Giliran Mercedes-Benz E-Class Mendapat EQ Boost, Torsinya Galak!
Menyusul C 200 EQ Boost yang diluncurkan bulan lalu, kini giliran E-Class mendapat teknologi efisiensi. Masuk dalam varian E 350 EQ Boost, diluncurkan oleh PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) dengan banderol Rp 1,499 miliar (OFR). Sama seperti C-Class, E 350 EQ Boost juga sudah dirakit lokal di fasilitas perakitan Wanaherang, Jawa Barat.
Keunggulan Mercedes-Benz E 350 EQ Boost, terdapat inovasi teknologi sistem kelistrikan 48 Volt. Komponen baterai dan EQ-Boost starter-Generator sebagai pengganti alternator biasa, mampu meningkatkan daya mesin serta efisiensi bahan bakar. Seperti diklaim oleh Mercedes sendiri, konsumsi bahan bakarnya sebesar 6,9-6,7 l/100 km (14,5-14,9 km/liter) dengan emisi CO2 156-153 g/km.
Angka itu tergolong irit untuk sedan dengan tenaga sebesar 299 hp dan torsi 400 Nm. Sumbernya masih berasal dari mesin M264 4-silinder 2,0-liter turbo twin-scroll milik E 350. Namun di EQ Boost, mendapat suntikan torsi lagi sebanyak 150 Nm dari motor listrik. Lonjakan bakal terjadi ketika butuh tarikan cepat di putaran rendah hingga 2.500 rpm. Sehingga sangat mengurai gejala lag yang umum terjadi di mesin turbo. Jika ditotal, torsinya mencapai 550 Nm. Wajar, figur akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh 5,9 detik.
Metode semacam ini bisa disebut sebagai mild hybrid. Kuncinya ada di alternator-starter yang menghimpun energi dari proses deselerasi ke dalam baterai 48 V. Letaknya berada di antara mesin dan transmisi. Tidak hanya berperan sebagai motor starter, melainkan juga motor pembantu untuk mesin. Jadi motor tidak berperan tunggal menggerakkan roda layaknya hybrid murni. Kalau proses semacam itu, ada di EQ Power. MBDI sudah memperkenalkan teknologi ini lewat E 350e saat IIMS 2018, dan siap menjualnya sembari menunggu regulasi pemerintah.
Kelistrikan 48 V berperan tidak hanya mendongkrak performa dan efisiensi. Kenyamanan penumpang turut berpengaruh sebab mampu membuat laju kendaraan semakin halus. Noise, vibration dan harshness (NVH) membaik disebabkan transisi saat mesin dinyalakan menjadi lebih halus. Selain itu, karena tegangannya tinggi, hanya butuh seperempat dari daya dihasilkan 12 V. Sehingga kabel bisa lebih tipis dan ringan. Dan yang menguntungkan dari sisi pabrikan, komponen kelistrikan 48 V jelas lebih murah dibanding teknologi plug-in hybrid. Namun sudah mendapat manfaat cukup signifikan.
Mercedes-Benz E 350 EQ Boost juga mendapat beberapa tambahan fitur baru. Paling kentara dari tampak luar, head lamp LED Multibeam dengan teknologi Adaptive Highbeam Assist Plus. Selain itu, interiornya dibalut kulit Nappa dan ketambahan fitur keselamatan Blind Spot Assist serta Active Lane Keeping Assist. (Odi/Van)
Baca Juga: Apa Unggulnya Sistem Hybrid Mercedes-Benz?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mercedes Benz E-Class
Model Mobil Mercedes Benz
Jangan lewatkan
Promo Mercedes Benz E-Class, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1999
|
1798
|
1496
|
1332
|
1984
|
Tenaga
204
|
190
|
204
|
163
|
187
|
Tempat Duduk
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
|
Tren Sedan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mercedes Benz E-Class dari Carvaganza
Artikel Mobil Mercedes Benz E-Class dari Zigwheels
- Motovaganza