Si Kancil
Si kancil, ya saya memberi namanya si kancil. Dengan tampilan body yang ramping kendaraan ini memang terlihat lebih mungil daripada kendaraan lain dikelasnya. Siapakah si kancil ini? Tentu kalian penasaran kan. Yuk sedikit kita review, clue yang paling mudah yang saya dapat berikan adalah kendaraan ini adalah hasil produksi salah satu pabrikan kendaraan bermotor yang ternama. Apakah kalian sudah bisa menebaknya? Jika kalian belum bisa menebaknya lets straight to the point guys. Honda, tentu bukan nama yang asing lagi bagi kalian, apalagi pabrikan tersebut sudah malang melintang di industri kendaraan bermotor bukan saja di asia tapi di dunia, menjadikan pabrikan tersebut menjadi pabrikan ternama yang sudah sangat teruji kualitasnya, yang artinya hasil produksinya pasti tidak mengecewakan. Beberapa tahun lalu pabrikan honda memproduksi generasi pertama salah satu kendaraan roda dua dengan variant automatic atau yang lebih dikenal dikalangan masyarakat dengan sebutan motor matic, dan kendaraan jenis ini sangatlah laris manis dipasaran sampai dengan saat ini. Mulai dari generasi pertama sampai generasi terbaru, variant motor matic Honda tetap sangat diminati dan diburu oleh para pengguna motor. Selain karena harganya yang terjangkau, kualitas dan nama besar dari pabrikan honda yang memproduksinya membuat setiap orang termasuk saya tertarik untuk membelinya. Lalu apakah nama motor itu? Motor yang setiap harinya saya gunakan untuk mobilitas dan beraktifitas dari domisili saya di Tangerang menuju tempat saya mengais rejeki di bilangan pusat ibukota Jakarta. Bisa dibilang, saya memakai motor ini untuk perjalanan antar kota antar propinsi, dan positifnya saya tidak pernah mengalami kendala ataupun mendapat masalah pada mesinnya, mesinnya ternyata cukup bandel karena tidak rewel walaupun digunakan secara rutin dengan rentan jarak yang cukup jauh. Satu-satunya hal yang mungkin membuat saya sedikit kesal dan berkeringat hanya ketika ban bocor kalau lagi apes terkena ranjau aspal dan posisi tukang tambal ban jauh, dan juga tentunya pada saat terjadi banjir, karena motor ini bukan kendaraan amphibi yang bisa menembus banjir yang tinggi, hihihihi.. Kalian pasti semakin penasaran kan sama si kancil, sebenarnya motor apa sih yang saya pakai? Mungil, Bandel, Produksi Honda, clue yang sudah terlihat jelas, apakah kalian masih belum tahu? Oke gaesss, langsung saja saya perkenalkan si kancil tunggangan andalan saya yaitu Honda Beat. Yuph it's Honda Beat, motor yang saya miliki dan kendarai adalah motor yang secara visual terlihat mungil dan ramping, namun bagi saya motor ini adalah salah satu jawaban tepat untuk tetap dapat berkendara dengan lincah membelah hiruk pikuk lalu lintas ibukota khususnya pada jam-jam sibuk. Sesuai namanya, mungkin kendaraan ini memang di produksi dan diperuntukkan untuk "mengalahkan" kejenuhan para pengendara di tengah hiruk pikuk kepadatan lalu lintas agar dapat sampai di tujuan dengan lebih cepat dan tepat waktu. Karena bagi saya, dengan bodynya yang ramping menjadikan motor ini sangat mudah digunakan untuk menyelinap diantara kendaraan lain. Tentu saja hal itu menjadi solusi terbaik yang tidak berlaku bagi saya saja namun bagi siapapun pengguna motor, karena tetap dapat berkendara dengan lincah yang tentunya sangat menguntungkan, efektif, dan efisien untuk mempersingkat waktu perjalanan namun tetap dalam kondisi nyaman dan safety. Meski terlihat ramping, motor ini di build dengan rangka yang cukup kokoh, dan mempunyai kapasitas tangki yang cukup memadai untuk menampung bahan bakar, karena ternyata konsumsi bahan bakarnya pun terbilang irit. Motor ini pun seperti diberi "mini deck" untuk memudahkan saya jika sedang membawa barang bawaan dengan volume sedang diantara kedua kaki, hal ini tentunya menjadi salah satu nilai plus dari motor ini karena saya tidak perlu bingung untuk menaruh barang bawaan. Hal lain yang cukup menarik perhatian saya adalah sistem brake lock yang terpasang di tuas rem tangan bagian kiri, tentunya hal ini sangat memudahkan saya apabila sedang berhenti di lampu merah atau berada di lalin yang sangat padat untuk sekedar me-rilekskan jari-jari dan meregangkan pergelangan tangan setelah menempuh perjalanan, karena saya cukup menekan brake lock agar rem tertahan otomatis untuk mengunci posisi motor agar tidak bergerak tanpa harus berlama-lama menahan tuas rem dengan jari tangan. Selain itu, tenaga mesin yang diberikan juga cukup memadai untuk berkendara dengan baik, dibalut dengan sistem transisi automatic yang diterapkan pada motor ini benar-benar memberikan kenyamanan ditengah berkendara sekalipun di tengah kemacetan, karena saya cukup bermain antara gas dan rem saja, cukup simpel karena saya tidak perlu lagi memikirkan menarik tuas kopling, menurun atau menaikkan transisi secara manual. Sungguh sebuah kenyamanan nyata yang telah dihadirkan dan dibutuhkan oleh seorang pengendara motor seperti saya. Pada bagian body, design corak stiker yang soft dan sentuhan warna dasar yang tegas membuat motor ini tampak begitu elegan dan minimalis. Terlihat jelas bahwa pabrikan Honda benar-benar sangat cerdas dalam memanjakan konsumennya. Mereka seakan mendengar, menjawab dan memberi solusi berkendara bagi saya dan tentunya para pengendara lain untuk tetap dapat berkendara dengan nyaman dan tetap lincah ditengah padatnya lalu lintas ibukota. Thanks Honda, let's get the beat and beat the traffic ?
Review Pengguna Honda Beat Lainnya
Tulis Review- Semua
- Fitur (63)
- Specs (682)
- Performa (637)
- Dimensi (131)
- Mesin (143)
- Suspensi (30)
- Transmisi (31)
- +3
- Terbaru
- Sangat Membantu
- Kritis
- Positif
Berita Otomotif Dan Review
- Berita Beat (2016-2019)
- Artikel Feature Beat (2016-2019)
Video Beat (2016-2019)
Lihat video terbaru Honda Beat (2016-2019) untuk mengetahui bagaiamana mesin, desain, konsumsi BBM, performa & lainnya.
Motor Honda Pilihan
Modifikasi Motor
Penelitian Lebih Lanjut tentang Beat (2016-2019)
- Honda Beat (2016-2019)
- Harga Honda Beat (2016-2019)
- Gambar Honda Beat (2016-2019)
- Warna Honda Beat (2016-2019)
- Review Honda Beat
- Video Honda Beat (2016-2019)
- Dealer Honda di jakarta-selatan