Menangkap Peluang Pasar Kendaraan Niaga di Jasa Logistik dan Bisnis Pengiriman
Pandemi COVID-19 mengubah pola tren belanja masyarakat. Dari pembelian lewat toko fisik menjadi online. Sehingga ini jadi peluang pengusaha logistik dan pengiriman. Eri Palgunadi, Vice President PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menuturkan lonjakan bisnis sebesar 10 – 20 persen. Sebelumnya kuantitas pengiriman tinggi hanya pada hari kerja. Akhir pekan pun kini ikut meroket. Dari sudut pandang penyedia kendaraan niaga, Isuzu memulai penataan segmen market.
Mereka mengakui, peran leasing (lembaga pembiayaan) juga turut berkontribusi besar pada penjualan. Apalagi dalam keadaan yang tidak menentu. Namun peluang seperti bidang logistik dan pengiriman barang justru mendapatkan angin segar. Sebab bisnis tumbuh, celah market bisa digarap. Untuk itu, Isuzu kerja sama official leasing partner. Tersedia program bunga 0 persen paket pembelian Isuzu Elf dan bunga 0 persen buat Traga. Selain itu, perusahaan mengaku memberikan konsentrasi lebih pada sektor aftersales.
Baca Juga: Jurus Isuzu Indonesia Pertahankan Bisnis Kala Pandemi COVID-19
“Isuzu fokus pada penyediaan kendaraan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dan selama PSBB kami meningkatkan pelayanan di layanan purnajual. Saat itu banyak yang tidak boleh beroperasi. Kami justru mengantongi izin usaha terbatas dari Kementerian Perhubungan. Sehingga armada Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) tetap beroperasi dengan optimal,” jelas Attias Asril, GM Marketing Isuzu Astra Motor Indonesia.
Faktanya, terdapat lahan yang alami penurunan dan sedikit pertumbuhan. Menukil data Gaikindo, hingga Mei 2020. Grafik market kendaraan komersial terkoreksi cukup dalam hingga 37,5 persen. Untuk jumlah penjualan retail sales per Mei pun mengalami penurunan. Truk kelas ringan terjerembab cukup dalam 29,8 persen. Parahnya lagi, segmen medium truk 45,4 persen. Namun demikian, Isuzu mengaku market share malah meningkat.
Contoh kelas medium pick up. Traga membubuhkan angka positif 9,9 persen. Di kelas truk ringan Elf naik 1,5 persen dan di segmen medium truk, Isuzu Giga naik 3,6 persen. Tumbuhnya pangsa pasar bisa dilihat dalam beberapa sisi. Pertama, karena mereka penetrasi pada segmen tepat di bisinis yang masih tumbuh. Meskipun total market kendaraan niaga sedang turun. Kedua, efisiensi menjadi perhatian pebisnis. Formulasi owning and operating armada diklaim lebih kompetitif. Jantung pacu besutannya dikatakan bandel dan irit bahan bakar. Mengingat biaya operasional terbesar terletak pada konsumsi bahan bakar.
Ardito Soepomo, Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) area Jawa Timur memaparkan. Selama PSBB, asosiasi tetap mengarahkan anggotanya untuk selalu mengikuti aturan dari pemerintah soal protokol kesehatan. Dari sisi bisnis, meski pun keadaan sedang menurun. Ia menilai banyak pengusaha berinovasi menciptakan layanan baru. Memaksimalkan modal sosial dan jaringan supaya bisa tetap bertahan.
Penurunan Jualan
Seperti diberitakan sebelumnya, Isuzu punya cara untuk menamengi kemerosotan penjualan. Lihat data retail year to date Mei 2020 dibanding tahun lalu. Lahan light truck Isuzu Elf secara pangsa pasar tumbuh 1,5 persen dibandingkan YTD Mei 2019. Walau begitu, penjualan unit memang turun, karena marketnya juga turun. Unit terkoreksi 29 persen, dari 5.200 ke 3.600 unit.
Nah, di medium truck, market share dibanding Mei 2019 naik 3,6 persen. Tapi penjualan unit drop 45 persen dari 1.200 ke 700 unit. Sementara itu di ranah pikap, share kenaikan Traga cukup besar dari 14,9 persen ke level 24,8 persen. Artinya 9 persen tumbuh lebih, itu pula dengan volume dekaden. Penjualan unit dari 2.000-an kini hanya 1.800-an. (Alx/Odi)
Baca Juga: Genuine Part Vs Onderdil Isuzu Astra Domestic, Apakah Salah Satunya Barang Imitasi?
Model Truk Isuzu
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Truk Unggulan Isuzu
- Populer
Artikel Truk Isuzu dari Zigwheels
- Motovaganza