Indomobil Group Siap Jualan Produk KIA pada Oktober 2019
Kelangsungan bisnis KIA di Indonesia menemui titik terang. Usai melepas Renault ke Maxindo Group, Indomobil siap jualan mobil asal Korea Selatan bulan depan. Ini ditegaskan langsung oleh Jusak Kertowidjojo, Direktur Utama Indomobil Sukses International Tbk (IMAS). Jadi mereka resmi mengambil alih hak dagang.
"Sekarang kami belum mulai (jualan, red). Sedang pengurusan administrasi. Bengkel sudah bisa jalan, hanya belum mulai benar-benar bisnisnya. Baru pada Oktober 2019 kami mulai. Jadi, sekarang saya belum bisa ngomong apa-apa," jelas Jusak, di gelaran Mining Indonesia 2019, di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).
Indomobil, lanjut Jusak, kini mengambil alih seluruh bisnis KIA di Indonesia. Artinya, perusahaan baru itu bakal menjadi Agen Pemegang Merek (APM). Yang mengurusi distribusi mobil dan layanan aftersales service produk. "Karena di sini, showroom KIA sudah tutup semua dan aftersales gimana. Jadi, kami jalan dululah," imbuhnya.
Untuk diketahui, emiten berkode IMAS ini, membuat perusahaan patungan dengan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya. Keduanya mendirikan PT Kreta Indo Artha yang menaungi bisnis KIA di Indonesia. Pembentukan usaha patungan dilakukan melalui penandatanganan akta pendirian. Dengan status penanaman modal dalam negeri dan bergerak dalam bidang perdagangan serta industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih. MoU dilakukan pada 17 Mei 2019 di dalam surat No. 462/IMSI/CS-340/V/19 dan tertuang tujuan transaksi.
“Menjalankan usaha perdagangan kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan menggunakan merek KIA. Meningkatkan kinerja usaha di Indomobil Group, dengan menambahkan variasi merek kendaraan bermotor yang ditawarkan kepada konsumen. Demikian kami sampaikan informasi sebagaimana di atas. Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami sampaikan terima kasih,” tulis pernyataan yang ditandatangani Board of Director PT IMAS.
Dari surat keterbukaan itu, modal awal yang tertera untuk menjalankan bisnis sebanyak Rp 100 miliar. Namun dana yang disetor dan ditempatkan baru Rp 25 miliar. Komposisinya, Indomobil menggenggam 60 persen dari total modal yang disetor. Nilainya sejumlah Rp 15 miliar. Sedangkan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya, memiliki porsi 40 persen atau setara dengan Rp 10 miliar. Dan hubungan antara pihak bertransaksi, tidak terafiliasi. Artinya, mereka membangun usaha bersama dari nol.
Sementara itu, Bambang Subijanto, Direktur PT IMAS sebelumnya juga menjelaskan. Mereka tengah mengurus semua perizinan dan segala kesepakatan bisnis. Nantinya, jika sudah selesai, bakal diumumkan secara resmi kepada publik. Setidaknya, pemilik kendaraan KIA bisa sedikit lega. Ada APM KIA yang menjalankan hak keagenan dan tetap menyuplai suku cadang. (Alx/Odi)
Sumber: Liputan6.com
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Kia
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Kia Terbaru di Oto
Artikel Mobil Kia dari Carvaganza
Artikel Mobil Kia dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature