Demi Pacu Bisnis Kendaraan Komersial di Indonesia, Daimler Bikin Entitas Baru
Sepanjang 2019 kinerja penjualan kendaraan niaga melorot. Terutama di segmen truk heavy duty truck (HDT) serta bus di Indonesia. Tapi, Mercedes-Benz mengaku berhasil mempertahankan volume penjualan seperti pada tahun sebelumnya. Bahkan awal 2020, perusahaan membagi kelompok kerja. Maka berdirilah PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia, sebagai fasilitas produksi.
“Kami bangga kendaraan niaga Mercedes-Benz terus tumbuh di pasar Indonesia. Meskipun pada 2019 jadi tahun sulit bagi bisnis mobil komersial. Namun bisnis kami tumbuh semakin kuat dengan peresmian empat diler kendaraan niaga tahun lalu. Total 27 diler penjualan dan layanan purnajual di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, kami kian optimis untuk kesuksesan tahun ini. Terutama dengan berdirinya PT Daimler Commercial Vehicle Manufacturing Indonesia,” ungkap Jung Woo Park, Presiden Direktur Daimler Commercial Vehicles Indonesia, dalam keterangan resmi (19/2).
Divisi bus Mercedes-Benz di sini berhasil meningkatkan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya. PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia berhasil melego 2,695 kendaraan niaga. Kalau dibedah, terdiri dari 1,861 truk dan 834 bus. Pangsa pasar kendaraan truk Mercy merangkak tipis 1,3 persen. Sementara jenis bus meningkat sebesar 2,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Lalu dari sisi portofolio produk, kami bakal memperkenalkan dua fitur baru tahun ini. Bogie suspension untuk rigid model dan hub-reduction untuk 6x4 tipper models. Mereka dikembangkan secara khusus untuk kebutuhan pelanggan Indonesia. Dengan peranti anyar ini, kami siap meningkatkan volume penjualan pada 2020. Lebih lanjut, seluruh kendaraan truk dan bus Mercedes-Benz di Indonesia telah siap menenggak jenis solar B30,” Park menambahkan.
PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) mengaku senantiasa mendukung kebijakan pemerintah. Dari mengendalikan tingkat komponen impor hingga berhasil merakit produk kendaraan niaga melalui skema Incomplete Knock Down (IKD). Hampir 30 persen komponennya diproduksi di dalam negeri.
“Untuk diketahui, DCVMI merupakan implementasi dari Project Future oleh Daimler AG di Indonesia. Kami berharap kehadirannya dapat membuat divisi kendaraan niaga Mercedes-Benz di Indonesia menjadi lebih fokus. Juga kompetitif sesuai dengan fungsi masing-masing entitas. Perubahan struktural organisasi ini merupakan bagian dari strategi pasar di Indonesia. Dengan harapan dapat membawa kesuksesan untuk mobilitas masa depan serta bisnis berkelanjutan di sini,” ucap Tim Grieger, Presiden Direktur DCVMI.
Pengembangan SDM
Agar cita-cita itu terwujud, mereka mengembangan sumber daya manusia (SDM). Ini salah satu perhatian utama pabrikan. Misal menggelar program pelatihan vokasi. Langkah ini bagian integral rekrutmen Mercedes-Benz di sini. Selain itu, perusahaan memulai ragam program pengembangan bakat guna meningkatkan layanan purnajual.
Mereka juga telah menyelenggarakan Indonesia TechMasters 2020. Sebuah kompetisi untuk teknisi kendaraan niaga pada Oktober 2019. Kompetisi ini merupakan sebuah apresiasi dan ajang untuk mengembangkan keterampilan para teknisi. (Alx/Odi)
Baca Juga: Bocoran Kendaraan Komersial Baru Yang Meluncur di GIICOMVEC 2020
Model Truk Mercedes Benz
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Truk Mercedes Benz Terbaru di Oto
Artikel Truk Mercedes Benz dari Zigwheels
- Motovaganza