Isuzu dan Volvo Bergandengan Tangan Menghadapi Revolusi Industri Logistik
Isuzu dan Volvo menandatangani nota kesepahaman, menghadapi transformasi industri kendaraan komersial. Kemitraan antarkeduanya, diharapkan saling melengkapi, mulai dari pengembangan teknologi hingga penyebaran produk, dengan basis pasar yang kuat. Sebagai bagian perjanjian, seluruh kepemilikan UD Trucks akan dipindahkan ke Isuzu.
Tak dapat dipungkiri, pergeseran zaman membutuhkan segala upaya serta memakan banyak biaya. Salah satu jalan keluarnya, melalui jalinan kerja sama. Lantaran segala bentuk pengembangan dapat dilakukan bersama, memadukan kekuatan masing-masing. Disebutkan dalam keterangan resmi, niat pertama membentuk kemitraan teknologi. Dalam hal ini Volvo terkenal punya teknologi berkendara termutakhir.
Fokus Volvo di bidang kendaraan komersial, mengarah ke logistik otonom dan elektrifikasi. Transportasi swatantra mereka, telah berjalan di tambang batu gamping Brønnøy Kalk AS, Norwegia. Total ada enam Truk FH bekerja di rute tambang menuju pusat penggilingan sejauh 5 km. Soal elektrifikasi, Jenama Swedia ini punya Volvo FL Electric dan FE Electric dengan GVW 16 ton dan 27 ton. Kedua truk listrik ini mulai dipasarkan di Swedia, Norwegia, Jerman, Swiss, Prancis dan Belanda.
Bagian dari MoU, penyerahan seluruh kepemilikan UD Trucks kepada Isuzu yang rampung di akhir tahun. Dengan dijualnya UD Trucks, Volvo punya kelonggaran biaya untuk mematangkan visi teknologi. Nilai penjualan mencapai 22 miliar Krona atau sekitar Rp 32,8 triliun. Begitu semua administrasi selesai, diharapkan memberi dampak positif pada catatan laba operasi sebesar 2 miliar Krona (Rp 3 triliun) dengan peningkatan posisi kas senilai penjualan perusahaan.
Di lain sisi, Isuzu menambah kekuatan pada segmen Heavy Duty Trucks akibat pemindahtanganan ini. Sejalan dengan tujuan mereka, untuk menciptakan kekuatan bisnis truk besar di Jepang dan pasar global. Tidak menutup kemungkinan, teknologi kembangan Volvo diterapkan oleh Isuzu dan UD Trucks. Meski begitu, ditekankan bahwa segala bentuk kerja sama teknologi, diatur kembali melalui kontrak tersendiri.
Eksistensi Isuzu cukup kuat di Asia bila berbicara truk berukuran kecil dan menengah. Kolaborasi secara luas dan mendalam, khususnya di segmen light and medium duty trucks, diharapkan terjadi. Baik itu secara geografis maupun lini produk. Berkat kerja bareng ini, boleh jadi pengembangan mesin ramah lingkungan Isuzu semakin mudah dan cepat untuk diadaptasi.
Atas kolaborasi ini, President and Representative Director Isuzu Motors Limited, Masanori Katayama berkomentar, "Kami berniat untuk mendapatkan seluruh nilai dari keahlian masing-masing, baik itu dari segi produk maupun kekuatan geografis. Kolaborasi kami secara aktif berkontribusi kepada perbaikan pelayanan serta peningkatan kepuasan pelanggan, sekaligus mempersiapkan diri menuju revolusi logistik di masa datang."
Untuk saat ini bentuk perjanjian belum mengikat. Tahapan berikutnya, finalisasi cakupan bisnis yang akan ditransfer, uji kelayakan oleh Isuzu Motors, serta negosiasi kesepakatan mengikat. Penandatanganan kesepakatan berikutnya diekspektasikan terlaksana pada pertengahan 2020 dengan penyelesaian transaksi di penutupan tahun depan. (Krm/Tom)
Sumber: Isuzu.co.jp
Baca Juga: Truk ODOL Membandel, Kemenhub dan Kepolisian Percanggih Diri
-
Jelajahi Isuzu GIGA (4x2) Rigid-4 Cyl
Model Truk Isuzu
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
RPM at Max Torque
1600-2600
|
-
|
-
|
1400-2600 RPM
|
-
|
RPM at Max Power
2600
|
-
|
-
|
2600 RPM
|
-
|
Tenaga Maksimum
190
|
136
|
115
|
150
|
110
|
Max Torque
509 Nm
|
392 Nm
|
353 Nm
|
402 Nm
|
284 Nm
|
Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
|
Tren Deck Body
- Terbaru
- Populer
Artikel Truk Isuzu GIGA (4x2) Rigid-4 Cyl dari Zigwheels
- Motovaganza