Neta X Siap Meluncur di Indonesia, Mulai Produksi Lokal pada Juli 2024
Sekaligus diekspor ke pasar negara lain
Menteri Perindustrian pekan lalu berkunjung ke Cina, bertemu banyak produsen otomotif. Dalam kesempatan yang sama. Zhou Jiang, Vice President of Neta Auto & President of Overseas Business Department memaparkan sejumlah rencana mengenai produk di Indonesia. Separuh produksi bakal diekspor ke mancanegara. Termasuk rencana membawa model baru yakni Neta X di sini. Rencana produksi pada Juli 2024 dan kemungkinan mengaspal di GIIAS sebentar lagi.
KEY TAKEAWAYS
Berapa kapasitas produksi Neta di Indonesia
Hasil kerja sama fasilitas perakitan di sini memiliki kapasitas 30.000 unit per tahun“Perusahaan sudah mewujudkan tingkat lokalisasi (TKDN) sebesar 40 persen di Indonesia. Pada Mei, kami sudah memproduksi model Neta V di Tiongkok. Lalu Juni ini, kami memproduksi secara massal di Indonesia. Sedangkan Juli 2023, hendak memproduksi model Neta X. Ini merupakan hasil partner kerja sama di Indonesia dengan kapasitas produksi sekitar 30.000 unit per tahun,” sebut Zhou.
Di Thailand Neta X sudah dipasarkan dengan dua varian pilihan baterai, 51,8 kWh dan 62 kWh. Mobil ini berbadan besar. Ia memiliki panjang 4.619 mm, lebar 1.860 mm, serta tinggi 1.628 mm. Baterai terpasang sanggup menggerakkan satu motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 161 Hp (163 PS) serta torsi 201 Nm. Kecepatan maksimal tembus 150 km/jam.
Untuk daya jelajah bisa mencapai 401 km dengan modal baterai berkapasitas 51,8 kWh. Sedangkan baterai berkapasitas 62 kWh mampu melesatkan sejauh 501 km berdasar metode CLTC. Mereka siap memenuhi regulasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 40 persen termasuk perakitan baterai agar mendapat insentif dari pemerintah.
Baca Juga: SUV Listrik Neta L Memulai Penjualan, Tawarkan Pengisian Daya Sangat Cepat
Tahun ini, Neta siap memasarkan sebanyak 6.000 unit kepada konsumen di Indonesia. Dan sedang membuka 50 gerai di penjuru Tanah Air. “Kami merencanakan setiap tahun meluncurkan satu model baru. Kami akan meluncurkan Neta X yang diproduksi di Tiongkok. Model Neta X cukup laris pada bulan lalu, menembus lebih dari 30.000 unit,” imbuh Zhou, dalam keterangan tertulis.
Selain Neta X, perusahaan juga menyampaikan komitmen memproduksi new model Neta L pada tahun depan. Perusahaan bertekad memenuhi TKDN 60 persen pada akhir 2025. Mereka ingin terus bekerja sama dengan Indonesia. Lalu meningkatkan kontribusi demi pengembangan produk otomotif di sini. Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada perusahaan otomotif ini. Karena mendukung percepatan produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di dalam negeri.
“Kami tentu berharap ke depan, aktivitas produksi Neta bisa lebih ditingkatkan. Apalagi strategi market dari Neta, 50 persen dari total produksi akan dijadikan barang ekspor. Dan secara global perusahaan ini sudah melakukan ekspor sebanyak 40 negara di dunia,” tutur Agus Gumiwang, Menperin di Beijing, pekan lalu.
Agus Gumiwang menyampaikan, Kementerian tertarik mendorong Neta agar bisa tumbuh bersama dengan baik dalam membangun industri otomotif berdaya saing global. Menurutnya, pemerintah memiliki berbagai macam fasilitas insentif yang bisa dimanfaatkan perusahaan. Sehingga bisa menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan hub ekspor. Khususnya untuk kendaraan setir kanan. “Kami menargetkan pada 2030, populasi EV di Indonesia dapat mencapai angka 600.000 unit. Jadi, kalau Neta merencanakan produksi 6.000 mobil per tahun. Kami yakin penyerapan dari pasar domestik di Indonesia bakal sangat baik,” sambungnya.
Info tambahan. Terdapat peluang besar dalam mengembangkan industri otomotif di Indonesia. Yaitu apabila melihat data rasio kepemilikan mobil di sini baru sekitar 99 unit per 1.000 orang. Sementara itu, di negara kompetitor lain seperti Malaysia, rasio 490 unit per 1.000 orang dan Thailand 275 unit per 1.000 orang. “Namun demikian, angka rendah itu bisa menjadi peluang. Karena artinya ada ruang untuk tumbuh itu benar-benar ada. Apalagi kalau dibandingkan dengan total populasi negara. Sehingga Neta bisa melihat Indonesia sebagai pusat buat ekspor,” tandas Menperin.
Adapun pasar ekspor kendaraan listrik yang perlu dijajaki oleh Neta antara lain ke negara-negara wilayah ASEAN dan Oceania. Menperin melihat adanya peluang untuk melakukan ekspor ke Australia. Karena di sana adalah negara dengan setir kanan. Mungkin secara ekonomi bisa menguntungkan dan diharapkan juga produksinya bisa di sini. Kemenperin pun mengharapkan agar mereka melakukan riset pasar komprehensif terhadap selera masyarakat. Sehingga produk dihasilkan dapat sesuai kebutuhan khalayak. Pemerintah juga mendorong agar perusahaan dapat melakukan percepatan produksi jajaran EV lain di nusantara. (ALX/ODI)
Baca Juga: Neta Siap Jadikan Indonesia Hub Produksi EV Setir Kanan untuk Ekspor
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Neta
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Neta Terbaru di Oto
Artikel Mobil Neta dari Carvaganza
Artikel Mobil Neta dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review