Persiapan Produksi Kembali, Daihatsu Latih Karyawan Pabrik
Daihatsu kemarin menghentikan aktivitas pabriknya. Berlangsung dari 10 April lalu, pada awalnya pabrikan asal Jepang ini berencana membuka kembali pada 17 April. Namun, karena adanya perluasan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), periodenya ditambah hingga 24 April.
Setelah lewat waktu yang ditentukan, Daihatsu lantas tak langsung membuka normal. Tenaga pekerjanya diberikan pelatihan, agar produksi dapat berjalan mengikuti protokol pencegahan COVID-19. Tujuannya sebagai persiapan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di masa depan.
Pelatihan pun dilakukan sambil menerapkan aturan physical distancing. Dengan tidak menggelar secara masif atau menghadirkan banyak orang. Kemudian jarak antar pekerja dipastikan minimal 1 meter. Bagi karyawan yang mengisi kantor pusat, sementara masih diberlakukan bekerja dari rumah (work from home), selama periode PSBB. Ini sesuai Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.412 tahun 2020.
Baca Juga: Toyota Indonesia Tak Produksi Ventilator COVID-19, Daihatsu Masih Pelajari
“Kondisi pandemi COVID-19 saat ini, kami akan memastikan seluruh proses produksi ADM sesuai dengan peraturan pemerintah. Sehingga kesehatan dan keselamatan karyawan tetap terjaga. Latihan diberikan sebagai komitmen kami untuk selalu mengikuti peraturan pemerintah secara maksimal,” ujar Erlan Krisnaring, Senior Executive Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam keterangan resminya.
Setelah persiapan diyakini layak, Daihatsu tetap tak serta merta mengaktifkan jalur produksi seperti semula. Pihaknya akan mempertimbangkan memulai untuk memenuhi permintaan pasar ekspor saja. Tentunya dengan proses yang menjadi lebih lambat, karena karyawan dan jam kerja terbatas. Sebagai informasi, fasilitasnya terdapat di dua daerah, Sunter dan Karawang. Total kapasitas terpasang per tahunnya mencapai 500 ribuan unit. Di sini beragam unit dibuat, termasuk model kolaborasi dengan Toyota.
Penurunan Jualan dan Strategi
Wabah virus corona memang berdampak cukup besar bagi industri otomotif. Tak hanya menyebabkan penghentian sementara aktivitas pabrik dan perkantoran, tapi juga penjualan yang mengalami penurunan. Daihatsu sempet memprediksi terjadi reduksi sekitar 40 persen pada tahun ini karena pandemi.
Ini mengaca dari proyeksi Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), dari penjualan 1 juta unit menjadi 600 ribu. Menurut Daihatsu persentase performanya tak jauh beda dari situ. Adapun berdasarkan data, penjualan retail pada Januari sebanyak 14.582 unit. Kemudian menurun pada Februari menjadi 13.658 unit. Maret kemarin makin terpuruk dan cukup signifikan, yakni 10.946 unit.
Beragam strategi pun diimplementasikan agar tetap dapat menarik minat pelanggan. Salah satunya dengan mempermudah akses, tanpa perlu memaksa konsumen keluar rumah untuk mendatangi diler. Caranya lewat layanan digital baik web maupun aplikasi resmi. Kegiatan membeli mobil Daihatsu hanya lewat sentuhan jari. (Hfd/Odi)
Baca Juga: Nasib Penjualan Daihatsu di Tengah Pandemi COVID-19
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Daihatsu
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Mobil Daihatsu Terbaru di Oto
Artikel Mobil Daihatsu dari Carvaganza
Artikel Mobil Daihatsu dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature