Hino Kena Skandal Emisi, Akui Serahkan Data Palsu Sejak 2016
Pabrikan truk Hino Motors mengakui selama ini menyerahkan data emisi dan konsumsi bahan bakar yang tidak tepat pada otoritas transportasi Jepang. Anak perusahaan Toyota ini mengungkapkan praktik tersebut sudah dilakukan sejak 2016 lalu.
KEY TAKEAWAYS
Jumlah penjualan Hino berdasarkan data yan dicurangi
115.526 unitMengutip dari beragam sumber, hasil penjualan Hino Motor mencapai 115.526 unit dengan data yang dicurangi tersebut. Hino mengungkapkan pihaknya telah melakukan penyelidikan internal untuk mencari tahu penyebab permasalahan ini. Investigasi dilakukan ke bagian pra pengiriman inspeksi kendaraan untuk pasar domestik setelah ditemukan malpraktik dalam sertifikasi produksi mesin untuk pasar Amerika Utara.
Mesin-mesin yang tengah diinvestigasi ini digunakan juga untuk produksi kendaraan perusahaan induk Toyota juga Isuzu Motors Ltd, anak perusahaan Toyota yang dikenal dengan produk kendaraan komersialnya.
Presiden Hino Motor, Satoshi Ogiso mengungkapkan malpraktik ini terjadi karena karyawan merasa tertekan harus mengikuti aturan dan jadwal ketat untuk dapat mencapai target angka emisi tertentu. Sekitar 35 persen atau 22.000 unit kendaraan untuk pasar domestik Jepang diperkirakan menjadi subyek dari permasalahan ini.
Hino juga telah melaporkan masalah ini ke Kementerian Transportasi serta Kementerian Ekonomi dan Perdagangan Jepang. Pihak kementerian mengungkapkan kasus ini telah menyebabkan hilangnya kepercayaan publik serta keraguan terhadap proses pengujian sertifikasi emisi dan bahan bakar.
Pada Senin (7/3/2022) lalu, pihak kementerian transportasi telah mendatangi kantor pusat Hino untuk melakukan investigasi skandal terbaru di bidang industri otomotif Jepang ini. Hino kemudian telah menangguhkan penjualan tiga model mesin mereka sekaligus model kendaraan yang menggunakan mesin tersebut akibat dampak investigasi ini. Akibat lain dari skandal ini, saham Hino anjlok 17 persen, terendah selama 22 tahun.
Toyota sendiri sudah mengeluarkan pernyataan terpisah terkait kasus ini. Terdapat sekitar 3.000 unit model bus Coaster yang dikembangkan dan dibuat oleh Hino sejak 2019. Berdasarkan pengujian memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih buruk dibandingkan dengan apa yang dilaporkan.
Kasus pemalsuan hasil uji emisi ini bukan kali pertama terjadi. Pada 2018 lalu, Mazda, Suzuki, Yamaha mengungkapkan telah melakukan serangkaian tes yang tidak terstandar untuk menguji konsumsi bahan bakar dan emisi. Sebelumnya ada Subaru dan Nissan yang berada dalam pengawasan karena masalah yang sama.
Hino berencana untuk menggunakan pihak ketiga yang independen untuk melakukan investigasi. Selain itu diharapkan juga melakukan prosedur pengujian dan membentuk komite independen untuk mengawasi pengembangan mesin mereka. (STA/RS)
Baca juga: Tilang Elektronik Incar Truk ODOL, Ini Dia Lokasi Kameranya!
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Terbaru
- Populer
Video Truk Terbaru di Oto
Artikel Truk dari Zigwheels
- Motovaganza