Visi Nissan Kalahkan Dominasi Hybrid Toyota

Nissan Motor Co, berkeinginan menggoyahkan dominasi Toyota dalam hal penjualan mobil hibrida. Tekad itu diperkuat dengan lahirnya mobil bernama Note e-Power di negeri asalnya, Jepang.

Sesaat setelah diluncurkan, mobil jenis hatchback ini, berhasil mendominasi penjualan kendaraan hibrida di Jepang. Bahkan angkanya mampu mengalahkan penjualan Toyota Prius untuk pertama kalinya.

Toh kesuksesan yang diraih Note e-Power, tidak lantas membuat Nissan bangga diri. Nissan malah berencana memperluas penjualan Note e-Power hingga ke berbagai negara di seluruh dunia. Seperti yang diungkapkan Wakil Presiden Eksekutif Nissan, Daniele Schillaci yang merupakan penanggung jawab penjualan Nissan di seluruh dunia. Ia bilang, teknologi yang dihadirkan ini, layak dan bisa digunakan di luar Jepang.

"Ini adalah teknologi yang jelas bisa digunakan di luar Jepang serta hampir di semua pasar utama kami. Kami berpikir untuk bergerak maju lebih cepat pada mobil listrik, mobil listrik murni, tapi juga teknologi e-Power ini," kata Schillaci dalam sebuah acara di Shanghai, China seperti yang dinukil dari AutoNews.

Mesin yang digunakan Nissan pada Note e-Power dianggap sama dengan yang digunakan Chevrolet Volt. Mesin berkapasitas 1.2 liter tiga silinder yang berfungsi sebagai generator listrik untuk mengisi baterai lithium-ion yang ada pada mobil ini.

Nantinya setelah baterai terisi, saatnya tenaga motor listrik yang bekerja menyuplai power ke roda sehingga dianggap mobil ini lebih hemat energi dan juga ramah lingkungan. Mesin yang digunakan pada Note e-Power dianggap tidak sama dengan Volt yang mesin bensinnya terus bekerja bersamaan dengan mesin listriknya sehingga lebih hemat bahan bakar.

Bahkan pabrikan asal Jepang ini, mengklaim bila Note e-Power bisa melaju hingga 32,7 km hanya dengan satu liter bahan bakar. Namun Schillaci tidak menjelaskan lebih lanjut pasar mana yang akan menjadi tujuan pemasaran Note e-Power ini.

"Ketika sebuah teknologi berhasil, wajar rasanya bagi kita untuk mencari sesuatu yang sedikit lebih luas," hanya itu penjelasan Schillaci.

Baca Juga: Nissan dan Renault Terkenda Dampak Ransomware WannaCrypt

Sumber: Leftlanenews, AutoNews