Test Ride Benelli Motobi 200 Evo: Ini Lima Keunggulan dan Kekurangannya
Motor-motor rilisan Benelli, punya daya tarik tersendiri. Salah satunya, Motobi 200 Evo. Motor bergaya cruiser bermesin 200 cc, punya tampilan sangat menarik. Kami pun langsung mengujinya dan menemukan lima keunggulan yang ditawarkan Motobi 200 Evo. Kalau tertarik namun masih ragu untuk meminang, bisa melihat acuan ini.
5 Keunggulan
Harga
Ini jadi poin yang paling menonjol. Harga Benelli Motobi 200 Evo di angka Rp 30 jutaan. Kalau Anda menilai harganya mahal karena sudah sampai kepala tiga, liat lagi kapasitas mesin yang dibawa. Dengan mesin 200 cc, Motobi 200 Evo dibanderol harga serupa dengan segmen sport dan naked 150 cc lansiran Jepang. Bahkan untuk beberapa model sport fairing, masih lebih murah Motobi 200 Evo.
Desain
Soal desain tak perlu diragukan lagi. Jelas Motobi 200 Evo punya desain bergaya custom. Tanpa perlu banyak dimodifikasi, sudah punya gaya yang bisa dibanggakan ketika dibawa di jalan. Tapi kalau mau dimodifikasi lebih jauh, bisa. Masih terbuka banyak ruang untuk memodifikasinya. Benelli sepertinya paham, yang membeli motor mereka tak sedikit yang gemar mengoprek penampilan lebih jauh.
Mesin
Mesin 1-silinder 2 valve 197 cc yang digendong, menyemburkan daya 12,9 PS dan torsi puncak 13,9 Nm. Bekal performa itu sangat cukup digunakan di perkotaan, maupun turing ke luar kota. Saat diuji, performa mesin responsif dari putaran bawah. Namun keasyikan dimulai pada putaran 5.000 rpm. Dari titik itu bisa dinikmati torsi dan tenaga yang mengalir deras saat terus diminta oleh pengendara.
Selain itu, sudah menggunakan pendingin oli yang lebih stabil menjaga suhu mesin. Memang konsumsi bahan bakar irit bukan jadi tujuannya, kami bisa bilang konsumsi bahan bakar Motobi 200 Evo tergolong rata-rata. Tapi kalau Anda pecinta performa dari mesin kecil, bisa menikmati performa yang ditawarkan Motobi 200 Evo.
Transmisi
Ini jadi poin sendiri yang terpisah dari mesin. Mengapa? Karena kami terpana dengan kinerja girboks transmisi Benelli Motobi 200 Evo. Malah kami nilai, ini lebih apik ketimbang mesinnya. Transmisi 5-speed yang digunakan memang bukan yang spesial. Namun performanya sangat responsif dan cepat. Anda melakukan perpindahan dengan cepat sekalipun, girboks tak pernah gagal. Dalam arti, secepat apa pun kaki Anda memindahkan, menaikkan atau menurunkan gear, langsung direspons. Itu juga didukung dengan kopling yang baik. Tuas kopling tidak terlalu ringan maupun berat, terasa pas dan tidak bikin pegal tangan saat harus menembus kemacetan. Kalau bisa disetel lebih ringan, bakal terasa lebih sporty ketika mengendarai Motobi 200 Evo.
Fitur
Meski bukan motor kaya fitur, Benelli melengkapi Motobi 200 Evo dengan fitur menarik, yakni panel meter digital. Cuma satu panel digital berdesain retro, namun dalamnya sudah digital. Dalam satu ruang tertampil speedometer, tachometer, tripmeter dan odometer. Ditambah lagi dengan indikator bahan bakar, komplet dan praktis.
5 Kekurangan
Merek
Banyak orang yang masih ragu membeli Motobi 200 Evo lantaran mereknya tak sepopuler produk Jepang. Ya, meski namanya Italia, Benelli termasuk produk Cina. Jaringan diler dan bengkel resminya pun belum banyak. Makanya orang jadi berpikir dua kali ketika ingin membeli produk Benelli. Apalagi bagi mereka yang ingin menggunakannya sebagai kendaraan tempur harian, bukan hobi. Pasti sungkan. Meski begitu, kualitas Benelli, khususnya Motobi 200 Evo, bolehlah diacung jempol. Sejumlah material terlihat dan terasa solid. Bagian bodi minim plastik. Satu lagi, kalau dari bisikan teknisi, sejumlah suku cadang mesin bisa mencomot dari merek lain. Jadi masih cukup aman ketika mau dioprek.
Panel Instrumen Digital
Fitur ini kami anggap sebagai nilai lebih pada artikel sebelumnya. Tapi juga bisa jadi kekurangan. Anggap saja seperti pedang bermata ganda. Seperti unit yang kami coba, panel meter itu sedikit mengalami error. Namanya digital, pasti lebih rentan ketimbang analog. Menurut teknisi, panel meter itu perlu diupdate, seperti menggunakan peranti lunak. Untungnya penanganan kerusakan seperti itu tergolong mudah diatasi oleh bengkel resmi. Tapi kalau terjadi kerusakan yang di luar garansi, bisa repot untuk dibetulkan atau diganti.
Suspensi Kaku
Rasa berkendara menggunakan Benelli Motobi 200 Evo mantap. Bantingan suspensi terasa sporty tapi tetap bisa meredam jalanan tak rata. Meski begitu, dalam pengendaraan jarak lama atau jarak jauh, menyebabkan pinggang nyeri. Itu lantaran bantingan suspensi belakang keras. Padahal sudah menggunakan suspensi jenis tabung. Tapi jangan khawatir, suspensi itu masih bisa disetel. Kalau masih kurang oke, bisa cari penggantinya yang sesuai.
Suara Kurang Galak
Kapasitas mesin 1-silinder 2 valve 197 cc memproduksi daya 12,9 PS dan torsi puncak 13,9 Nm memang sewajarnya tidak terlalu galak suaranya. Namun pada kondisi idle, suaranya terdengan lumayan ketimbang merek lain dengan kapasitas mesin sama. Tapi kalau dibandingkan saudaranya, Motobi 200 Efi, suara 200 Evo terdengar biasa saja. Motobi 200 Efi yang menggunakan corong knalpot ganda, suaranya jauh lebih galak.
Karakter Mesin
Rasa mesin masuk pada salah satu poin unggul dari Motobi 200 Evo. Sedang kekurangannya, pada putaran bawah terasa kurang tenang. Jadi ketika ingin berkendara santai dengan putaran mesin rendah, Motobi 200 Evo seperti motor yang perlu diservis atau ganti oli. Beberapa kali seperti mesin hampir mati, sehingga harus memuntir lebih banyak akselerator. Rasa itu bakal hilang ketika sudah menyentuh 5.000 rpm ke atas. Kenikmatan performa mesin Motobi 200 Evo dimulai dari 5.000 rpm. (Tom/Odi)
Baca Juga: First Ride Gesits: Sensasi Motor Listrik Karya Anak Bangsa
-
Jelajahi Benelli Motobi 200
Model Motor Benelli
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
Kapasitas
197
|
177
|
197
|
177
|
Tenaga Maksimal
12.7
|
12.82
|
12.7
|
12.82
|
Kategori
Cruiser
|
Cafe Racer
|
Cruiser
|
Cafe Racer
|
Opsi start
Kick & Electric
|
Electric
|
Kick & Electric
|
Electric
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Cruiser
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Benelli Motobi 200 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature