First Drive Citroen C3: Small SUV Baru Bercita Rasa Croissant
Jangan cari C3 ini di portofolio Citroen Prancis. Karena Anda tidak akan menemukan model serupa, meski ada nama yang sama. Ya, Citroen mengeluarkan C3 dengan kode CC21 khusus untuk pasar India dan Amerika Selatan. Perakitannya pun terpusat di Porto Real, Brasil, serta Tiruvallur, India. Dirancang untuk merangsek ke pasar SUV kecil Sub-4m walau Citroen menyangkal dan lebih menyebutnya sebagai modern hatchback. Jadi, jangan tertukar dengan model Eropa. Penampilannya sangatlah berbeda.
Citroen C3 yang dimaksud sudah dipasarkan untuk pasar Indonesia. Meluncur bareng Citroen e-C4 dan C4 Aircross, sekaligus pembuka jalan kembalinya merek Prancis ini di Tanah Air. Nah, C3 mengisi posisi line-up termurah. Masuk sebagai kontestan baru segmen small SUV, Setidaknya menjadi lawan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky mesin 1,2-liter. Karena memiliki kemiripan spek teknis dan harga.
Bagaimana rasanya? Kami mendapat kesempatan singkat mencobanya di sekitaran BSD City, Tangerang. Awalnya merasa skeptis, karena C3 ini “Made-in-India” dan dikembangkan untuk pasar sana. Ragu kalau tidak akan membawa cita rasa khas brand Prancis yang terkenal akan kenyamanannya. Namun, ternyata ada beberapa kejutan dibalik itu semua.
Kalau Anda bukan orang yang mainstream, mobil ini sangat cocok. Ditambah logo Citroen memberikan gengsi tinggi dibanding brand Jepang. Tampilannya C3 pun mencolok di antara kendaraan lain, karena dirancang agar atraktif untuk menggaet anak muda. Apalagi pilihan warnanya cenderung mencolok, lewat ragam kombinasi Zesty Orange dan Polar White. Total ada 10 opsi bisa dipilih, termasuk 2 warna interior.
Yang jadi pertanyaan, C3 ini SUV atau hatchback. Pihak Citroen menyebutnya “Modern hatchback”, tapi desainnya begitu kental unsur SUV. Terlihat gagah dan tangguh, karena memakai berbagai ornamen kendaraan segala medan. Seperti cladding hitam di sekeliling bodi, tambahan skid plate biar sport dan roof rail untuk memasang roof box atau roof rack.
Tapi kalau diukur, bodinya termasuk mungil. Panjang tak sampai 4 meter (3.981 mm), lebarnya 1.733 mm dan tinggi 1.604 mm. Masih sepantaran dengan kawanan small SUV seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Kia Sonet dan Nissan Magnite. Bahkan wheelbase 2.540 mm termasuk paling panjang. Sementara ground clearance 180 mm semakin mencirikan sebuah SUV. Jika Citroen tetap menyebutnya hatchback. Anggap saja ini crossover hatchback berbau SUV.
Ya, C3 memang terlahir di Negeri Bharata. Jadi jangan terlalu berharap lebih dari segi kualitas kelas Eropa. Apalagi ini masuk kategori mobil murah. Pasti banyak plastik keras di interiornya. Namun yang mengejutkan, semua terasa solid. Tidak ringkih dan terkesan murahan. Misal ketika menutup pintu, terasa mantap layaknya mobil premium. Meneliti tiap celah sambungan antarkomponen juga konsisten semua.
Desain kabin tak kalah atraktif dari tampilan luar. Rancangan dasbor hingga jok tidak kaku meski segala sesuatunya sederhana. Perpaduan warna oranye sampai ke detail jahitan jok juga kontras dan enak dilihat. Meski harus menerima kesederhanaan yang ada. Seperti AC masih model kenop putar jadul. Panel instrumen sangat minim tanpa tachometer dan MID mentereng. Lebih menyedihkan lagi, pengaturan spion luar model tuas ala mobil 1990an. Saking dibuat seminimalis mungkin agar murah. Sisi modern hanya dari head unit monitor 10,25-inci dengan berbagai konektivitas terkini.
Beranjak ke kokpit. Mengemudi nyaman dan tak sulit mencari posisi ideal. Jok begitu suportif menyangga punggung hingga paha, busanya juga empuk. Duduk tergolong tinggi ala command position SUV. Jangkauan ke setir dan transmisi juga pas. Duduk di belakang masih lumayan lega asalkan bukan penumpang dengan postur terlalu tinggi. Sandarannya juga enak walau sudah paten. Dan masih tersedia ruang kargo sebesar 315 liter.
Saat menyalakan mesin, langsung terdengar suara khas mesin 3-silinder. Cenderung kasar hampir seperti diesel. Namun begitu beranjak jalan, semakin halus dan minim getaran. NVH (Noise, Vibration and Harshness) mampu diredam dengan sangat baik dari dalam kabin. Tarikan silinder ganjil begitu menonjol di putaran rendah. Torsi besar berkumpul dari RPM bawah hingga menengah, tapi langsung melempem di putaran atas.
Seandainya pakai turbocharger tentu akan berbeda. Itupun tidak bisa terdeteksi di putaran berapa. Sebab tanpa tachometer sehingga hanya melalui perasaan dari suara. Beruntung ada indikator shifting kapan harus naik atau turun gigi pada momen tepat. Yang pasti, mesin naturally aspirated tergolong halus. Koplingnya ringan dan perpindahan tuas transmisi tiap percepatan mulus. Buat harian tetap enak, walau transmisi otomatis tanpa kopling jelas lebih nyaman kala bertemu kemacetan.
Satu kehebatan C3 yang harus diakui, ialah suspensi. Kalau sudah mencobanya mengendarainya di jalanan khas Indonesia, baru terasa kalau ini benar-benar mobil Eropa. Karakter kaki-kakinya bisa dibilang ajaib. Permukaan jalan kasar, bergelombang, berlubang bahkan polisi tidur, mampu diredam dengan sangat baik. Bahkan nyaris sempurna, yang tentu berimbas kepada kenyamanan. Namun uniknya, semua itu dilibas dalam kecepatan cukup tinggi. Kerja shock absorber mampu melakukan rebound dengan cepat sebelum travel benar-benar habis. Sehingga belum sempat terguncang, suspensi sudah balik ke posisi default. Profil ban tebal turut menambah peredaman.
Bukan hanya peredaman suspensi, Citroen C3 tetap gesit yang menciptakan fun to drive. Diajak menikung dalam kecepatan agak tinggi tidak banyak limbung akibat suspensi lembut. Memang masih empuk, tapi sangat mudah mengendalikannya. Body roll saat menikung cepat juga segera dinetralkan tanpa efek membal. Ia juga terasa mantap dan stabil, lagi-lagi ciri khas mobil-mobil Eropa. Acungan jempol untuk sasis dan kinerja suspensinya.
Sebuah formulasi berbeda ditawarkan brand Prancis yang kembali lagi ke Tanah Air. Khususnya dalam segmen small SUV yang dimasuki C3, ia menjadi pilihan bagi kaum antimainstream dalam segala hal. Asalkan bisa berkompromi dengan transmisi manual dan fitur alakadarnya, mobil ini punya cara tersendiri agar bisa dinikmati. Tapi bagi kaum “mendang-mending”, jelas belum bisa memikat hati. (ODI)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Citroen C3
Model Mobil Citroen
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan Citroen
- Terbaru
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Jenis Bahan Bakar
Bensin
|
Bensin
|
Bensin
|
Electric
|
Bensin
|
Mesin
1198
|
1198
|
1199
|
-
|
1329
|
Tenaga
81
|
87
|
89
|
40
|
94
|
Torsi
113 Nm
|
113 Nm
|
110 Nm
|
110 Nm
|
120 Nm
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Otomatis
|
CVT
|
Mesin
1.2L Petrol Engine, 3 Cylinder 12 Valve
|
1.2L Petrol Engine, In-line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.2L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve SOHC
|
-
|
1.3L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve
|
Ground Clearance
-
|
-
|
-
|
-
|
150 mm
|
|
Tren Hatchback
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Citroen C3 dari Carvaganza
Artikel Mobil Citroen C3 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review