Audi Perkenalkan SUV Premium Q6L e-tron, Made In China

Audi memanfaatkan ajang Beijing Auto Show 2024 dengan memperkenalkan model terbaru Q6L e-tron. Ini adalah model kendaraan listrik yang hadir menawarkan ruang yang lebih lapang dari model standar Q6 e-tron.

Langkah strategis ini dilakukan mengingat Tiongkok adalah pasar Audi terbesar. Model kendaraan listriknya juga terhitung diminati, dan dengan pembaruan Q6 ini diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar Audi dan berefek secara global.

“Dengan e-tron Q6L, kami menghadirkan keunggulan teknologi Premium Platform Electric baru kami ke Tiongkok. Model ini menggarisbawahi janji kami untuk menawarkan kendaraan listrik di semua segmen inti pada tahun 2027,” kata Gernot Döllner, Ketua Dewan Manajemen AUDI AG, dalam sambutannya.

Keunggulan model baru Audi ini terlihat dari nomenklatur "L" yang mengindikasikan long wheelbase dan pada model terbaru ini juga mengindikasikan jarak tempuh yang lebih jauh. Q6L e-tron lebih panjang 105 mm dari model standar dan menawarkan jarak tempuh lebih dari 700 km dengan klaim CLTC.

Langsung bicara performa. Audi menggunakan baterai lithium ion hasil pengembangan terbaru dengan kapasitas 107 kWh yang hadir lewat 12 modul dan 192 sel prismatik. Tenaga yang ditawarkan, pada varian RWD sebesar 255 kW atau sekitar 301 hp dan pada varian AWD atau quattro sebesar 234 kW atau sekitar 462 hp.

Kemudahan pengisian daya hadir berkat teknologi 800 volt dengan pengisian DC 270 kW sebagai standar. Audi mengklaim, untuk menambah jarak tempuh 260 kilometer hanya memerlukan waktu 10 menit pada pengisian daya High Power Charging. Pada pengisian daya SoC (State of Charge), dari 10 menjadi 80 persen hanya memerlukan waktu 25 menit.

Bicara desain eksterior. Q6L e-tron menyasar segmen premium mid-size. Model ini menawarkan dimensi panjang 4.884 mm, lebar 1.965 mm, tinggi 1.687 mm dan jarak sumbu roda 2.995 mm. Ini memungkinkan ruang kaki yang lapang layaknya kelas bisnis.

Audi mengedepankan desain SUV dengan tarikan garis dinamis dengan pilar D yang melandai sebagai ciri khas. Grille khas di depan masih menggambarkan model Audi yang kini tertutup untuk meminimalisir hambatan udara. Logo merek empat cincin akan menyala baik di depan dan belakang, pertama kalinya dilakukan Audi.

Kaki-kakinya menggunakan pelek 21 inci yang membuatnya tampil sporty. Penggunaan desain pelek jari-jari ini bertujuan secara aerodinamis termasuk untuk mengalirkan udara mendinginkan komponen kendaraan.

Audi juga menekankan pada teknologi pencahayaan, sebagai penanda model Q6L e-tron. Pabrikan Jerman ini menggunakan OLED pada pencahayaan belakang dan Matrix LED pada headlamp. Stoplamp OLED ini pertama kali digunakan oleh Audi, dimana teknologi LED canggih ini bisa memberikan sinyal komunikasi kepada pengendara lain terkait kondisi kendaraan.

SUV premium ini menawarkan teknologi canggih. Khusus untuk pasar Tiongkok, Audi melakukan pengembangan teknis dengan insinyur lokal untuk menciptakan fungsi infotainment yang terintegrasi. Ini termasuk penggunaan fitur Driving Assistant Pro, dan Parking Assistant Pro yang menggunakan sensor lidar dan radar, kamera juga sensor ultrasonik.

Audi Q6L e-tron dan model lain untuk pasar Cina berdasarkan platform PPE akan dibangun di pabrik baru di Changchun. Lokasi produksi dan kantor pusat Perusahaan Audi FAW NEV tidak hanya merupakan pabrik Audi pertama di Tiongkok yang secara eksklusif memproduksi kendaraan listrik, namun juga menetapkan standar baru dalam digitalisasi, efisiensi, dan keberlanjutan. Melalui program lingkungan global “Misi: Nol”, Audi berkomitmen terhadap dekarbonisasi, penggunaan air yang bertanggung jawab, efisiensi sumber daya, dan keanekaragaman hayati – juga di pabrik baru ini.

Q6L e-tron akan memulai produksi lokal pada akhir tahun 2024, dengan pengiriman ke pelanggan dimulai pada tahun 2025. Model volume selanjutnya akan menyusul mulai tahun 2025 dengan versi Audi A6 e-tron. (STA/TOM)

Baca juga: Chery Jetour Shanhai T2, SUV Canggih Seharga Rp400 Jutaan