Mulai Produksi Lokal Tahun Depan, Harga DFSK Gelora E Bisa Lebih Murah Rp100 Juta
Mobil listrik DFSK Gelora E siap dirakit lokal tahun depan. Menjadi upaya DFSK untuk meningkatkan daya saing produk, sekaligus menguatkan merek di segmen elektrifikasi. Mengingat sejak dipasarkan 2021, model mendapatkan respons sangat baik dari masyarakat. Terkhusus sektor komersial. Kalau jadi produksi lokal, dijanjikan harga terpangkas sampai Rp100 juta.
KEY TAKEAWAYS
Produksi lokal Gelora E memangkas harga jual
Diklaim sampai Rp100 jutaanGelora E masih didatangkan dari Cina. Membuat harga jual lebih tinggi karena terkena pajak impor hingga 40%. Pembuatan secara lokal diklaim dapat memangkas banderol. Tak tanggung-tanggung, dikatakan Sales and Marketing Director PT Sokonindo Automobile, Rifin Tanuwijaya reduksi dapat mencapai Rp100 jutaan.
"Bisa lebih murah. Blind van sekitar Rp350 jutaan, yang minibus Rp390 jutaan,” ucapnya.
Baca juga: DFSK Seres SF5 Baru Terealisasi 4-5 Tahun Lagi, Apa Penyebabnya?
Dua varian ditawarkan untuk Gelora E saat ini. Blind van untuk angkutan barang dan minibus untuk penumpang. Adapun harga ditawarkan saat ini Rp484 juta dan Rp582,1 juta untuk wilayah DKI Jakarta. Berkurangnya banderol diharapkan dapat menarik minat konsumen lebih besar. Mengingat target pasarnya segmen komersial yang sensitif terhadap harga.
Produksi Gelora E dijadwalkan berlangsung di pabrik Cikande, Serang, Banten. Fasilitas sudah dinyatakan siap, dengan memanfaatkan teknologi 4.0. Bahkan diklaim CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus, pabrik DFSK sudah sangat canggih lantaran menggunakan perangkat robotic dan sumber daya manusia terlatih. Kapasitas produksi pabrik yang mencapai 50 ribu unit per tahun baru terpakai sedikit, yakni sekitar 15%.
Beberapa waktu lalu DFSK memamerkan Gelora E yang ditransformasi menjadi ambulans. Ini menjadi pembuktian bahwa mobil listrik sangat mampu digunakan untuk kebutuhan komersial. Di atas kertas, ia menggendong baterai lithium iron phospat berkapasitas 42 kWh yang mengizinkan daya jelajah mencapai 300 km lebih. Angka segitu tentu dapat memenuhi kebutuhan komersial yang tinggi mobilitas. Bahkan lebih lanjut Alexander mengungkapkan bahwa unit tersebut saat ini tengah digunakan sebagai angkutan umum di Sumatera.
“Gelora E juga kami uji coba di Sumatera jadi angkutan umum. Kalau dilihat spesifikasinya, konsumen sangat diuntungkan. Karena biaya operasional bahan bakar jadi berkurang jauh, perawatan juga tidak sulit,” terang Alex.
Selain menguatkan produk dengan produksi lokal, DFSK juga terus berupaya meningkatkan perangkat pendukung. Mulai dari jaringan yang semakin merata, mekanik terlatih dan tersertifikasi sehingga dapat menangani kendaraan listrik, hingga ketersediaan suku cadang original.
“Kami ingin memastikan operasional konsumen sehari-hari berjalan dengan lancar. Semua ini kami berikan demi melayani konsumen dengan menghadirkan mobilitas yang menyenangkan," Alexander memungkasi.
(HFD/TOM)
Baca juga: Rencana Subsidi Pemerintah, EV Rp80 Juta dan Hybrid Rp40 Juta
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi DFSK Gelora Electric
Model Mobil DFSK
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil DFSK Gelora Electric Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
Tenaga
80
|
93
|
134
|
211
|
Tempat Duduk
2
|
2
|
11
|
7
|
Kapasitas Baterai
42 kWh
|
-
|
-
|
-
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Manual
|
Manual
|
Otomatis
|
Mesin
-
|
1493
|
2982
|
1991
|
|
Tren Minivans
- Populer
Artikel Mobil DFSK Gelora Electric dari Carvaganza
Artikel Mobil DFSK Gelora Electric dari Zigwheels
- Motovaganza