CEO Nissan Motor Mundur Lantaran Tersandung Skandal Gaji
Kisruh di tubuh Nissan masih berlanjut. Kurang dari setahun sejak kejatuhan dramatis Carlos Ghosn, Nissan Motor Co harus kehilangan bosnya. Chief Executive Officer Hiroto Saikawa, diminta dewan direksi untuk segera turun pada 16 September 2019. Ada skandal gaji yang mengelilit. Ia segera digantikan Chief Operating Officer Yasuhiro Yamauchi. Penggantian permanen direncanakan diumumkan akhir Oktober.
Di bawah kendalinya, Nissan tampak menjauhkan diri dari pemegang saham. Sementara pendapatan perusahaan dan hubungan dengan Renault SA memburuk. Hingga rencana merger besar-besaran dengan Fiat Chrysler Automobiles NV runtuh. CEO Nissan berikutnya bakal menghadapi tantangan memperbaiki badan perusahaan yang berantakan. Belum lagi tuntutan global era kendaraan listrik dan robot yang semakin mengejar.
"Saya harus klarifikasi, meluruskan segala sesuatunya. Lalu menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada pengganti. Saya tidak bisa menyelesaikan semuanya. Saya ingin memperbaiki keadaan dan mengundurkan diri," terang Saikawa, mengenakan kemeja putih dan jaketnya yang biasa tanpa dasi, seperti yang dilansir Bloomberg.
Tekanan pada dirinya semakin intensif menyusul laporan minggu lalu. Ia dan eksekutif Nissan lain dibayar lebih dari yang seharusnya. Di tengah dampak kehilangan Ghosn, Nissan punya banyak pekerjaan rumah. Mereka harus bergulat dengan keuntungan rendah dan pengurangan karyawan, lantaran penjualan mobil melambat di seluruh dunia.
Sepuluh Kandidat
Nilai saham Nissan naik sebanyak 3,3 persen pada 10 September, sehari usai pengumuman. Dewan bakal memilih CEO berikutnya dari sekitar 10 kandidat, kata Lead Director Masakazu Toyoda. Deret nama yang dicalonkan beragam. Ada orang non-Jepang, perempuan dan petinggi Renault, mitra Nissan dalam aliansi, yang juga mencakup Mitsubishi Motors Corp.
Renault dan investor terbesarnya, pemerintah Prancis, menolak berkomentar soal pengunduran diri Saikawa. Investigasi internal Nissan menemukan, ia dibayar lebih tinggi sebesar 96,5 juta yen (Rp 12,65 miliar) melalui hak apresiasi saham. Atau 47 juta yen setelah pajak. Penyelidikan juga memperkirakan total jumlah yang dibayar dan tidak dibayar terkait pelanggaran Ghosn dan Greg Kelly (mantan eksekutif senior). Akumulasinya sekitar 35 miliar yen.
Masalah kelebihan pembayaran pertama kali terungkap, setelah Kelly menuduh Saikawa. Terjadi ketika dalam sebuah wawancara tentang kompensasi secara tidak patut. Waktu itu, Nissan tidak menganggap kelebihan pembayaran itu melanggar hukum. Dan Saikawa membantah memerintahkan pembayaran. Dirinya mengatakan, masalah itu sudah ditangani oleh staf.
Ini adalah peristiwa yang ironis bagi Saikawa. Yang berubah dari anak didik Ghosn menjadi wajah yang menjadi sorotan publik atas skandal ini. Di sisi lain terdapat penyangkalan beberapa tuduhan terhadap Ghosn soal pembayaran. Mantan bos Renault dan Nissan keluar dari penjara dengan jaminan bakal diadili di Tokyo tahun depan. Ghosn membantah semua tuduhan itu. Termasuk pengalihkan uang perusahaan ke dalam rekeningnya sendiri. (Alx/Odi)
Sumber: Bloomberg
Baca Juga: Mengenal Teknologi Nissan Leaf, Mobil Listrik yang Segera Dijual di Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Nissan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Nissan Terbaru di Oto
Artikel Mobil Nissan dari Carvaganza
Artikel Mobil Nissan dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature