Ferrari SP3 Daytona, Mobil Balap dalam Tubuh Bergaya Retro
Sepanjang perjalanannya, Ferrari selalu sukses menghadirkan model yang ikonik. Kali ini, pabrikan asal Italia itu mengenalkan model edisi terbatas diluncurkan oleh Ferrari untuk menjadi anggota baru keluarga model seri Icona, yaitu SP3 Daytona. Mobil baru dengan klasifikasi hypercar ini diperkenalkan bersamaan dengan digelarnya Finali Mondial di Mugello, Italia. Meski mengusung teknologi terkini, namun secara wujud ia membawa nuansa mobil balap vintage yang kuat.
Ferrari SP3 Daytona meerupakan kelanjutan dari seri Icona yang sebelumnya Ferrari hadirkan lewat duo Monza SP1 dan SP3 yang dikenalkan pada tahun 2018 lalu. Untuk SP3 Daytona yang terinspirasi dari mobil balap ketahanan di era klasik, wujudnya sepintas mirip dengan LaFerrari Aperta. Hypercar hasil rancangan Flavio Manzoni dan timnya ini mengadopsi desain dari Ferrari P3/4, P330 dan 412P yang menjadi juara Daytona pada masanya.
Basis LaFerrari diambil untuk membangun mobil ini, yang dibalut rangkaian referensi desain mobil Ferrari di era 1960an. Mulai dari depan, desain bumper dan splitter yang besar diadopsi dari milik 330 P4 (1967), disertai moncong lancip. Fascia depan masih dilengkapi fender yang menggembung dan lebar khas mobil balap. Tidak cukup sampai situ, kesan klasik Ferrari berikan lewat lampu depan dengan mekanisme ‘pop-up’ pada headlight rampingnya.
Sentuhan desain dramatis ditunjukkan lewat guratan garis-garis pada bagian intake samping di depan. Lalu pintu ala sayap kupu-kupu diterapkan juga yang terintegrasi dengan saluran udara pendingin, seperti pernah dipakai oleh 512 S (1969-1970). Intake yang terintegrasi pintu membuat profil samping bisa dibuat lebih bersih, khususnya untuk lekukan fender belakang. Sementara velg palang lima yang dipakai diberikan ban Pirelli P Zero Corsa yang dikembangkan khusus untuk SP3 Daytona.
Tampilan buritan bisa dibilang menjadi aspek paling dramatis dari mobil ini. Ferrari seakan membuatnya seperti sebuah mobil konsep dengan nuansa retro, terutama dari strip LED horizontal dari lampu belakangnya. Desain ini terintegrasi dengan rangkaian bilah memanjang, disertai diffuser serat karbon besar dan knalpot ganda trapesium yang meneriakkan suara dari mesin V12.
Desain eksterior SP3 Daytona diklaim oleh Kuda Jingkrak punya tingkat efisiensi aerodinamika pasif tertinggi di antara seluruh model. Ini berkat solusi inovatif pada manajemen pembuangan panas yang efisien dari komponen mekanis. Selain itu juga karena desain cerdas pada saluran pendinginan dan penghasil downforce. Paling inovatif dari ada sepasang saluran di bagian kolong mobil yang terhubung ke sayap belakang.
Interior Retro Minimalis
Elemen desain dari LaFerrari berlanjut ke bagian kabin SP3 Daytona, dengan layout dashboard dan sepasang jok yang fixed posisinya. Trim jok dan beberapa ornamen interior terinspirasi kembali dari mobil balap 60an, dimana pembalap duduk di jok yang hanya berupa bantalan terpasang pada chassis. Posisi duduk bahkan dibuat lebih rebah daripada model Ferrari lainnya, mendekati single seater.
Panel instrumen sepenuhnya digital seperti model terkini, dengan layar 16 inci melengkung yang terintegrasi dengan infotainment. Sementara setirnya sudah mengadopsi tombol dengan haptic touch seperti di SF90 dan Roma, yang tetap dilengkapi Manettino. Hal yang sama terlihat pada bagian konsol tengah, untuk pengaturan mode transmisi.
Meski tampak mirip dengan LaFerrari, namun mobil yang juga punya monokok serat karbon ini tidak menyertai powertrain hybridnya. Ferrari mengambil langkah tradisional untuk SP3 Daytona, hanya pakai mesin V12 naturally aspirated. Bahkan seluruh komponen chassis dan bodywork dibuat dari bahan komposit demi meminimalisir bobot.
Mesin V12 6.5 liter berkode F140HC dari 812 Competizione punya tenaga 829 hp dan torsi 697 Nm, yang bisa berteriak sampai 9.500 rpm. Output mesin disalurkan ke roda belakang via transmisi F1 dual-clutch 7-percepatan dengan limited-slip differential. Akselerasi 0-100 km/jam dilibas dalam 2,85 detik dan top speed di 340 km/jam. Fitur andalan lainnya masih ada SSC 6.1 (Side Slip Angle Control) dan FDE (Ferrari Dynamic Enhancer).
Terbatasnya SP3 Daytona sebagai seri Icona hanya akan diproduksi sebanyak 599 unit. Masing-masing dibanderol sekitar 2 juta Euro alias setara Rp 32 miliar lebih. Tapi sayang klaimnya seluruh unit mobil ini sudah laku terjual. Bahkan dikatakan seluruh 499 pemilik Monza SP1 dan SP2 telah membelinya, dan 100 unit sisanya ditawarkan kepada para konsumen terpilih oleh Maranello. (Why/Raju)
Sumber: Carscoops
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Ferrari
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Mobil Ferrari Terbaru di Oto
Artikel Mobil Ferrari dari Carvaganza
Artikel Mobil Ferrari dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature