Ini Alasan UD Trucks Quester Pilih SCR Dibanding EGR untuk Standar Euro 5
SCR, dan EGR, adalah dua jenis teknologi yang digunakan oleh truk modern saat ini untuk menghasilkan emisi yang ramah lingkungan. Seperti diketahui, per April 2022, pemerintah sudah menetapkan standar emisi Euro 4. Seluruh kendaraan bermesin diesel termasuk truk pun harus membenahi kendaraan mereka.
KEY TAKEAWAYS
Apa itu SCR?
Selective Catalytic Reduction, sistem pengendalian emisi yang terletak di luar proses pembakaran mesin.Banyak Keuntungan SCR.
Tak sensitif akan kualitas bahan bakar rendah, tak ada risiko penyumatan pada komponen mesin, cocok untuk mesin kapasitas besar."EGR harus menggunakan BBM dengan sulfur maksimal 50 PPM, atau setara Pertamina Dex. Hal ini akan menambah biaya bagi perusahaan yang menggunakan truk di Indonesia. Berbeda dengan sistem ECR yang bisa menggunakan biodiesel, B30 atau solar subsidi dan tetap menghasilkan gas buang Euro 5, itu keunggulan SCR," jelas Chief Executive Astra UD Trucks, Winarto Martono saat memperkenalkan teknologi UD Trucks Quester Euro 5 di Jakarta, hari ini (12/4).
Lantas, apa itu SCR dan EGR? Dijelaskan Winarto, SCR adalah Selective Catalytic Reduction, yakni sebuah sistem pengendalian emisi yang terletak di luar mesin, tepatnya pada saluran gas buang. Cara kerjanya memanfaatkan sistem penyemprotan cairan urea (AdBlue) untuk menurunkan kadar nitrogen oksida (NOx). Sistem ini, dipadankan dengan mesin commonrail mereka yang sudah digunakan sejak 2015.
Sementara EGR (Exhaust Gas Recirculation), merupakan sistem pengendalian emisi yang dilakukan di dalam proses pembakaran mesin. Hal inilah yang kemudian membuat Mesin dengan sistem EGR harus menggunakan bahan bakar diesel berkualitas tinggi seperti Pertamina Dex yang notabene harganya lebih mahal ketimbang Biodiesel B30.
Pemilihan SCR menurut Winarto akan mempermudah pengusaha truk dalam beradaptasi lantaran komponen suku cadang mesin relatif sama dengan sebelumnya. Tak cuma itu, sistemnya yang berada di luar mekanisme pembakaran utama mesin, membuatnya tak sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Dari situ, potensi keuntungan ekonomis karena biaya operasional yang lebih rendah pun, dimungkinkan.
Karena menggunakan sistem SCR tadi, maka ada sejumlah cairan tambahan (AdBlue) yang perlu dibawa oleh truk, selain bahan bakar, untuk membuatnya rendah emisi. Truk Quester Euro 5 punya tangki AdBlue dengan kapasitas 50 liter. Beserta sistem sensor, pompa, dan injeksi khusus mereka bertugas secara aktif mereduksi emisi di dalam tabung catalytic converter berteknologi SCR.
Sistem tambahan ini, diakui pihak Astra UD Trucks tak akan perlu perawatan khusus, lantaran sudah dirancang sedemikian rupa untuk dapat bekerja optimal. Lantas, bagaimana jika pengemudi lalai atau dengan sengaja, abai untuk mengisi AdBlue. Menurut pihak Astra UD Trucks, truknya dapat tetap berjalan ketika tangki AdBlue kosong, namun dengan performa yang otomatis diturunkan. Lebih jelas tentang 'hukuman' perubahan performa ini akan kami sajikan dalam artikel berikutnya.
"Saat ini Quester terbaru telah lulus pengujian emisi dari lembaga independen penguji dan dinyatakan nilai NOx yang dihasilkan dibawah ambang batas Euro 5, sehingga Quester memenuhi standar Emisi Euro 5 walaupun menggunakan bahan bakar biosolar atau B30 atau bahan bakar bersubsidi. Selain itu, Quester Euro 5 telah didaftarkan Sertifikasi Uji Tipe (SUT) di Kementrian Perhubungam, sehingga Truk Quester Euro 5 siap mengaspal di jalan,” tutup Winarto Martono. (Van)
Baca Juga: Truk Mercedes-Benz Euro 4 Tak Haram Pakai Solar Murah
-
Jelajahi UD Quester GKE
Model Truk UD
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga Maksimum
280
|
240
|
240
|
235
|
245
|
Max Torque
1050 Nm
|
686 Nm
|
686 Nm
|
706 Nm
|
775 Nm
|
Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
RPM at Max Power
-
|
-
|
-
|
2500
|
2500
|
RPM at Max Torque
-
|
-
|
-
|
1500
|
1500
|
|
Tren Box Body
- Terbaru
- Populer
Artikel Truk UD Quester GKE dari Zigwheels
- Motovaganza