Triumph Bonneville Bobber

Posisi duduk sangat rendah saat mengendarainya. Hal ini disebabkan oleh jok tunggal yang menempel hampir sejajar dengan posisi fender belakang. Memang setelannya dapat diubah, menyesuaikan postur tubuh. Tapi karakter  bawaannya memang rendah dan tegak berkat stang lebar dengan sedikit lekukan.  

Pada panel instrumen, hanya ada sebuah indikator analog yang menunjukkan speedometer. Tapi di dalamnya terdapat layar kecil, yang berisikan banyak informasi. Hal itu mencakup indikator bensin, odometer, trip meter dan konsumsi BBM rata-rata. Sangat lengkap, tapi itu hanyalah sebagian dari kecanggihan fiturnya. Ia sudah dilengkapi traction control, cruise control, hingga heated grip. Tarikan gas juga sudah tidak menggunakan kabel konvensional. Melainkan modul dengan sensor-sensor modern. Sepertinya Triumph cukup serius membangun Bobber untuk digunakan perjalanan jauh. Untuk ukuran motor bermodel klasik, fiturnya melebihi kompetitor sekelas seperti Harley Forty Eight.

Rangka yang digunakan model tubular steel-cradle. Dipadu dengan swing arm dua sisi yang memberi kesan rigid pada motor. Padahal terdapat suspensi tunggal merek KYB dengan travel 77mm tepat di tengah rangka. Bahkan bisa disetel sesuai kebutuhan. Sedangkan di bagian depan, garpu teleskopik berdiameter 41mm memiliki travel hingga 90mm.

Tidak banyak yang dapat disebutkan di bagian bodi. Ia hanya terdiri dari tangki yang modelnya mirip Boneville, headlamp bulat di depan, stop lamp bulat di belakang dan sein model terpisah. Tanpa banyak ornamen yang menempel, motor malah terlihat keren. Apalagi fender model membulat di depan dan belakang, menambah aura lawas yang kuat.

Pada peleknya, ia menggunakan model jari-jari dengan balutan ban 100/90 R19 di depan dan 150/80 R16 di belakang. Perbedaan lingkar ban yang cukup besar, juga menjadi alasan rendahnya posisi duduk. Ukuran ban sebetulnya tidak begitu lebar, tapi proporsi motor masih terlihat pas.

Dibekali mesin dua silinder 1200 cc SOHC dengan ukuran (Bore x Stroke) 97,6 x 80 mm. Dengan itu tenaga maksimal yang dihasilkan sebesar 77 PS di 6.100 rpm dan torsi 106 Nm di 4.000 rpm. Karakter mesinnya bermain di putaran rendah, karena memang diciptakan untuk mereka yang menikmati perjalanan santai. Bukan mengejar kecepatan. Rasio kompresi juga dibuat tidak terlalu padat, 10:1. Artinya, masih mampu menelan bensin beroktan 92. Menurut klaim Triumph, konsumsi BBM Bobber dapat mencapai 24 kpl. Cukup irit bukan? Tapi kapasitas tangki tergolong kecil. Hanya mampu menelan 9 liter bensin saja.

Cakram tunggal berukuran 310mm menempel di depan. Diapit oleh kaliper dua piston lansiran Nissin. Lalu di belakang cakram berukuran 255mm juga diapit oleh kaliper lansiran Nissin tetapi hanya satu piston. ABS sudah terkoneksi di kedua roda. Tidak perlu khawatir, fitur-fitur keamanan pada Bobber tak banyak dipangkas. Kelengkapannya patut diacungi jempol.