Ford Indonesia Tutup, Ini Penjelasannya
Ford Motor Indonesia (FMI) menghentikan semua aktivitas penjualan dan impor mobil Ford di Indonesia. Kabar mengejutkan ini datang menjelang malam hari tanggal 25 Januari 2016, dan semua awak media tertegun. Spekulasi pun bermunculan, dan manajemen FMI, melalui Communication Director-nya, Lea Kartika Indra, yang kami hubungi menjelaskan mengapa Ford berhenti beroperasi di Indonesia (dan juga Jepang).
Ibu Lea, demikian Lea Kartika akrab disapa, mengatakan bahwa ditutupnya FMI adalah keputusan dan arahan langsung dari Ford Pusat di Detroit, Amerika Serikat. Dia sendiri, bersama para karyawan FMI baru tahu mengenai kabar buruk ini pagi hari tadi. Ford memiliki komitmen untuk melayani pasar global, termasuk Indonesia. Namun kondisi Indonesia yang selalu dinamis, membuat pabrikan Amerika ini tidak bisa bersaing karena beberapa hal.
Pertama, tidak adanya produk unggulan di segmen utama yang bisa bersaing dengan merek lain. Memang selama ini Ford banyak meraup untung dari penjualan Ford Ecosport dan Fiesta, namun seiring berjalannya waktu, kedua produk tersebut kalah oleh persaingan di kelas masing-masing. Ford Ecosport ‘dihantam’ oleh Honda HR-V, sedangkan Fiesta yang sempat melibas Honda Jazz di awal kemunculannya, ternyata kini malah berbalik.
Selain itu, hal memberatkan lainnya adalah tidak adanya fasilitas manufaktur di pasar lokal. Hal ini membuat semua kendaraan Ford diimpor dari Thailand (Ecosport, Fiesta, Everest) atau Filipina (Focus). Memang semua produknya layak diacungi jempol, terutama Ford Everest dan Focus yang inovatif, namun sekali lagi, mobil ini diimpor dan otomatis memiliki banderol yang lebih tinggi.
Tahun lalu, menurut data Gaikindo bulan Desember 2015, Ford menjual paling banyak 2.046 unit yang diraih oleh Ford Ecosport Titanium A/T, disusul kemudian oleh double cabin Ford Ranger dengan angka 1.315 unit. Total pejualan Ford tahun 2015 lalu mencapai 6.000 unit, atau sekitar 0,6 persen dari total pangsa pasar otomotif Indonesia. Sebuah angka yang tidak bisa dibanggakan memang.
Komitmen Untuk Pemilik Ford
Namun demikian, Ibu Lea menegaskan bahwa FMI tetap berkomitmen untuk melayani para pemilik Ford dalam hal pelayanan purna jual. Jadi untuk Anda yang memiliki Ford, tidak perlu resah karena bengkel resmi Ford masih akan beroperasi. Mereka yang sudah memesan mobil juga tetap akan menerima unitnya, seperti biasa.
Bahkan untuk yang sudah membeli Ford, garansi tiga tahun masih tetap dicanangkan dan dijalankan oleh FMI, sedangkan ketersediaan suku cadang masih akan tetap ada untuk jangka waktu yang lebih lama lagi.
Tentunya berita ini bukan berita yang bagus untuk pasar otomotif Indonesia. Di saat pabrikan lain, termasuk pabrikan mobil premium mendulang keuntungan di era krisis, dan menyiratkan harapan akan pulihnya kondisi perekonomian, Ford memutuskan untuk ‘cabut’. Tapi mau bagaimana lagi, mereka memiliki strategi sendiri untuk memajukan bisnisnya, sayangnya Indonesia bukan bagian dari strategi tersebut.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Ford
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Mobil Ford Terbaru di Oto
Artikel Mobil Ford dari Carvaganza
Artikel Mobil Ford dari Zigwheels
- Motovaganza