Ferrari Portofino

Seperti dikatakan tadi, Porifino punya atap kaleng yang bisa dibuka. Saat tidak digunakan, atapnya tersimpan di bagasi, dan inilah yang membuat tampilan bagasi begitu tebal dan berisi. Yang menarik, desainnya tidak terlalu jauh melenceng dari Ferrari California. Bahkan kalau melihat hanya sepintas, bisa salah sangka.

Lampu depan yang ditarik ke belakang, grille senyum, serta lekukan kap mesin seperti diambil langsung dari pendahulunya itu. Tapi bagian belakangnya yang semok tadi, dihiasi lampu bulat, yang merupakan desain baru. Sepertinya meneruskan bahasa desain Ferrari yang sedang gandrung lampu belakang seperti ini.

Yang benar-benar beda adalah bagian samping. Lekukan body untuk mengakomodir nilai aerodinamika dipahat tegas dan membuat Portofino terlihat agresif. Meskipun yang sinis bisa saja bilang ‘sampingnya seperti habis ditabrak motor’.

Kabin Ferrari Portofino mampu menampung empat orang. Dua di depan, dua dibelakang (2+2). Meski di belakang tidak bisa diandalkan ruang kakinya, tapi bagian depan cukup lega. Karena itu, mobil ini sebetulnya lebih enak dikendarai berdua saja dengan atap terbuka. Menyusuri Italian Riviera, bukan jalur Pantura.

Seperti biasa, kualitas interiornya patut diacungi dua jempol. Bahan kulit asli melapisi jok dan trim dengan jok tebal yang tidak akan bikin pegal. Di depan pengemudi, selain setir berbalut kulit yang sporty dengan sederet tombol pengaturan, tampilan panel instrumen terlihat canggih. Terdiri dari tiga bagian, kiri dan kanan diisi display digital penampil informasi mobil. Di tengahnya, terpasang tachometer analog yang memberikan informasi putaran mesin. Ini seperti menantang pengemudinya untuk menginjak gas tanpa ragu.

Di tengah dashboard, layar monitor berisi informasi dan hiburan untuk penumpang. Ukurannya 10,3 inci. Cukup besar untuk sebuah sportscar. Sebagai fitur opsional, tepat di depan penupang juga bisa diisi layar berisi informasi berkendara. Untuk apa? Supaya penumpang bisa berbagi kesenangan, atau menampar pengemudinya kalau melanggar batas kecepatan di jalan. Tentunya dengan biaya ekstra.

Di balik senyum ramah grille, terpasang mesin ganas berkonfigrasi V8 turbocharged, serupa dengan sebelumnya. Tapi beberapa modifikasi pada organ internal mesin membuat Portofino lebih kencang. Klaim Ferrari, tenaganya naik 38,5 PS. Total, mesin berkode F 154 BD ini menghasilkan 599 ps dan torsi 560 Nm.

Detailnya, mesin ini memiliki dua turbocharger buatan IHI, lengkap dengan intercoller. Sudut V silinder 90 derajat, dengan penggerak katup berada di atas (DOHC, Doubel Over Head Camshaft) berjumlah empat batang yang menggerakkan 32 katup. Sinkronisasi pergerakan mesin dijamin oleh rantai (timing chain).

Tidak kalah menarik, suara yang dihasilkan bisa berubah sesuai dengan kondisi berkendara berkat knalpot yang dibuat sedemikian rupa.

Untuk menyalurkan tenaga ke roda belakang, terpasang transmisi kopling ganda dengan 7-speed. Persneling ini sama seperti yang digunakan oleh California T, tapi mendapatkan pembaruan perangkat lunak, sehingga perpindahan giginya lebih cepat.

Semua hal teknis itu, menghasilkan mobil yang mampu berakselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 3,5 detik. Seru ya?