Keterbatasan Chip Semiconductor Membuat 10.000 BMW Tidak Selesai Diproduksi
Selain pandemi, kegiatan produksi barang teknologi saat ini tengah menghadapi hambatan besar lain. Adalah keterbatasan suplai chip semikonduktor. Industri otomotif pun turut terdampak. Salah satunya BMW, disebut kelangkaan sampai membuat pabrikan gagal menyelesaikan sekitar 10 ribu mobilnya.
Dilansir dari Reuters, BMW Group sebelumnya sempat memperingatkan bahwa kelangkaan chip semikonduktor dapat semakin memperparah kinerja industri otomotif. Belum ada pertanda mereda, membuat pabrikan harus menghadapi kehilangan potensi produksi. Bahkan suplai disebut masih ketat untuk paruh kedua tahun ini, seperti diungkapkan anggota dewan BMW yang bertanggung jawab atas produksi, Milan Nedeljkovic awal Juli ini.
“Pasokan semikonduktor sangat kritis,” jelas Nedeljkovic dalam acara peresmian produksi BMW iX. Ia menambahkan, ”prospek untuk paruh kedua tahun ini juga tetap kritis. Asumsi awal bahwa hal itu akan segera terkendali dan mencakup kurang lebih sebagaimana semester pertama sulit untuk diterima.” Hingga awal Juli sendiri disebutkan BMW telah kehilangan output sampai 30 ribu unit atas penghentian produksi di beberapa bagian baik itu secara harian atau shift.
Baca juga: BMW 2 Series Teranyar Mendebut, Tampilkan Nuansa Klasik 2002 di Atas Kanvas Kontemporer
BMW Group sendiri baru-baru ini mengungkapkan sebagian besar fasilitas produksi di Jerman terpengaruh kelangkaan semikonduktor. Bukan sebatas kehilangan potensi produksi, bahkan penyelesaian 10 ribu mobilnya harus tertunda. Cukup mengkhawatirkan, tak hanya bagi BMW, mengingat saat ini banyak pabrikan tengah melakukan serangkaian gempuran teknologi berikut pula menghadapi pergeseran zaman setrum.
Pabrikan lain jelas menghadapi hal serupa. Seperti dilansir dari Paultan, Jaguar Land Rover baru-bru ini mengungkapkan kondisi ini “sangat dinamis dan sulit untuk diramalkan.” Mereka berekspektasi situasi sulit ini akan berlangsung sampai 2022 berikut menilai pengiriman kuartal kedua “lebih buruk dari apa yang pertama dipikirkan.”
Tak ketinggalan Renault, Nissan, Hyundai, dan VW yang ikut mengkhawatirkan penurunan persediaan akibat krisis suplai. Semua itu bermulai dari Desember 2020 ketika permintaan komputer pribadi melonjak drastis seiring penerapan lockdown. Diperparah pula oleh kebakaran pabrik chip besar di Jepang, cuaca dingin tak seperti biasanya di AS, dan kekeringan di Taiwan. Analis mengungkapkan kelangkaan ini mengakibatkan jutaan kendaraan dipangkas dari lini produksi di berbagai belahan dunia. Konsultan AlixParnters mengestimasi kerugian mencapai US$ 110 miliar terkait kehilangan penjualan.
Namun mungkin kondisi tidak sepenuhnya buruk di mata BMW Group. Terlepas dari kelangkaan semikonduktor, mereka malah sukses mencatatkan rekor penjualan sampai 1.339.080 unit secara global sampai pertengahan tahun ini. Tergolong membanggakan lantaran meningkat tajam sampai 39,1% ketimbang periode sama tahun lalu. Bahkan masih lebih tinggi 7,1% dari 2019 saat pandemi belum menghantui. (Krm/Raju)
Sumber dan Foto: reuters, paultan
Baca juga: BMW Astra Rilis Film Pendek Perdana Bertemakan Keluarga dan Kenangan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil BMW
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Mobil BMW Terbaru di Oto
Artikel Mobil BMW dari Carvaganza
Artikel Mobil BMW dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature