Kesetiaan Pengguna Ford Belum Luntur
Ford, bagi sebagian orang adalah merek yang tidak bisa terlupakan. Puluhan tahun sudah brand Amerika ini hadir di Tanah Air, meski tidak secara kontinyu. Anda mungkin masih ingat Ford Cortina, sedan yang lumayan sukses di Indonesia di era 1980-an. Kemudian hadir juga Telstar, Laser, dan sebagainya di era 90an. Era millennium menandai berawalnya Ford modern dengan hadirnya Fiesta, Everest, Escape, hingga Ecosport.
Semua mobil tersebut memiliki basis pengemarnya masing-masing, termasuk penulis yang menyukai Ford Ranger. Tentunya berita berakhirnya kiprah Ford di Indonesia, cukup membuat sedih para konsumen yang menaruh kepercayaan mereka.
“Ford tutup, bener gak, nih?” Adalah pertanyaan dari beberapa orang melalui pesan singkat di handphone kami. Dari sekian banyak pesan singkat menanyakan kebenaran kabar tersebut, tercatat ada lima orang pengguna Ford Fiesta dan Ecosport. Meski populasi Ford belum menyamai jumlah mobil Jepang, namun rata-rata yang menggunakan produk Ford merasa puas.
Monica, pegawai swasta yang menggunakan Ford Fiesta mengaku kecewa dan khawatir akan keberlangsungan after sales service Ford setelah ini. Dia juga mengkhawatirkan nilai jual kembali mobilnya yang akan anjlok. “Sayang, padahal pelayanan Ford bagus. Spare part juga cepat (tersedia), teknisinya ramah dan mudah diajak konsultasi,” ujar wanita yang mempercayakan mobilnya di bengkel Ford Jakarta Selatan. Ia juga mengaku tidak kapok dengan Ford karena memang mobilnya bagus.
Amal, pria asal Bandung yang menggunakan Ford Fiesta tahun 2012 juga mengaku tidak akan menjual mobilnya yang baru saja ganti kaki-kaki dan ban. Tapi ia menanyakan kepastian pelayanan purna jual kedepannya. “(Saya) masih menunggu kejelasan ketersediaan suku cadang dan layanan bengkel resmi. Semoga saja akan ada yang mempertahankan keberadaan layanan purna jual,” kata ayah dengan dua anak ini.
Kami juga menanyakan hal yang sama kepada beberapa orang lainnya, dengan jawaban yang rata-rata sama. Mereka mengakui bahwa tunggangannya adalah mobil berkualitas, dengan pelayanan yang memuaskan.
Keputusan untuk menutup operasi Ford di Indonesia memang sebuah kejutan yang masih misterius apa penyebabnya. Menurut Ford Asia Pacific, ketiadaan fasilitas manufacturing di Indonesia, membuat mereka tidak bisa bersaing dalam hal harga. Sebuah argumen yang terdengar dangkal karena beberapa merek juga melakukan hal yang sama, tapi mereka bisa bertahan.
Selain itu, Ford juga mempermasalahkan ketiadaan produk unggulan yang bisa bersaing di segmen utama. Sekali lagi, argumennya terasa dangkal karena Ford punya Fiesta. Bahkan kami yang pernah mengujinya merasa Fiesta adalah salah satu hatchback B-segment yang terbaik.
Tapi bagaimanapun, business is business. Mana yang dianggap tidak sesuai harapan, langsung dimatikan demi keuntungan. Mudah-mudahan rumor yang mengatakan hak APM Ford akan diambil alih oleh jaringan dealer-nya bisa menjadi kenyataan. Meski kami ragu hal tersebut bisa terwujud dalam waktu dekat.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Ford
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Mobil Ford Terbaru di Oto
Artikel Mobil Ford dari Carvaganza
Artikel Mobil Ford dari Zigwheels
- Motovaganza