GIICOMVEC 2020: DFSK dan Fuso Pamer Teknologi Ramah Lingkungan
Regulasi soal emisi gas buang kian ketat. Niscaya, era elektrifikasi bakal datang. Meski berbagai aspek penunjang sejauh ini belum bisa dibilang rampung. Namun ada dua produsen kendaraan niaga yang merespons cukup cepat – dengan memamerkan teknologi ramah lingkungan di GIICOMVEC 2020. Bukan lagi hybrid, melainkan lompat ke penggerak listrik.
DFSK Gelora E
Salah satunya DFSK. Mereka boleh dibilang menjadi pionir dalam meramu minibus niremisi di Tanah Air. Produk bertitel Gelora E, sanggup berpelesiran hingga 305 km dalam satu kali pengisian penuh. Jarak yang cukup jauh untuk mobil sekelas ini.
Hal itu datang dari rangkaian teknis di kolong dek. Tepat di tengah kabin, terdapat baterai berkapasitas 41,4 kWh. Sementara di kolong jok pengendara diisi modul serta inverter listrik. Dan pada akhirnya, semua tenaga diterjemahkan oleh motor elektrik di sumbu roda belakang. Alhasil produksi daya mencapai 73 Hp dan torsi sebesar 191 Nm. Momen puntir bisa digapai cukup instan berkat aliran listrik tadi.
Proses pengisian daya pun disediakan dalam dua opsi. Pertama, standard charging, memakan waktu 8 jam dari keadaan kosong hingga penuh. Tak bisa dibilang cepat memang. Namun untungnya, disediakan lubang pengisian fast charging. Yang satu ini hanya membutuhkan waktu 80 menit untuk mengisi baterai dari 20 persen sampai 80 persen. Dan jika dari keadaan mati, cukup colok kabel selama 2,5 jam, lalu tinggal nikmati jarak 300 km berikutnya. Praktis.
Untuk ukuran mobil niaga, fiturnya juga lengkap. Distribusi tenaga ke roda belakang memakai transmisi otomatis, dengan pengoperasian melalui kenop putar. Unik. Lantas konsol tengah diisi juga oleh layar, yang bisa menunjukkan kamera parkir, serta menyajikan berbagai kebutuhan entertainment. Hal-hal seperti sensor parkir, ABS, plus EBD juga hadir.
Mitsubishi Fuso eCanter
Pada segmen yang lebih besar, PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) boleh jumawa dengan membawa eCanter. Ia menjadi satu-satunya Light Duty Truck tanpa emisi gas buang. Unit yang dipamerkan pun merupakan versi produksi, yang siap ditugaskan pada aspal Tanah Air nantinya.
Dibekali enam modul baterai high voltage, dengan daya baterai total 82,8 kWh. Sementara motor elektriknya bisa memberikan gaya dorong sebesar 390 Nm, serta tenaga 180 Hp. Tercatat jarak maksimal sejauh 100 km, jika baterai dalam keadaan penuh, berikut menelan muatan 75 persen.
Lantas untuk mengisinya, disediakan dua metode: Standard dan Fast Charging. Agak lama memang jika mengandalkan arus listrik AC. Kurang lebih memakan waktu 9 jam. Tapi jika melalui arus DC, atau fast charging, cukup luangkan waktu 1,5 jam dan Canter pun bisa berkelana sampai 100 km.
Fitur keamanan pun menjadi poin penjualan “Fuso biru”. Penahan laju sudah disisipi Anti-Lock Braking System (ABS), berikut ditanamkan juga Elektronic Stability Program (ESP). Dan bagusnya, Lane Departure Warning yang lumrah tertera di mobil penumpang kelas atas turut tersaji di sini.
Selain dua merek tadi, truk dan bus lain cenderung konvensional. Namun setidaknya, semua produk kini mengklaim engine diesel mereka sudah sanggup menelan solar B30, yang dinilai lebih ramah lingkungan. Hal ini dilakukan guna merespons regulasi baru yang mewajibkan kendaraan komersial memakai bahan bakar nabati. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Edukasi Pengunjung Soal Keselamatan Kendaraan Komersial di GIICOMVEC 2020
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Truk Terbaru di Oto
Artikel Truk dari Zigwheels
- Motovaganza