Mercedes-Benz E 300 AMG Line: Quantum Leap
Mindset tentang Mercedes-Benz E-Class, ya jelas soal kenyamanan. Bahkan saat terus dijejali asupan teknologi oleh para insinyur Bavaria, unsur kenyamanan itu tak hilang sedikit pun. Berbagai teknologi baru dicangkokkan, mulai dari fitur keselamatan pintar, COMAND Online, monitor ekstrabesar di kokpit dan perangkat high tech lainnya. Semakin lama, E-Class layaknya sebuah gadget berjalan yang membutuhkan intelektual tinggi bagi penggunanya.
Jadi, bagaimana rasanya E-Class generasi terbaru dengan kode W213? Perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dan sebaliknya, dalam rangka media test drive yang diselenggarakan oleh PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia, sudah cukup memberi kesan yang mendalam. Ada dua varian yang dijual, E 300 AMG Line dan E 250 Avantgarde. Saya pun berkesempatan mengupas keduanya lebih dalam. Tapi saya lebih tersihir oleh aura sporty yang ditawarkan E 300 AMG. Meski jauh dari AMG murni, sedan bongsor ini tetap asyik dibawa terbang rendah menyusuri jalan tol Cipularang.
Agak sulit menelaah desain E-Class W213 ini. Karena selalu terbayang wajah C-Class W205 yang lebih dulu lahir. Bahasa desain Mercedes terbaru, membuatnya sangat mirip. Pasti orang awam sering tertukar antara keduanya. Garis-garis kaku beralih menjadi lebih halus, luwes dan mengembung. Sepintas tampak kekar juga, tapi sisi elegannya tetap ada. Garis tegas di samping, cukup memberi warna ketimbang serba membulat polos.
Wheel arch tampak penuh diisi velg sangar AMG 19-inci yang dibalut ban Michelin berukuran 245/40 R19. Garis atap seolah menukik ke belakang yang merupakan efek desain membulat tadi. Taillight LED dengan efek crystal optic Stardust tampak kontras dengan dua lubang knalpot bergaya parallelogram. Kemudian dilabur warna baru Cavansite Blue dan Kallaite Green yang gelap nan elegan. Tampak menarik selain hitam yang sudah membosankan.
Kualitas terbaik tetap terjaga di interiornya. Begitu melihat desain dasbor terbaru, seketika langsung merasa E-Class W212 sangatlah klasik. Terpampang dengan nyata dua monitor berukuran 12,3 inci yang seolah menyatu dalam satu frame. Panel instrumen sudah berupa video digital seperti mengakses komputer. Resolusinya pun sangat tinggi (1920 x 720 pixel), membuat tampilan kamera mundur setajam menonton film Blu-Ray.
Area kontrol touch pad COMAND Online di konsol tengah terlihat futuristis. Seperti kontrol kemudi pesawat USS Enterprise di film Star Trek. Di sekeliling interior, dihiasi lampu ambien yang dapat diatur sesuai selera. Mau dimatikan bisa, diredupkan juga bisa, atau diatur bagian mana saja yang menyala. Di depannya terdapat konsol berisikan slot pengisian daya nirkabel untuk smartphone berukuran sampai 5,5-inci. Ada syaratnya, ponsel tersebut sudah didukung sistem pengisian daya Qi.
Butuh waktu panjang untuk menemukan setelan jok paling tepat lewat pengaturan elektrik. Begitu pas, hmm…terasa sangat nyaman. Tidak terlalu mengekang dan tetap enak untuk pemakaian harian. Sentuhan sport AMG memberikan aura berbeda dibanding E-Class AVANTGARDE Line. Tampak berbeda dari lingkar kemudi flat-bottomed, pedal aluminium dan karpet AMG yang tidak ada di E 250 AVANTGARDE.
Panel kayu “wood ash-tree” berwarna hitam dan lapisan suede di bagian jok tengah turut membedakan. Penumpang belakang tidak mendapat sistem entertainment layar monitor yang terintegarsi di headrest depan seperti di kompetitornya. Soal ini, Mercedes punya ide lain. Yaitu koneksi dengan tablet Apple iPad untuk mengatur seluruh sistem COMAND.
Mengenai COMAND (Cockpit Management and Data System), merupakan sistem infotainment terbaru Mercedes-Benz yang beradu langsung dengan iDrive milik BMW dan MMI milik Audi. Tidak hanya dapat diakses melalui touch pad dan kenop di tengah, terdapat track pad kecil di lingkar kemudi seperti milik ponsel Blackberry. Fiturnya sangat banyak, mulai dari pengaturan tampilan instrumen, audio, video hingga navigasi. Konektivitasnya sudah mengaplikasi Apple CarPlay dan Android Auto. Audio di E 300 AMG lebih nikmat di telinga berkat surround sound system dari Burmester. Sedangkan E 250 AVANTGARDE masih memakai sound system bawaan Mercedes.
Mesin 4-silinder 2.0-liter turbo, sangat santun di kepadatan kota. Padahal, mesin ini menyimpan potensi besar di dalamnya. Setara mesin 3,0-liter, tenaga dihasilkan 245 PS dengan torsi 370 Nm. Klaim akselerasi 0-100 km/jam dalam 6,2 detik saja dan kecepatan puncak 250 km/jam. Penyaluran tenaga dipercayakan pada transmisi otomatis 9G-TRONIC. Dengan 9 level percepatan, tenaga dan torsi tersalur gradual dan cepat dengan tingkat kehalusan tetap tinggi. Ada 5 mode DYNAMIC SELECT: Eco, Comfort, Sport, Sport+ dan Individual, yang dapat dipilih sesuai gaya mengemudi.
Injak pedal gas dalam-dalam, sontak badan menerima G-force akibat padatnya tenaga dan torsi. Dalam mode Comfort sekalipun, mesin hanya begumam santai tapi kecepatan 160 km/jam cepat sekali digapai. Saat dipindah ke mode Sport dan Sport+, mesin lebih senang bermain di putaran tinggi. Mode ini meningkatkan seluruh kemampuan mobil dengan mempertajam perpindahan gigi, putaran mesin lebih tinggi, respons bertambah cepat dan sistem start/stop nonaktif. Napas sport kuat terasa dan terembus dengan cara elegan. Shifting melalui paddle shift menambah kenikmatan mengemudi. Meski tidak diiringi letupan menggelegar yang keluar dari ujung knalpot. Wajar saja, kapasitas mesinnya setara Kijang Innova bensin.
Sebagai sedan eksekutif, E 300 sudah lebih dari cukup sebagai penyalur adrenalin Anda. Tapi, kursi belakang tetaplah singgasana terbaik bagi pembeli sedan sekelas E-Class. Ruang kaki lebih luas berkat penambahan wheelbase 65 mm. Kesenyapan kabinnya mengesankan. Peredaman suspensi membuat tenang membelah keramaian jalan tol, walau sesekali dipacu hingga 160 km/jam dengan santainya. Tetap firm dalam kendali mantap dengan bantingan padat berisi. Getaran dari permukaan jalan kasar dapat diredam dengan hebat.
Pengendalian tipikal mobil touring yang nyaman. Dimensi gambot menyumbang rasa berat dalam bermanuver. Tentu saja sulit menyamai kegesitan C-Class. Tapi pengendalian di tikungan tetaplah memukau. Penggunaan Electronic Power Steering tidak menyebabkan setir mati rasa. Masih menyisakan keakuratan dan responsif.
Mercedes-Benz E-Class W213 membawa lompatan signifikan dari W212 generasi sebelumnya. Terutama dari segi teknologi yang diwakili Parking Pilot dan COMAND Online. Sisi mekanis masih menawarkan performa menjanjikan bagi penikmat kecepatan tinggi. Dan yang masih tetap dipertahankan ialah, karakter kenyamanan khas E-Class sebagai sedan premium legendaris di segmennya.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mercedes Benz E-Class
Model Mobil Mercedes Benz
Promo Mercedes Benz E-Class, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1999
|
1798
|
1496
|
1332
|
1984
|
Tenaga
204
|
190
|
204
|
163
|
187
|
Tempat Duduk
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
|
Tren Sedan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mercedes Benz E-Class dari Carvaganza
Artikel Mobil Mercedes Benz E-Class dari Zigwheels
- Motovaganza