Berangkat dari kasus kecelakaan yang tinggi di Indonesia, Astra Honda Motor (AHM) gencar mempromosikan Safety Riding dan Training Center (AHMSRTC) ke publik. Lokasinya sendiri ada di kawasan Greenland International Industrial Centre (GICC) Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.

AHM Safety Riding Park yang jadi bagian dari fasilitas tersebut merupakan fasilitas Safety Riding Honda terbesar di kawasan Asia Tenggara. Total lahannya mencapai 8,5 hektar yang mampu menampung 15 ribu orang berlatih setiap tahunnya.

Manager Safety Riding AHM, Johanes Lucky Margo Utomo, nantinya ketika pemotor melakukan safety riding di sini bukan cuma hard skill saja yang diasah, namun kemampuan soft skill juga ditingkatkan. Selain memiliki fasilitas bangunan yang mumpuni, dia juga menjelaskan di sini dilengkapi dengan safety riding course sesuai karakter dan kontur jalan di Indonesia, baik medan aspal maupun trek off-road. Kurang lebih fasilitas tersebut berdiri di lahan seluas 4 hektar.

"Saat ini kami memiliki 143 instruktur teruji dan bersertifikasi. Ada pula lebih dari 19 ribu program pelatihan, 940 Honda training tider, dan fasilitas di Deltamas ini menjadi yang kesembilan milik Honda Motor," kata Lucky, di sela-sela pengenalan AHMSRTC kepada media, Kamis (30/9).

Sampai saat ini AHM jadi perusahaan sepeda motor yang memiliki fasilitas safety riding terbanyak di Indonesia, selain di Cikarang Deltamas, mereka sudah lebih dulu membangun di daerah Serang, Jambi, Tangerang, Yogyakarta, Surabaya, Pekanbaru, Medan, dan Bandung.

Selanjutnya, selain menargetkan 15 ribu orang dewasa ikut pelatihan setiap tahunnya, AHM juga membidik usia dini bahkan level anak-anak lewat Kids Traffic Park. Di sini akan dikenalkan rambu-rambu lalu lintas, cara menyeberang yang aman, sampai cara berinteraksi dengan pengguna jalan lain dengan berbagai alat peraga yang dihadirkan.

Baca juga: Mau Boyong Honda CRF150L? Cicilan Termurah Mulai Rp 1 Jutaan

"Bicara target tentu kita inginnya 100 persen sesuai kapasitasnya 15 ribu orang per tahun dan untuk anak-anak 2 ribu per tahun. Jika ditotal kami berharap bisa 17 ribu orang," ungkap dia.

Kami pun sempat menjajal dan mengunjungi beberapa fasilitas pelatihan di sini, misalnya seperti mengoperasikan simulator sepeda motor, mengetes kepekaan serta reaksi, menjajal riding course, mengunjungi social room, sarana olahraga, sampai dormitory yang konsepnya dibuat sedemikian menarik. Lucky bilang, alasan fasilitas tersebut dibuat maksimal untuk menyedot minat masyarakat datang terutama kaum millenials.

"Saat mereka datang kami akan buat secara fun, tidak membosankan, dan tentu mengasyikan. Berdasarkan data Korlantas, kecelakaan didominasi umur muda, dan jika ditotal setiap jamnya ada 2 sampai 3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan," kata dia.

Terbuka untuk masyarakat umum dan gratis

Dikatakan Lucky, AHMSRTC memang dihadirkan untuk untuk masyarakat umum pengguna motor buat belajar dan meningkatkan kemampuan keselamatan berkendara. Bagi yang tertarik semua fasilitas disediakan secara gratis, mulai dari gears sampai dengan kendaraan praktiknya.

“Jangan khawatir, kita sediakan semua fasilitas sampai ke kendaraannya, lebih baik memang pakai kendaraan yang sudah disediakan karena sudah dilengkapi dengan berbagai macam pelindung dan aksesoris safety,” katanya

Ada 2 cara untuk mendaftar, pertama jika ingin datang secara individual bisa mengunjungi laman resmi safetyridingpark.astra-honda.com untuk mendaftar dan menyesuaikan jenis kelas yang ingin diikuti. Setidaknya ada 4 jenis pelatihan mulai dari kelas pemula pre-ride, kelas pemula pre-clutch, kelas berkendara tingkat umum dasar, dan kelas berkendara umum tingkat menengah.

"Yang kedua jika ada satu grup atau komunitas bisa mengajukan proposal dan kita buatkan kelas tersendiri. Semuanya bisa diakses lewat website, menghubungi call center, atau langsung datang ke sini. Ini cocok untuk perusahaan, sekolah, kampus, atau instansi terkait. Kita sediakan semua secara gratis," katanya.

Baca juga: Menakar Peluang Honda Vario 160 Bermesin 4 Katup Melantai di GIIAS 2021

Komitmen AHM

Sebagai produsen sepeda motor dengan angka penjualan terbesar di Indonesia, tentu ini jadi salah satu tanggung tanggung jawab moral perusahaan untuk menekan angka kecelakaan yang masih tinggi. Namun akan menjadi percuma jika mereka sudah menyiapkan namun dari sisi masyarakat masih acuh bahkan abai soal keselamatan berkendara.

"Dari program dan infrastruktur yang kita bawa dan sediakan itu jadi wujud komitmen kita. Tapi ini akan jadi sia-sia jika dari sisi sana (pemotor) tidak bisa menerima kita. Namun kami terus akan mengkampanyekan kesadaran dan keselamatan itu sangat penting. Di satu sisi kita bangun fasilitas, si pemotor kita sadarkan untuk mau ikut pelatihan," ungkapannya. (Kit/Raju)

Baca juga: Agar Tak Tertipu, Cek 3 Komponen ini Sebelum Membeli Honda Vario Bekas