Catatan Setengah Abad Mitsubishi Fuso, dari Colt Bagong sampai Truk Listrik
Tak perlu jadi fanatis truk untuk mengenal bahwa kepala kuning adalah identitas dari Mitsubishi Fuso. Karakter ini tak tumbuh dalam waktu sekejap. Sejak 1970, populasinya berkembang di bawah kelola PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors. Kini, Fuso sukses mempertahankan kepemimpinan pasar secara absolut dengan populasi truk terbesar di Indonesia.
Dimulai dari Colt Diesel pada setengah abad silam, tahun ini, truk niremisi, Fuso eCanter diperkenalkan ke publik Indonesia. Bukan perjalanan yang singkat tentunya, dan ini rangkumannya.
Colt Bagong
Nama Colt Bagong mungkin sayup-sayup tak asing di telinga kita. Wajar, sebab di beberapa sudut pedalaman Tanah Air, mobil bak ini masih digunakan untuk mengangkut material maupun hasil perkebunan. Jangan diremehkan, meski namanya lucu, ialah cikal bakal truk panjang Fuso yang Anda lihat wara-wiri di jalan tol.
Adalah Colt T100, kendaraan Mitsubisihi pertama yang diniagakan di Indonesia pada 1970 lewat pintu impor. Bentuknya yang unik, membulat dan besar di bagian bawah, lengkap dengan mata bagaikan bola, memuat masyarakat kala itu menyebutnya dengan tokoh pewayangan, Bagong. Populasinya terus tumbuh pesat selama beberapa waktu hingga berganti generasi.
Generasi pertama Colt di Tanah Air ini menggunakan mesin KE44 dengan kubikasi 1.100 cc. Dari situ, tenaga yang bisa diekstrak mencapai 65 PS. Kecil jika melihat figur itu saat ini, namun di masanya, nominal itu sangatlah besar hingga bisa diandalkan untuk mengangkut barang banyak.
Tahun 1972, pembaruannya dirilis dengan nama Colt T120. Nama bagong masih menyangkut pada masa ini, lantaran bodinya masih menganut konsep desain yang mirip, dengan pembeda lensa lampu yang kini menjadi empat buah. Mesin lebih besar, 1.400 cc kian membuatnya bertenaga dan makin digandrungi para pengusaha.
Colt Diesel dan Kepala Kuning
Produk Colt Diesel, diawali oleh T200 yang dirilis pada 1975. Ini adalah salah satu kendaraan pertama yang dirakit Mitsubishi di Indonesia. Jika Anda sempat datang ke Gaikindo Indonesia Interntational Auto Show (GIIAS) 2018 kala itu ada kendaraan ini terpajang di sana. Tentu bukan untuk dijual, melainkan memantik sisi nostalgia dari para pengunjung.
Truk pikap berwarna biru telur asin itu adalah milik Achmad Suntoko, pengusaha yang berasal dari Blitar, Jawa Timur. Truk itu merupakan moda yang jadi salah satu perangkat perdana pembangun usahanya di era 90an. Keandalan dan reliabilitas truk Mitsubishi Colt T200 membuatnya bisa mengembangkan bisnis.
Sama seperti Achmad Suntoko, Mitsubishi Fuso juga turut berkembang lewat produk Colt Diesel ini. Pada 1979, KTB memboyong line up FE 101 dan 111 yang dirilis dengan kelir kepala kuning. Mesin yang lebih besar, dipasok untuk menunjang daya angkut yang lebih besar lagi. Keaandalan dan kemudahan perawatan, membuat sang kepala kuning kian populer hingga berganti generasi.
L300
Agak unik memasukkan L300 ke rekam sejarah, pasalnya, ia sampai saat ini masih aktif dijual ke konsumen. Namun tak bisa dipungkiri, sejak era 80-an, L300 turut mempopulerkan brand Mitsubishi di segmen kendaraan komersial.
L300 mulai dipasarkan pada 1981. Saat itu, varian mesin yang ditawarkan hanya satu, berkubikasi 1,4 liter dengan jenis bahan bakar bensin. Pilihan mesin ini bertahan selama 3 tahun, hingga pada 1984, digantikan dengan kapasitas 1,6 liter. Mesin berkode 4G32 Saturn itu, dibekali sistem transmisi 5-percepatan. Keluaran tenaganya mencapai 72 PS di putaran 5.000 rpm dan torsi 127 Nm pada 3.000 rpm.
Di tahun yang sama, Mitsubishi turut bermain di varian mesin diesel. Kubikasinya cukup besar, yakni 2,3 liter. produksi tenaganya memang lebih kecil, hanya 65 ps di putaran 4.200 rpm, tetapi torsinya lebih besar, 137 Nm pada 2.000 rpm. Makanya cocok digunakan sebagai kendaraan angkut barang.
Mesin diesel ini bertahan 4 tahun, kemudian digantikan kubikasi lebih besar, 2,5 liter. Mesin berkode 4D56 Astron ini, menghasilkan tenaga yang lebih besar lagi, mencapai puncak 74 ps di putaran 4.200 rpm dan torsi maksimal 142 Nm pada 2.500 rpm.
Fighter
Makin gencarnya pembangunan beberapa tahun terakhir, membuat segmen Medium Duty Truk (MDT) terus dicari, utamanya di Sumatera. Hal itu membuat KTB merilis varian Fighter pada 2018, spesifik hanya di region tersebut.
Truk ini pertama kali mejeng di panggung GIICOMVEC 2018. Setelah sukses di Sumatera, baru pada tahun berikutnya, sang 'Petarung' dilagakan pada kontestasi nasional. 1.581 unit Fighter terjual di tahun perdananya berlaga di Indonesia. Kini, tak kurang 18 varian Fuso Fighter tersedia untuk beragam jenis kebutuhan konsumen.
eCanter
Truk listrik, adalah pamungkas perjalanan Fuso di cerita ini, sekaligus pembuka jalan di lembar sejarah baru yang tanpa emisi. Perkenalan Fuso eCanter mewarnai perhelatan GIICOMVEC 2020, sang truk biru seolah mencoba menjadi penerus kepala kuning.
Ia tampil keren di sana bukan sebagai mobil konsep, melainkan model produksi yang siap edar menunggu rilis resminya. Fuso eCanter menjadi satu-satunya Light Duty Truck tanpa emisi gas buang. Unit yang dipamerkan pun merupakan versi produksi, yang siap ditugaskan pada aspal Tanah Air nantinya.
Dibekali enam modul baterai high voltage, dengan daya baterai total 82,8 kWh. Sementara motor elektriknya bisa memberikan gaya dorong sebesar 390 Nm, serta tenaga 180 Hp. Tercatat jarak maksimal sejauh 100 km, jika baterai dalam keadaan penuh, berikut menelan muatan 75 persen.
Lantas untuk mengisinya, disediakan dua metode: Standard dan Fast Charging. Agak lama memang jika mengandalkan arus listrik AC. Kurang lebih memakan waktu 9 jam. Tapi jika melalui arus DC, atau fast charging, cukup luangkan waktu 1,5 jam dan Canter pun bisa berkelana sampai 100 km.
Fitur keamanan khas mobil canggih pun menjadi poin penjualan “Fuso biru.” Penahan laju sudah disisipi Anti-Lock Braking System (ABS), berikut ditanamkan juga Elektronic Stability Program (ESP). Dan bagusnya, Lane Departure Warning yang lumrah tertera di mobil penumpang kelas atas turut tersaji di sini.
Tantangan Baru
50 Tahun sudah Mitsubishi Fuso melaju bersama, memutar roda perekonomian Indonesia. Kini, Mitsubishi Fuso yang dioperasikan oleh KTB sukses mempertahankan dominasi pasarnya. Pandemi COVID-19 yang sempat menghentikan roda ekonomi, tak lantas memindahkannya dari tahta pemimpin penjualan. Kontribusi merek ini terhadap total penjualan truk dalam negeri mencapai 48,7% di 2020, naik dari sebelumnya 43,1%.
“Bisnis truk bisa tumbuh seiring dengan perkembangan negara. KTB telah berkembang berkat Indonesia, masyarakatnya, dan industrinya. Kami ingin terus bersama Indonesia dan ingin menjadi "penggerak" untuk Indonesia. ” Kata Naoya Takai, Presiden Direktur PT KTB.
Dalam pandangannya, Indonesia adalah salah satu pasar terbesar bagi Mitsubishi Fuso. Berbekal pengalaman selama 30 tahun di bisnis otomotif dan juga di sektor bisnis lainnya yang mendunia, ia berkomitmen membawa KTB ke pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar yang menantang ini. (Van)
Baca Juga: Mengenal Fitur Canggih di Fuso eCanter
Model Truk Mitsubishi
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Tren Box Body
- Terbaru
- Populer
Artikel Truk Mitsubishi Fighter FM 65 FL dari Zigwheels
- Motovaganza