GIIAS 2021: Mitsubishi Fuso Hadirkan Mining Spec untuk Sambut Pasar 2022
Produk kendaraan niaga mendapatkan pukulan hebat selama pandemi seperti segmen pasar kendaraan lainnya. Namun belakangan tren penjualan terus bertumbuh dan ikut merasakan manisnya kegiatan bisnis pertambangan yang memulai roda produksi di beberapa daerah.
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku distributor resmi truk Mitsubishi Fuso ikut merasakan bergairahnya pasar pertambangan ini. Sebagai pemimpin pasar, Fuso tidak ingin ketinggalan dan menghadirkan Fuso New Mining Spec pada ajang GIIAS 2021.
“Ini adalah varian baru yang segera kita pasarkan bulan Desember. Kita hadirkan ini mengingat demand market untuk mining sudah mulai meningkat sejak awal tahun,” ucap Duljatmono, Sales and Marketing Director PT KTB di GIIAs 2021, Jumat (12/11).
Truk terbaru ini dilengkapi dengan OEM Power Take Off (PTO), radiator guard dan rotary lamp. Semua dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan di industri pertambangan. Sebelumnya konsumen lebih sering memasang sendiri alat-alat tambahan yang dibutuhkan di area mining tersebut sehingga permintaan yang tinggi terhadap spek mining direspon oleh KTB.
“Misalnya PTO, alat yang menyambung bagian kendaraan dan penggerak dump. Perbedaan kedua ada karburator protector karena tambang offroad medannya keras dan dibutuhkan alat khusus. Mud guard juga dibutuhkan melindungi pergerakan kendaraan di area mining. Untuk saat ini mining spec hanya ada di model 6x4,” ucap Duljatmono.
Baca juga: GIIAS 2021: Isuzu Sudah Siap Euro 4 Sejak 10 Tahun Lalu
Pasar 2022
Kondisi yang tidak menentu akibat pandemi beberapa waktu lalu membuat produsen berhati-hati menentukan strategi. Ini juga dirasakan KTB yang merasakan kesulitan melihat apa yang akan terjadi pada pasar di 2022. Naoya Takai, Presiden Direktur PT KTB mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan pasar komersial bergerak. Ini melihat kondisi yang terhadi di 2021.
Pertama, konsumen segan untuk membeli pada periode awal tahun, sekitar Januari sampai Juli, karena masih melihat dampak pandemi. Di Agustus konsumen mulai melakukan pembelian.
“Kemudian konsumen takut adanya kenaikan harga dan krisis semikonduktor yang melanda beberapa waktu lalu. Juga soal regulasi Euro4 yang memperkirakan membuat harga naik. Ini membuat permintaan sedikit stagnan. Pada 2022 mungkin akan ada kenaikan pembelian sebelum kehadiran Euro4, atau mungkin setelahnya. Memang tidak ada jawaban pasti soal angka kenaikannya,” ucap Takai di kesempatan yang sama.
Takai mengungkapkan, untuk tantangan ke depan Mitsubishi Fuso sudah menerapkan beberapa hal seperti misalnya menggunakan sistem telematika bernama Runner sejak 2017. Runner adalah alat yang berguna bagi konsumen mengelola armada selama kondisi pandemi. Alat ini dilengkapi GPS dan engine starter kill yang memungkinkan pelanggan untuk memantau kondisi kendaraan dan situasi kendaraan seperti tekanan ban, sisa bahan bakar dan dalam kondisi darurat dapat mengaktifkan engine starter kill dari jarak jauh dengan memeriksa lokasi truk dengan GPS.
Selain itu Mitsubishi Fuso juga merangkul ekosistem digital dengan menghadirkan official store di Tokopedia dan Monotaro. Ide menjual truk di market place ini ternyata membuahkan hasil dengan lebih dari 1.000 unit truk Mitsubishi Fuso melalui Tokopedia sejak 2020 lalu.
Selama 51 tahun keberadaannya di Indonesia, Mitsubishi Fuso telah menjual sebanyak 1,32 juta unit hingga Oktober 2021. Ini membuat Mitsubishi Fuso sebagai populasi truk terbesar di Indonesia. (Sta/Raju)
Baca juga: Digitalisasi dan Elektrifikasi, Strategi Mitsubishi Fuso di Masa Depan
Model Truk Mitsubishi
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Terbaru
- Populer
Artikel Truk Mitsubishi dari Zigwheels
- Motovaganza