Bertemu Langsung Metropod, Calon Bus Otonom Mini dari MAB
PT Mobil Anak Bangsa (MAB) hadir di pameran Periklindo Electric Motor Show (PEVS) 2022 dengan beragam produk. Salah satu yang menarik adalah Metropod. Merupakan bentuk bus listrik berukuran mini untuk mobilitas komunitas.
KEY TAKEAWAYS
MAB Metropod
Bus listrik imut yang cocok sebagai mini feeder“Metropod ini kita memikirkan juga adalah setelah orang turun dari halte, mau ke rumahnya bagaimana? Istilahnya first dan last mile seperti apa,” ucap Kelik Irwantoro, Direktur Utama PT Mobil Anak Bangsa (MAB) saat ditemui beberapa waktu lalu.
Metropod yang merupakan kendaraan listrik dengan sebutan first and last mile memang moda angkutan penghubung yang digunakan dari tempat tinggal atau tempat kerja. Masyarakat bisa terhubung dengan moda angkutan transportasi massal yang lebih besar.
Oto.com melihat langsung Metropod dari dekat di pameran PEVS 2022. Kesan futuristiknya tidak bisa diacuhkan. Dengan bentuk mengotak dan bagian depan kaca depan yang lebar. Metropod menawarkan dimensi panjang 3.652 mm, lebar 1.525 mm dan tinggi 2.175 mm. Terdapat pintu geser di sisi kiri untuk keluar masuk penumpang dengan mudah.
Baca juga: Kolaborasi MAB dan Trans Jakarta, Naik Bus Listrik Dikenai Tarif Reguler 1 Agustus 2022
Masuk ke dalam, karena tingginya sekitar 2 meter, kesan lapangnya makin terasa. Metropod menawarkan ruang untuk tujuh sampai sembilan penumpang dengan format empat sampai enam orang duduk dan tiga berdiri.
Di atas kertas spesifikasinya menggunakan baterai Lifepo 72 V 15,13 kWh. Motornya menggunakan permanent magnet synchronous motor (PMSM) dengan daya 10 kW dan maksimal di 20 Kw. Torsi motornya sekitar 47 Nm dan 210 Nm di puncak.
PT MAB melihat peluang untuk mengisi kekosongan moda angkutan first & last mile yang nyaman dan aman. Penempatannya bisa di kawasan sub-urban, kota satelit, kawasan industri, dan lainnya sebagai mini feeder untuk transportasi massal di kota besar.
Metropod merupakan kendaraan berkonsep LSEV (Low Speed Electric Vehicle). Kendaraan ini cocok digunakan di lingkungan perumahan atau komplek industri. Kecepatan angkutan ini maksimal 40 km per jam, kecepatan yang terhitung pas untuk efisiensi waktu perjalanan dengan faktor keamanan di sisi penumpang, pengemudi, pejalan kaki atau pengguna jalan.
Desain Metropod dikembangkan oleh PT MAB. Selain itu Universitas Sebelas Maret (UNS) juga dilibatkan untuk pengembangan baterai dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk pengembangan motor propulsinya.
Metropod akan dikembangkan lebih jauh di masa depan untuk menjadi platform kendaraan otonom. Tidak main-main tingkat pengendaliannya ada di Level 4 yang dikhususkan untuk mobilitas cerdas perkotaan. (STA/TOM)
Baca juga: 2 Skutik Listrik Tiruan Vespa Tampil di PEVS 2022, Harga Mulai Rp16 Jutaan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Truk Terbaru di Oto
Artikel Truk dari Zigwheels
- Motovaganza