Mengenal Kecanggihan Mercedes-Benz O 500 RSD 2445

Di GIICOMVEC 2024 JCC Senayan, Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) merilis Mercedes-Benz O 500 RSD 2445. Harga jualnya lumayan. Unit dilego Rp2,265 miliar off the road. Ia merupakan sasis bus pertama di Indonesia dengan fitur keamanan gabungan, ADAS. Jadi kelengkapan keamanan peranti mirip seperti kendaraan penumpang terkini. Ada sistem pengereman otomatis hingga adaptive cruise control. Kenyamanan berkendara semakin terjamin.

Mengenai performa berkendara. Mercedes-Benz Bus O 500 RSD 2445 menggunakan diesel turbocharger OM 460 LA enam silinder segaris. Kubikasi mencapai 12.800 cc. Tarian pembakaran piston genap itu memberikan lontaran daya 449 Hp (455 PS) yang dicapai sejak 1.800 rpm. Sedangkan momen puntir tertinggi sudah didapat dari 1.100 rpm, sebesar 2.200 Nm. Sedangkan penyaluran tenaga mengandalkan transmisi lansiran ZF TraXon berjenis Automated Manual (AMT) 12 speed forward dan 2 speed reverse.

Posisi enjin ada di bagian belakang. Selain lebih hening bagi penumpang, letak mesin membuat penyaluran daya kian optimal. Format ini sangat cocok untuk menjadikan sasis Mercedes-Benz O 500 RSD 2445 sebagai bus double decker. Kemudian bagian lain yang mencolok ialah penggunaan pelek alumunium lansiran Alcoa. Terkenal punya berat ringan dan mudah dalam hal perawatan. Ukuran 22,5 inci plus profil ban 296/80 mm. Tampilan khasnya ialah dalam balutan warna kromium. Sehingga mempermanis bagian kaki-kaki kendaraan.

Baca Juga: Mercedes-Benz Bawa Bus dan Truk Baru di GIICOMVEC 2024

Lanjut mengenai sistem keamanan ADAS. Menurut DVCI, selain menambah keselamatan dan keamanan berkendara. Penyematan ini bertujuan agar membuat pengemudi bus berkendara sesuai aturan lalu lintas. Tidak kebut-kebutan, pindah jalur sesuka hati, karena dapat dikoreksi oleh perangkat ini. Mari tengok selengkap apa peranti tertanam di Mercedes-Benz Bus O 500 RSD 2445.

Active Brake Assist 5 (ABA 5)

Inilah penyempurnaan dari ABA 4. Sekarang sistem menggunakan kombinasi radar dan kamera. Sehingga bisa mendeteksi objek bergerak maupun statis lebih baik. Perangkat dapat mencegah tabrakan. Seperti mengantisipasi jarak dari kendaraan di depan. Termasuk menghindari tabrakan dengan pejalan kaki. Berkat bantuan sensor, mobil bisa mengerem otomatis bisa mendapat ada orang menyeberang jalanan. Juga sanggup membatasi kecepatan kendaraan 50 km/jam.

Adaptive Cruise Control (ACC)

Fitur lain berupa adaptive cruise control yang kerja bareng ABA 5. Jika sopir mengaktifkan ACC, maka semakin praktis. Bus dapat menjaga jarak dengan kendaraan di depan sekaligus mengikuti laju kendaraan. Berlaku saat melesat kencang maupun mengurangi kecepatan berkendara. Jelas semakin memudahkan tugas pengemudi bus, apalagi saat melindas jalanan bebas hambatan.

Lane Departure Warning System (LDWS)

Dengan bantuan kamera penginderaan. Fungsi LDWS ialah menjaga bus berjalan sesuai lajurnya. Jadi, bila sopir mengantuk dan melewati batas (marka) jalan. Maka secara otomatis pengemudi diberi peringatan lewat getaran di kursi. Fitur ini dapat diaktifkan dari kecepatan 60 km/jam. Kemudian sistem dapat berhenti bekerja bila Anda menyalakan lampu sein. Barulah bisa pindah lajur secara aman. Ini juga bisa melatih kebiasaan berkendara disiplin.

Electronic Stability Program (ESP)

Kontrol Stabilitas Elektronik atau disebut ESP merupakan sebuah teknologi terkomputerisasi. Tujuannya agar meningkatkan keamanan dari sisi pengendalian mobil dengan cara mendeteksi dan meminimalisasi slip. Ketika sensor mendeteksi adanya kehilangan traksi. Maka secara otomatis sistem ini membantu rem untuk mengendalikan mobil. Pengereman langsung berjalan ke masing-masing roda. Di bagian depan dapat mencegah gejala oversteer dan rem roda belakang mencegah understeer. ECU juga memberi perintah mengurangi tenaga mesin sampai kendaraan terkontrol kembali. (ALX/ODI)

Baca Juga: Ada Bus Grafiti di Lantai Pameran Mercedes-Benz di GIICOMVEC 2024