Mobil Otonom Renault Bisa Hindari Kecelakaan Layaknya Pengemudi Profesional
Mimpi tentang mobil swakemudi atau autonomous memang kian nyata. Semakin banyak produsen mobil yang mengembangkan teknologi ini. Tak hanya produsen mobil, perusahaan penyedia layanan taksi online, sampai raksasa internet Google pun ikutan. Namun, kenyataannya, mewujudkan impian ini tak semudah yang dikira.
Belakangan banyak kecelakaan yang melibatkan mobil swakendali. Bahkan sampai ada yang merenggut nyawa. Joshua Brown, seorang pengemudi Tesla Model S, tewas saat berpacu dalam mode Autopilot di Amerika Serikat. Sistem Autopilot Tesla keliru membaca truk trailer 18 roda yang menyeberang di depannya. Tesla milik Josh pun menerjang truk dan mengempaskan mobil. Memang, sistem Autopilot dirancang agar dapat menghindari kecelakaan di jalan raya. Namun pada kasus Josh Brown, terjadi malfungsi atau kegagalan sistem.
Selain kasus Josh Brown, masih banyak kasus lain yang melibatkan mobil otonom. Itu sebabnya, banyak produsen mobil yang sedang mengembangkan mobil otonom, mulai giat mendalami isu ini. Tak kecuali Renault. Manufaktur asal Prancis ini, beberapa waktu lalu (7/11) mengumumkan, mereka berhasil mengembangkan sistem kendali otonom yang dapat menghadapi skenario berkendara penuh tantangan.
Renault menyebut sistem kendali otonomnya, mampu mengendalikan kendaraan menghindari halangan dengan kemampuan layaknya seorang pengemudi profesional. Para penguji profesional Renault sendiri lah yang menjadi benchmark dan inspirasi pengembangan teknologi ini.
“Kami selalu ingin menjadi yang terdepan dalam hal pengembangan produk, desain dan teknologi yang inovatif,” kata Simon Hougard, Direktur Renault Open Innovation Lab. Kepala pusat pengembangan teknologi Renault yang berlokasi di Silicon Valley, Amerika Serikat itu menambahkan, “usaha kami dalam mengembangkan teknologi berkendara otonom yang canggih, menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan konsumen terhadap mobil otonom kami nantinya.”
Dalam mengembangkan teknologi ini, Renault Open Innovation Lab bekerja sama dengan Dynamic Design Lab Stanford University yang dipimpin oleh Professor Chris Gerdes yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Innovation Officer Kementrian Transportasi Amerika Serikat. Pengembangan teknologi mobil otonom yang terus Renault kembangkan ini, sejalan dengan rencana Renault untuk meluncurkan tak kurang dari 15 mobil dengan kemampuan otonom hingga 2022. (Rzk/Odi)
Baca Juga: Renault-Nissan dan Dongfeng Kerjasama Ciptakan Mobil Listrik
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Renault
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Mobil Renault Terbaru di Oto
Artikel Mobil Renault dari Carvaganza
Artikel Mobil Renault dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature