijelaskan.
Baca Juga: Pilihan Truk Ringan Enam Ban untuk Bisnis
Di area wajah, mata Kuzer mirip penyanyi lawas Titiek Sandhora dengan andeng-andengnya. Karena persis di samping bawah headlamp terdapat foglamp bulat. Terbilang komplet untuk sebuah truk ringan. Varian basic saja sudah diberikan lampu kabut. Headlamp sendiri berisi tumpukan lampu posisi, lampu dekat, digarisbawahi lampu jauh dan dipeluk oleh lampu sein.
Masuklah saya ke kabin, setelah cukup lama mengantre giliran di bawah teriknya lapangan parkir siang itu. Akses mudah lantaran dibantu dua pijakan kaki dan tiga pegangan tangan. Disokong pula bukaan pintu yang lebar sehingga tidak merasa terjepit naik ke cab tinggi. Impresi pertama, sederhana, utilitarian, dan sebagaimana mestinya. Tak perlu terlalu banyak basa-basi sebagai kendaraan pekerja. Apalagi ini adalah versi paling basic. Bahkan belum ada AC, dapat cukup menyiksa bagi mereka yang tidak terbiasa. Namun tidak semua tanpa alat pendingin, ada varian lebih lengkap seperti Intermediate dan Fully Loaded.
Perkenalan dengan Kuzer mudah. Peletakan komponen kendali konvensional dan gampang ditemukan. Mulai dari tuas persneling di tengah, di belakangnya ada tarikan rem parkir. Juga di kolom setir, terdapat dua stalk berfungsi sebagai sakelar lampu dan wiper. Tapi tunggu dulu, ada fungsi tambahan di stalk kanan. Pengoperasian fitur cruise control dilakukan lewat pemutar ini. Melegakan tahu ada fitur ini, diyakini sanggup mengurangi tingkat stres pengemudi.
Baca Juga: GIICOMVEC 2020: DFSK Suguhkan Promo Pembelian Khusus Super Cab
Tak butuh waktu lama berkenalan, langsung nyalakan pemacu GH4E berkapasitas 3.760 cc. Berdasar data spesifikasi, unit ini sanggup menggelontorkan tenaga sebesar 150 hp dengan torsi puncak 490 Nm. Angka ini terbesar di kelasnya. Ia berpadu dengan girboks manual enam percepatan ke gardan belakang. Mengetahui tenaga sebesar ini, rasa penasaran memenuhi kepala.
Injakkan pertama pedal gas tidak terasa spontan. Ada sedikit deadzone di awal tekanan dan ayunan lumayan berat. Pada dasarnya kaki saya memang tidak terbiasa memijak throttle kendaraan komersial. Meski begitu, ketika rev berhasil naik, langsung terdengar suara diesel yang terkenal galak saat membuncahkan torsi. Kopling dilepas perlahan tapi entah mengapa tidak lantas bergerak. Sedikit demi sedikit dilepaskan karena khawatir malah lompat. Titik gigitan penuh baru dilancarkan ketika kira-kira jangkauan ayunan tersisa 20 persen. Perlu pembiasaan.
Karakteristik mesin putaran rendah berikut rasio pendek membuatnya terlahir sebagai pengangkut ulung. Dipastikan tidak sanggup berlari kencang, spesifikasi menunjukkan velositas maksimum hanya 110 kpj. Jelas tergambarkan, begitu melaju, hentakan awal terasa keras namun sebatas itu saja tanpa kelanjutan. Walau tidak membawa beban apapun selain bak rata, boleh berekspektasi kesanggupan mengangkut beban banyak di atas sasis dengan GVW 8,5 ton.
Baca Juga: GIICOMVEC 2020: UD Trucks Quester 280 Diborong Perusahaan Transportir Pertamina, Ini Spesifikasinya
Efisiensi berkendara disediakan UD Trucks dalam bentuk pelatih digital di MID. Mereka beri nama Fuel Efficiency Coach. Letaknya persis di tengah panel instrumen berupa display monokrom bercahaya jingga di latar belakang. Ikon di dalamnya memberi tahu pengemudi kapan harus menaikkan atau menurunkan putaran mesin, menyesuaikan bobot bawaan dan load mesin.
Di dalam, sisi fungsionalitas spion sangat terasa. Ya, meski bukan heavy duty trucks, posisi Kuzer tetap tinggi lantaran jantung bersemayam di bawah bokong penumpang. Kendati begitu, titik blindspot sanggup diminimalisir oleh lima cermin cembung di luar. Spion tinggi bagian atas memberikan pantulan pemandangan jauh ke belakang. Sementara, cermin di bawahnya memberi informasi hadangan terdekat apa saja yang berada di samping.
Untuk blind spot yang lebih dekat lagi, sisi kanan truk dibantu fitur bentuk kaca pintu. Nah, kalau pengemudi beroperasi sendirian tanpa kernet, berarti apapun yang sangat dekat dengan pintu kiri sulit dilihat bukan? Tapi tidak bila berkendara di Kuzer. Ada spion tambahan melekat dari atap sebagai sarana bagi pengemudi menghindari risiko celaka. “Sepi Yon?”
Rintangan dalam lintasan disediakan dua kun di tengah lapangan. Bukan buat slalom. Ini digunakan untuk mencoba manuverabilitas kendaraan. Coba mengitari satu kun perlu ancang-ancang lebar. Bagaimana tidak, turning radius dicatatkan sepanjang 7 meter. Hal ini dikarenakan varian yang dijajal bermodelkan wheelbase panjang 3850. Seluruh anggota tubuh terasa bergeser saat memutar sebab posisi poros roda persis di bawah cab. Tapi tidak perlu khawatir menginjak, spion sangat membantu untuk melihat rintangan dengan jelas.
Walau hanya mencoba sebentar, setidaknya memberikan gambaran sebaik apa dalam beroperasi. Kuzer boleh diharapkan sebagai alat kerja mumpuni. Ia menjaga keselamatan dan kewarasan pengemudi melalui rangkaian spion dan cruise control. Ada foglamp juga guna membantu penerangan di jalan berkabut. Bagi perusahaan, efisiensi operasional pada varian ter-basic disokong Fuel Efficiency Coach pintar tanpa telematics. (Krm/Tom)
Baca Juga: GIICOMVEC 2020: DFSK dan Fuso Pamer Teknologi Ramah Lingkungan
-
Jelajahi UD Kuzer RKE
Model Truk UD
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Max Torque
490 Nm
|
686 Nm
|
686 Nm
|
775 Nm
|
706 Nm
|
RPM at Max Torque
1400-1800
|
-
|
-
|
1500
|
1500
|
RPM at Max Power
2800
|
-
|
-
|
2500
|
2500
|
Tenaga Maksimum
150
|
240
|
240
|
245
|
235
|
Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
|
Tren Box Body
- Terbaru
- Populer
Artikel Truk UD Kuzer RKE dari Zigwheels
- Motovaganza