Bisnis Logistik Turut Suburkan Pasar Kendaraan Komersial
Walaupun kondisi segmen komersial sedang mengalami penurunan tahun ini, namun terdapat satu industri yang kondisinya malah berlawanan. Ya, sektor logistik, diprediksi akan terus bertumbuh positif beberapa tahun ke depan, karena didukung oleh tren e-commerce yang akhir-akhir ini booming. Hal tersebut dipaparkan dalam acara diskusi bertajuk 'Menstimulus industri logistik & kendaraan niaga di Indonesia,' yang diprakarsai Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) dan didukung oleh Tata Motors kemarin (26/10).
“Dari keseluruhan mobilisasi logistik, angkutan jalan itu sebesar 91% dan diikuti oleh angkutan laut. Padahal Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Sejak tahun 2015 industri ini berkembang dan transportasi menjadi bagian inti dari logistik. Sekarang pertumbuhan tersebut ditambahkan lagi dengan satu bisnis baru yakni e-commerce. Dengan demikian logistik ikut terangkat dan menjadi besar,” terang Imam Gandi, wakil ketua umum Asosiasi Logistik dan Freight Forwarders Indonesia (ALFI).
Dirinya pun mengatakan bila perputaran uang di e-commerce bisa mencapai 300 miliar dollar AS dan perusahaan e-commerce tidak mau mempunyai fleet atau manajemen operasional sendiri. Artinya potensi tersebut sangat menggairahkan bagi para pemain logistik dalam negeri. “Sayangnya, pemain bisnis logistik domestik baru mengambil sepertiganya saja dari potensi pasar tersebut,” imbuh Imam Gandi.
Adapun peranan genus kendaraan komersial yang didayagunakan di logistik terdiri dari dua kategori, yakni Truk dan Non-truk yang dapat diandalkan dalam perdagangan berskala retail serta menyajikan tingkat fleksibilitas kepada bisnis logistik di perkotaan.
Memandang hal tersebut PT Tata Motors Distribution Indonesia (TMDI), agen pemegang merek kendaraan Tata di Nusantara, turut memberikan respon atas perkembangan sektor jasa transportasi dan logistik. “Masih ada potensi besar di logistik Indonesia dan industri ini merupakan partner utama kami. Kami yakin hanya masalah waktu saja. Jika logistik meningkat maka pasar kendaraan komersial juga bertumbuh,” jelas Bismadev Sengupta, Presiden Direktur TMDI.
Selain menghadirkan line-up seperti pick-up bermesin diesel, truk ringan, bus dan traktor head yang dapat digunakan untuk menjawab beragam keperluan bisnis. Brand otomotif asal India yang fokus di kendaraan komersial ini memiliki strategi sendiri untuk sektor logistik.
“Kendaraan Tata dirancang dengan memperhatikan aspek efisiensi bahan bakar dan kemampuan untuk mengarungi kondisi infrastruktur yang kurang baik. Kami berpendapat, biaya konsumsi BBM hampir mencapai 50% dari biaya operasional logistik dan ketika bisa menghematnya maka mengurangi beban biaya bagi pemain logistik di Indonesia,” imbuhnya.
Di samping itu, pelayanan purna jual menjadi sudut pandang penting bagi Tata. “Berbicara jaringan, kami memiliki 119 Touch Point guna mendukung partner logistik. Lalu besaran total biaya kepemilikan dan operasional yang sangat rendah di segmen masing-masing. Road assitance 24 jam, garansi terbaik dan ketersediaan suku cadang 1x24 jam,” tutupnya.
Baca Juga: Tata Motors Latih 1.000 Mekanik Bengkel Umum
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Tata
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Mobil Tata Terbaru di Oto
Artikel Mobil Tata dari Carvaganza
Artikel Mobil Tata dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice